[ new chapter ]

1.5K 97 4
                                    

Menjaga hati akan membuatmu lebih memahami siapa yang pantas untuk dihargai dalam hati.

SELAMAT MEMBACA ❤

✧✧✧

"Lo yang bener aja Je!"

Laki laki bernama Jeje itu mengangguk serius. "Gue serius Sa! Lo tau sendiri, informasi yang gue kasih selalu valid kan?

Angkasa menatap layar ponsel itu dengan tidak percaya. " Kok bisa sih?" tanya nya kebingungan.

"Gue takut Kanaya dalam bahaya Sa." seperti tahu apa yang dipikirkan nya Angkasa pun langsung menyahut.

"Itu yang gue takutin Je! Dari awal gue tau dia sekolah disana aja gue bener bener khawatir." kata Angkasa sambil memegang bibirnya.

"Dia bukan laki laki biasa."

"Gue tau itu."

Jeje menganggukkan kepala nya. Adit mengerang kesal. "Harusnya gue bertindak cepat sejak awal Je, sebelum Naya bener bener jatuh ke si Hasby!"

"Ada satu informasi yang gue dapet lagi Sa."

Angkasa mendongakkan kepala nya serius. "Tentang?" tanya nya.

"Problem antara Raga Mahardika dan Hasby Nugraha."

Adit mengangkat satu alisnya. "Kematian salah satu ketua Revil kan?

Jeje menggelengkan kepala nya. "Itu problem antara geng mereka, bukan antara Raga dan Hasby ketua Revil dan Tiger saat ini."

Angkasa berdecak sebal. "Intinya deh, gue ga paham omongan lo."

Ia tahu Raga Mahardika karena laki laki itu adik kelas nya, tepat nya ketua Tiger - geng di sekolah nya, yang berarti musuh dari ketua geng Revil yang bersekolah di Pelita Bangsa - Hasby.

"Problem mereka karena cewek."

Angkasa membulatkan mata nya. "Yang bener aja lo!" kata Angkasa kedua kali nya.

Jeje mendelikkan mata nya. "Problem cewek gimana maksud lo?"

Jeje pun mulai menceritakan informasi yang ia dapat secara detail. "Cewek itu kabur?" tanya Angkasa ketika sudah mendengar cerita dari Jeje.

"Bukan kabur! Hilang!"

Angkasa mengangguk sambil membenarkan posisi duduk nya. "Hilang?"

"Berarti hubungan nya sama si Hasby belum selesai dong?" tanya Angkasa tiba tiba sambil memijat pangkal hidung nya.

Jeje mencerna ucapan soulmate nya itu. "Belum putus?" perjelas Jeje membuat Angkasa mengangguk.

Jeje menatap Adit, begitu pun Adit, seakan mengerti maksud Adit, Jeje pun angkat bicara. "Terus sii Kanaya?"

✧✧✧

Jam sudah menunjukkan pukul 14.15. Hasby masih senantiasa memejamkan mata nya di soffa cokelat itu. Setelah selesai bertarung melawan musuh nya, Hasby dan teman teman nya langsung berangkat ke markas.

"Lo niat kagak sih Ron ngobatin gue?!" tanya Rafka sebal ketika Baron menekan nekan luka di pipi nya.

"Payah lo!" cibir Baron yang langsung dipelototi Rafka.

"Matamu!"

"Beli seblak kayaknya enak." kata Regas sambil memejamkan mata nya.

My Sweet BadboyWhere stories live. Discover now