Chapter 3

5.6K 701 74
                                    

ADA YANG BACA GAK SIH INI CERITAKU? COBA VOTE & KOMENNYA BIAR AKU TAU.

*****

Bertahun-tahun sudah Jennie memendam perasaan nya kepada Jisoo, kini ia memberanikan diri untuk menyatakan cintanya.

Kim Jisoo, dia adalah sahabat sekaligus cinta pertama bagi Jennie, dimanapun Jennie berada di situ pasti ada Jisoo, kemanapun Jennie pergi, dia pasti bersama Jisoo, mungkin hal itu yang membuat Jennie akhirnya mencintainya.

Keduanya masih terdiam, raut wajah Jisoo seperti dia sedang mencerna ucapan yang baru saja terlontar dari mulut Jennie, sementara raut wajah Jennie seperti ia sedang menunggu sesuatu yang keluar dari mulut Jisoo atas pernyataan cintanya.

"A-apa maksud mu?" Jisoo mulai bersuara, suaranya terdengar seperti tertahan hingga terbata.

Dengan segala keberaniannya, Jennie meraih kedua tangan Jisoo dan kedua matanya menatap lekat wajah Jisoo. "Aku mencintai mu, Chu.."

Jisoo menarik kedua tangannya lalu mengusap wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya dengan kasar. "Oh gosh! Aku memang ingin berkencan, tapi tidak dengan sahabat ku sendiri juga, Jen."

Raut wajah Jennie kembali sendu, dia menundukan kepalanya kebawah, dia hanya terdiam merasakan kecewa karena jawaban yang baru saja Jisoo berikan, Jisoo bukan jahat, hanya saja gadis itu memang kurang dalam mengontrol ucapannya.

Setelah melihat Jennie yang terdiam menunduk, Jisoo langsung menyentuh bahu Jennie, ia meremasnya lembut berusaha untuk menenangkan perasaan Jennie. "Jen, maaf, aku tidak bermaksud.." gumam Jisoo lirih.

Jennie hanya menggeleng lemah. "Tidak apa, ini memang salah ku, seharusnya aku lebih bisa mengontrol perasaan ku, tenang saja, aku tidak bermaksud menjadikan mu kekasih ku, Chu.."

"Aku hanya ingin kau tahu saja tentang perasaan ku, agar kau tahu alasan ku selama ini menjaga mu, mungkin memang cara ku terlihat sangat salah dan menyebalkan di mata mu, aku sungguh minta maaf, kalau begitu, kau bisa kuliah di universitas pilihan mu dan aku akan kembali ke New Zealand." Sambung Jennie dengan suara yang sedikit terdengar bergetar karena kedua matanya sudah sangat berkaca-kaca, Jennie benar-benar sangat tulus mencintai Jisoo, dia bahkan tidak meminta Jisoo untuk membalas perasaannya.

'Tingtong tingtong'

Bunyi bell dari luar rumahnya terdengar cukup keras yang membuat Jennie mengangkat bokongnya lagi dari tepi ranjang. "Itu mungkin teman mu, keluarlah dan temui dia." Ucap Jennie pada Jisoo dengan suara yang lemah dan melangkahkan kakinya keluar kamarnya untuk membuka pintu rumahnya dan memastikan siapa yang datang.

Jisoo hanya terdiam memandangi punggung Jennie yang sudah menghilang dari pandangannya. "Mianhae Jennie-ya..." lirih Jisoo pelan.

*****

Lisa POV

Aku telah tiba di depan gerbang perumahan UN Village namun aku berdecak sebal karena penjaga di depan perumahan tersebut terlalu banyak persyaratan hingga membuat ku tertahan disini.

"Saya bilang, saya ada urusan dengan Kim Jennie." Aku mendengus sebal menatap satu orang pria penjaga yang bertubuh cukup kekar.

"Maaf nona, saya juga hanya menjalankan tugas, bila bertemu dengan nona Kim, memang di haruskan meninggalkan identitas." Ucapnya lagi.

Ini yang membuat ku keberatan, aku takut bila identitas ku di pakai aneh-aneh nantinya, lagipula, sepenting apa gadis itu, huh? Sampai bertemu dengannya harus meninggalkan identitas, jika dia putri dari Kim Jong Un tidak apa dia bersikap seperti ini, tetapi kenyataannya dia bukan siapa-siapa, dia hanya gadis gila yang bersikap sombong seakan semua dunia adalah miliknya, sangat menyebalkan!
aku terus menggerutu dalam hati ku.

HOME (JENLISA) GXG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang