Manubrium Sterni

396 43 2
                                    

Hai hai, maaf ya baru bisa update sekarang soalnya kemarin ada masalah mendadak di rl jadi aku ga sempat ngedit cerita ini

Langsung baca aja yaaa~

Happy reading y'all ❣️

.
.
.
.
.

Seorang pria berambut hitam dengan pakaian santainya tengah memandang papan tulis yang ada di depannya. Papan itu sudah ditempeli oleh beberapa foto seorang remaja laki-laki yang akhir-akhir ini sering mengganggu pikirannya. Kenapa dia ada di sana? Apa yang dia lakukan? tanyanya dalam hati.

Theo, anak remaja itu adalah anak yang ada di dalam foto yang sedang dicermati oleh Edgar. Semakin lama Edgar memperhatikan aktivitas anak itu semakin ia penasaran dengan tindakan aneh yang kerap kali tidak bisa dipahaminya. Ada sesuatu yang Theo sembunyikan. Ada sesuatu yang membuat remaja berusia 17 tahun itu terlibat dalam kasus ini. Bukan sekedar saksi atau kaki tangan si pembunuh saja tetapi ada hal lain yang membuat Theo terus terhubung dengan kasus ini. Namun apa yang menghubungkan dia dengan kasus Ara? Hubungan pertemanan mereka sepertinya tidak memiliki pengaruh yang besar dalam keterlibatannya dengan kasus ini. Kalau begitu apa yang membuatnya terus terhubung?

"Lo yakin itu dia?" tanya Edgar memastikan.

"Yakin. 100% gue yakin," sahut Dion mantap.

"Kejadian tadi sudah dilaporkan ke polisi?"

"Kayaknya enggak. Pak William sepertinya mau menyelesaikan masalah ini sendiri. Tapi gue bakal usahain supaya bisa dapat CCTV yang merekam dia. Sepertinya anak itu benar-benar mencurigakan kayak yang lo bilang. Nggak mungkin dia datang ke Alana Group tanpa alasan. Tempat itu kan awal mula dari kasus ini. Pembunuhnya juga nggak mungkin membiarkan Theo datang ke Alana Group lagi."

Edgar menangkup kepalanya dengan kedua telapak tangannya. Kepalanya kembali ia dongakkan seraya mengembuskan napas berat. Apa dia punya masalah dengan anak-anak High Level? Atau justru dengan orang tua anak-anak itu? ia mengacak rambutnya kesal. Kamu pasti punya rahasia besar yang menjadi kunci dari kasus ini, batinnya seraya bertekad untuk mengungkapkan rahasia tersebut.

.

Bab 21

- Another Commotion -

.

Tok tok.

Arabella mendongak dan mendapati seorang laki-laki yang memberikan isyarat supaya ia keluar kelas. Dengan cepat tangannya membereskan alat tulis serta bukunya sebelum mengikuti langkah orang itu.

Sementara itu Clifford terdiam di tempatnya. Ia mengernyit heran setelah melihat sikap Randy dan Arabella yang mencurigakan. Tanpa banyak berpikir, kakinya sudah bergerak sendiri mengikuti kedua orang itu secara diam-diam.

"Cuma dia yang bisa membantu kita. Lo telepon aja pakai HP gue," Randy menyodorkan ponselnya yang sudah menampilkan kontak Theo.

Gadis berponi itu menatap sekilas pada benda pipih yang dipegang temannya. "Memangnya dia bisa bantu apa?" tanyanya bingung.

"Hacking. Dia pinter IT."

"Hah? Ha–hacking?" sontak Arabella terdiam sejenak. Ia menatap ponsel itu dengan perasaan ragu. Keadaannya memang sedang membutuhkan bantuan tetapi bantuan seperti itu tidak benar kan?

High Level (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang