Chapter 6

2.1K 399 21
                                    

Selamat membaca;)

Setelah memakan waktu yang lumayan lama, mereka akhirnya sampai di Roppongi. Tanpa basa-basi mereka mulai berjalan menuju tempat lokasi.

"Senpai, dimana tempat misinya?"

(Name) mengedikkan bahunya, "Nanti kau juga akan tahu"

Yuta merasa penasaran akan sesuatu, "Senpai, apa kau juga punya senjata terkutuk?"

Sejak pertama kali bertemu sampai sekarang, dia tidak pernah melihat (Name) membawa apapun. Skill bela diri yang gadis itu tunjukkan beberapa hari yang lalu sudah membuat Yuta sendiri kagum.

Yuta beberapa kali berpikir, kalau (Name) tidak membutuhkan senjata untuk menjadi perantara energi kutukan, seperti katana miliknya.

Begitu mendengar pertanyaan Yuta, (Name) mengeluarkan sesuatu dari balik seragamnya dan menunjukkan benda itu kepada Yuta tanpa menghentikan langkah kakinya.

Sebuah kipas lipat berwarna hitam.

Otak Yuta dipenuhi tanda tanya, "Kipas lipat?"

Sriing!

(Name) membuka kipas lipatnya. Kilatan besi yang dipantulkan oleh kipas itu membut Yuta merinding, ditambah suara gesekan besinya yang nyaring.

Yuta tidak mau membayangkan betapa tajamnya kipas itu, "Mungkin itu lebih tajam dari katanaku..."

(Name) membawa kipasnya kembali masuk kedalam seragamnya.

Pemuda itu tidak bertanya lagi, selagi mereka masih dalam perjalanan, Yuta akan memanfaatkan waktunya untuk mengamati distrik Roppongi.

Atensinya tidak sengaja menangkap siluet seorang pria bertubuh tinggi dengan perban iconicnya, "Gojo-sensei?"

Yuta mengernyit heran, bukankan tadi Gojo mengatakan bahwa dia sibuk? Lalu kenapa dia ada disini sambil menenteng sebuah paperbag bertuliskan 'Mochi'?

Saat merasakan seseorang tengah menatapnya, Gojo menoleh dan menemuka Yuta yang membuntuti (Name). Mukanya langsung berbunga-bunga.

Gojo lansung berlari kearah mereka, "(NAME)-CHAAAN~~!!"

Semua orang yang berlalu lalang menatap Gojo dengan tatapan heran dan aneh. Bagaimana tidak heran, mana ada orang bisa berlari dengan lancar dengan perban yang menutupi mata?

"Yuta, gurumu sangat gila" Ucap (Name) ketika melihat Gojo.

Yuta tersenyum canggung. "Bukankah itu guru senpai juga?" Cicitnya.

"Apa?"

Yuta tersentak, "B-bukan apa-apa!"

"Kalian sedang apa kesini?" Tanya Gojo. Dia mengeluarka swbuah mochi dari paperbag nya lalu memakannya.

"Sensei masih bertanya? Tentu saja untuk misi yang kita bicarakan dichat" Jawab (Name) judes.

Gigitan Gojo terhenti, "Misi mana yang kau maksud?"

(Name) memutar pandangan, dia mengeluarkan Handphone nya lalu membuka isi chatnya dengan Gojo tadi pagi.

Gojo menunduk untuk membaca chat yang ditunjukkan (Name). Beberapa saat kemudian, dia memukul dahinya pelan, "Ah, aku lupa"

Gadis itu menyipitkan matanya, perasaannya mulai tidak enak.

"Itu misi untuk bulan November. Ada sedikit perubahan, aku lupa memberitahumu"

Tangan gadis itu langsung lemas, menghela nafas lelah. (Name) menolehkan kepalanya kearah Yuta, "Yuta, ayo pindah sekolah ke cabang Kyoto saja"

"Hei hei, jangan marah begitu. Misinya hanya mencari jari Sukuna, aku bisa meminta Megumi untuk mencarinya nanti" Ucap Gojo.

'𝑬𝑴𝑶𝑻𝑰𝑶𝑵' 𝑱𝑱𝑲 𝑭𝑨𝑵𝑭𝑰𝑪Where stories live. Discover now