0.9 | SIAPA PELAKU SEBENARNYA?

65 12 4
                                    

Ketika cahaya berubah menjadi kegelapan, apa mungkin setelah itu ia akan menghilang bersama kegelapan yang berhasil menengelamkannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika cahaya berubah menjadi kegelapan, apa mungkin setelah itu ia akan menghilang bersama kegelapan yang berhasil menengelamkannya?

-Next Time, Find Me in Our World-

...

Terjadi kehebohan di kelas siang ini. Sebenarnya Bintang tidak ingin peduli, karena mengingat kelas akhir yang mengikuti serangkaian ujian, mau tidak mau membuatnya memutuskan diri ke perpustakaan. Belajar dan terus belajar, tapi nyatanya?

"Apa?" tanya Bintang sesampainya di kelas, buku yang tadinya ia pegang dan berhasil menutup wajah, kini ia turunkan sedikit saja. Hanya memperlihatkan bagian mata.

"Lo janji mau lunasin semua pembiayaan. Uang kas, buku tahunan, jaket angkatan, terus--"

"Ah, maaf. Gue kelupaan." Tanpa melihat, sebenarnya Bintang tahu siapa cewek yang selalu seenaknya itu, Eve? Ah, bendahara galak. Jika tidak berkutat dengan novel, ataupun menjaili Oliver, pasti mengejar siswa untuk menagih kas bulanan. "Ini uang tunai, sisanya udah gue transfer ke rekening lo. Lunas, kan?"

Sorot mata tajam milik Eve, kini berbinar, dengan semangat cewek itu memberi tanda check list pada notes iPad-nya, tersenyum puas. "Gini, dong. Gue suka sama modelan yang cepat bayar. Oh, ya, Tang. Gue dengar dari Oliver, paman lo ada buat konten edukasi?"

"Ya," gumam Bintang seadanya, kembali mengangkat buku, menutup pandangannya kepada Eve.

"Lo tahu? Meskipun sekilas lo lihat tuh manusia main basket mulu, tapi cara belajarnya agak beda. Percayalah, pertama kalinya gue lihat dia punya tujuan hidup setelah dengar konten yang dibuat paman lo. Dia benar-benar fans berat. Udah dua mingguan belakangan ini gue dengar dia cerita hal yang sama sampai enek," curhat Eve, menggeleng tidak percaya, lalu memukul sampul buku milik Bintang begitu saja. "Ye! Gue lagi cerita malah dicuekin, nggak asik lo!"

Nihil, Bintang tidak peduli. Bola mata itu bergerak kanan kiri seakan fokus dengan teks pada buku. Sesekali ia mengembus napas panjang, berharap materi pelajaran dapat menyerap sempurna di otaknya.

Ya, akan menyerap begitu cepat, jika saja tidak ada suara teriakan yang terdengar tiba-tiba.

Eve. Bintang menoleh ke arah bangku di baris kiri sisi tembok. Tampak gadis itu membongkar isian tas sampai-sampai buku yang ada jatuh tergeletak begitu saja, membentur meja dan berakhir jatuh di lantai.

Beberapa murid yang menikmati makan dan istirahat siang di kelas tersentak sesaat, mendekati cewek yang kini menggigit bibir bawah, menahan panik. Awalnya, tidak ada reaksi di sekitar, sampai akhirnya Eve memeriksa ransel soft pink-nya kembali, menggebrak meja.

Next Time, Find Me In Our World [TERBIT-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang