1.5 | SESEORANG YANG BERHARGA DI HIDUPNYA

63 11 4
                                    

Setelah ini, apa lagi yang dia ambil?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah ini, apa lagi yang dia ambil?

-Next Time, Find Me in Our World-

...

Orang bilang, akan ada hari yang cerah setelah kegelapan hadir begitu pekat. Sungguh, Binar menyetujuinya. Namun, berbalik lagi, yang menjadi pertanyaan apakah orang tersebut memiliki keinginan yang kuat untuk kembali bangkit menuju cahaya ataukah sebaliknya?

Entahlah, mungkin ini arti dari namanya diberi. Binar. Meskipun yang ini cahayanya tidak begitu terang, tetapi untuk kesekian kalinya ia berjanji tidak akan membuang setiap kesempatan yang hadir lagi, seperti sore ini.

Shift malam yang ia lakukan mendapatkan kesempatan untuk libur selama dua hari. Tidak hanya mengembalikan waktu istirahatnya, baru Binar ketahui pantas saja Antoni terlalu antusias jika mendapatkan jatah libur seperti ini.

"Bintang!" panggil Binar, begitu sesampainya di depan gerbang Chandra Utama. Murid yang tadinya ramai berbondong keluar, kini perlahan sepi, dan menyisakan beberapa orang yang memilih keluar paling akhir.

Pintu mobil terbuka, menyadari kebingungan Bintang yang mencari si pemanggil nama, akhirnya Binar keluar, berjalan menghampiri remaja dengan jaket dan tas sandang biru tuanya. "Baru keluar, hm?"

Bintang sedikit mengangkat kepala, lalu memperhatikan salah satu mobil yang berada di parkiran. "Om menjemputku?"

"Menurutmu, apa Om ada tujuan lain ke sekolah ini?" tanya Binar, setengah memaksa Bintang untuk melepaskan tas sandang, dan berakhir dibawa oleh Binar. "Sebenarnya apa yang kamu bawa sampai punggung kamu membungkuk seperti ini?"

"Beban kehidupan," sarkas Bintang, lalu tertawa pelan. "Terima kasih sudah menjemputku."

Binar mengangguk, mengalungkan sebelah lengan ke pundak Bintang, menepuknya. "Ada tempat yang mau kamu kunjungi?"

"Tidak." Bintang merunduk, masuk ke dalam kendaraan beroda empat itu. Belum sempat menutup pintunya, suara seseorang dari halaman sekolah berteriak, berhasil menyita perhatian keduanya. Oliver, Bintang menatap tajam pada teman sebaya yang berlari dengan kencang sembari melambaikan sebelah tangan, hampir saja tersandung.

Binar menurunkan kaca kendaraan. "Kamu ... Oliver yang waktu itu?"

"Penggemar podcast milik Om." Sembari mengatur napasnya Oliver menyengir, sedikit menunduk mengingat betapa rendahnya mobil, lalu menyodorkan sebuah pouch yang tertinggal. "Punya lo, Tang."

Langsung saja Binar menatap tajam pada Bintang. Berusaha sebisa mungkin Bintang mengabaikan. "Thanks."

"Benar lupa?" tanya Binar memastikan. Disambut dengan anggukan singkat dari Bintang.

"Eh! Satu lagi!" Oliver menepuk kaca jendela itu dengan cepat, sebelum kendaraan memutuskan untuk berjalan. Binar mengernyitkan dahi, sementara Oliver menyatukan kedua telapak tangan, menyengir. "Boleh ikut?"

Next Time, Find Me In Our World [TERBIT-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang