Chapter 1

9.3K 780 89
                                    

Pada tahun ajaran ganjil ini, seperti biasanya, setiap perguruan tinggi akan menyambut para mahasiswa baru atau yang biasa disingkat sebagai 'maba'.

Saat ini, salah satu Universitas yang tidak begitu banyak di kenal di kota Seoul, Korea Selatan. Sedang menerima mahasiswa baru dari berbagai macam jurusan.

Hampir seluruh mahasiswa baru sedang saling berbincang di dalam sebuah aula, setelah mereka saling memperkenalkan diri mereka masing-masing kepada teman baru mereka.

"Ada yang bernama Kim Jisoo?" Ucap salah satu kakak senior yang baru saja memasuki aula.

"Ne, saya Sunbaenim." Jisoo mengangkat satu tangannya ketika mendengar namanya di sebutkan.

"Ada yang mencari mu." Ucap nya lagi.

Jisoo menyeringitkan dahinya. "Maaf, siapa Sunbaenim?" Tanya Jisoo yang terlihat bingung.

Senior itu menoleh ke arah luar pintu. "Silahkan, masuk." Ujar nya kepada seseorang yang berada diluar aula.

Seorang gadis akhirnya memasuki ruang aula dengan ketukan heels yang cukup menggema, kedua mata kucingnya mencari Jisoo yang duduk cukup jauh dari depan, saat mata mereka bertemu.

Gadis bermata kucing itu tersenyum, sedangkan gadis yang memiliki bibir love itu tampang menegang, tubuhnya seketika kaku serta wajahnya memutih pucat.

"J-jendeukie?" Ucap Jisoo terbata.

Yap, gadis yang baru saja datang adalah Jennie atau yang biasa di panggil Jendeukie dengan Jisoo.

Gadis itu memiliki nama asli Kim Jennie Ruby Jane, gadis bermarga Kim itu berasal dari kota Cheongdam-dong, Seoul, Korea Selatan.

Jisoo dan Jennie sudah bersahabat dari usia mereka menginjak lima tahun, Jennie tidak memiliki teman lain selain Jisoo, dia selalu mengikuti Jisoo kemanapun Jisoo pergi dan alasan itulah yang membuat Jisoo menyebutnya sebagai Jendeuk atau Jendeukie karena menurutnya Jennie selalu menempel kepadanya.

Di saat usia Jennie menginjak sepuluh tahun, Jennie merasa bosan dengan negara Korea karena baginya, negara Korea memiliki banyak sekali peraturan sedangkan Jennie sangat tidak menyukai sebuah peraturan di hidupnya, akhirnya gadis itu meminta kepada kedua orangtua nya untuk mengurus perpindahannya ke salah satu negara yang menurutnya tidak memiliki banyak peraturan yaitu New Zealand.

Namun, dia juga meminta kepada sang ayah agar mengurus kepindahan Jisoo bersama dirinya, karena Jennie hanya menginginkan Jisoo di hidupnya.

Awalnya Jisoo menolaknya, karena kebalikan dari Jennie, Jisoo sangat nyaman berada di negara Korea, menurut Jisoo negara Korea adalah negara ternyaman untuk menjadi tempat tinggalnya, tetapi Jennie tidak menyerah sampai di sana, dia terus mencari cara agar Jisoo mau ikut dengannya, dia menyuruh ayahnya berbicara kepada kedua orangtua Jisoo, menawarkan sebuah beasiswa seumur hidup untuk Jisoo, Jennie terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya, ayahnya yang memiliki banyak saham perusahaan hampir di seluruh dunia membuat Jennie bisa melakukan apapun untuk dirinya, di samping itu, Jennie adalah putri tunggal dari keluarga bermarga Kim itu, tentu saja apapun yang di inginkan Jennie akan di turuti dengan kedua orangtua nya.

Setelah kedua orangtua Jennie bertemu dengan kedua orangtua Jisoo, akhirnya mau tidak mau Jisoo ikut dengan Jennie karena kedua orangtuanya yang menyuruhnya.

Semua biaya Jisoo di tanggung oleh kedua orangtua Jennie, namun sayangnya, saat mereka berusia delapan belas tahun dan baru lulus dari sekolah menengah atas, Jisoo tiba-tiba menghilang dari hidup Jennie bahkan Jisoo tidak memberikan pesan singkat kepada Jennie, hingga kini, Jennie tidak tahu apa alasan Jisoo pergi meninggalkannya.

HOME (JENLISA) GXG Where stories live. Discover now