Chapter 8

1.9K 273 14
                                    

Btw ini masa lalu nem

.

.

Pria itu berjalan dengan cepat sambil menyeret tangan sang anak. Tak memperdulikan sang anak yang merintih kesakitan.

Ditempat yang sepi, hanya ada dua orang berbeda gender.

Sang anak memegang tangan kanannya yang pria itu pegang. Tangannya memerah akibat pria sialan itu.

"Apa yang ay--"

"Pembunuh" Celetuknya membuat sang anak bungkam, pria itu memegang pundak sang anak dengan kencang.

Namun sang anak hanya bisa bungkam, tohh memang benar dirinya pembunuh.

"Seorang pembunuh wajib untuk mati--"

"AKU BUKAN PEMBUNUH!" Teriak sang anak yang berusaha keras menyingkirkan tangan pria.

"AKU HANYA SEORANG ANAK PEREMPUAN YANG TIDAK MENDAPAT KASIH SAYANG DARI AYAH KANDUNGNYA!" Teriak [Name] dengan kencang.

"KENAPA SIH AYAH SELALU BILANG AKU PEMBUNUH?!" Tanya [Name] menahan tangis.

"Karna kamu membunuh istriku"

"EMANGNYA AKU MINTA DILAHIRKAN!? NGGAK KAN?! LAGIPULA--- ukh" [Name] tertunduk lesu.

"Lagipula aku ngga minta dilahirkan yah... Kenapa ayah jahat sama [name]? Sedangkan kalo sama anak tiri ayah, ayah slalu---"

"Ayah slalu memprioritaskan anak tiri ayah" Ayah menatap [Name] sedang tatapan datar.

"Karna dia belum pernah merasakan apa itu kasih sayang ayah"

"Terus ayah pikir [Name] udah pernah ngerasain kasih sayang ayah gitu??" gadis itu lalu tersenyum miris.

"Ayah inget ngga? Waktu [name] pembagian rapot ayah ngga dateng, tapi giliran anak tiri ayah pembagian rapot ayah--"

"Hiks...., ayah dateng sama mama tiri" tangis [Name]. Ia menjatuhkan dirinya.

Lelah...

Dirinya benar-benar lelah...

"Padahal [name] sama dia cuma beda kelas, tapi-- tapi ayah ngga dateng sama sekali" gadis itu menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Ayah slalu ajak anak kesayangan ayah jalan-jalan sekeluarga. Tapi kenapa cuma [Name] yang ngga di ajak yah?"

"Kenapa? KENAPA?!!" Tanya [Name] dengan nada berteriak.

"Kenapa sih ayah slalu anggep [Name] sebagai anak pembawa sial? Kalo [name] minta juga..., [name] ga mau lahir yah"

Ayah terdiam beberapa saat, ia lalu melangkahkan kakinya pergi.

"Aktingmu lumayan, tapi sayangnya kamu tidak bisa mengelabui ku [name]" Ketus Ayah.

"Seandainya saya tahu akan punya anak iblis sepertimu.... Mungkin saya tidak akan membiarkanmu lahir" [Name] terdiam.

"Kalau aku iblis...., lalu ayah apa?" [Name] menatap Ayah dengan tatapan kebencian.

"Seandainya aku tahu ayah orang seperti itu,,, tentu aku tidak mau lahir" Ungkap [Name] membuat sang Ayah menghentikan langkahnya lalu melanjutkan langkahnya.

"Saya harap kamu mati" [Name] lalu berdiri ia menunjuk punggung pria itu.

"Kalau aku mati jangan pernah kamu menginjakkan kakimu ke pemakaman ku" Ayah membalikkan badannya, ia menaikkan alisnya sebelah.

"Memangnya kapan kamu akan mati? Saya harap kamu mempercepat kematian mu" Tanya Ayah dengan nada remeh.

[Name] mengeraskan rahangnya.

"Sebentar lagi..." Cetusnya membuat Ayah membalikkan badannya dan berjalan pergi.

"Saya menunggu hari itu. Tolong dipercepat agar kamu tidak menyusahkan saya" Ucapnya sambil melambaikan tangannya.

"Aku juga menunggu saat hari itu tiba" Gumam [Name] tersenyum.

.

.

.

.

.

Katanya AYAH itu adalah CINTA PERTAMA BAGI ANAK PEREMPUAN.

Tapi tidak dengan beberapa anak perempuan yang lain..., ada juga AYAH itu adalah PATAH HATI PERTAMA ANAK PEREMPUAN.

Dan beberapa dari mereka hanya ingin kasih sayang dari sang ayah. Sangat sulit ketika burung terbang hanya dengan SATU SAYAP.

Sedangkan SAYAP DISEBELAHNYA patah atau cacat.

Berusaha agar tidak terlihat lemah didepan orang lain, berusaha agar terbang hanya dengan SATU SAYAP.

Berusaha agar... Agar ia bisa merasakan kasih sayang ayah dari orang lain...

Berusaha terlihat seperti.... Seperti anak umum lainnya.

Yang setiap malam dibacakan buku dongen oleh ayah. Dan dibanggakan didepan teman-teman ayah..

Tapi itu sangat terlihat tidak mungkin bukan?...

Apalagi untuk anak yang hanya punya satu sayap, sedangkan satu sayapnya dipotong secara paksa dan disuruh memilih.

Antara AYAH atau IBU.

Dan pada akhirnya dititipkan pada Kakek atau Nenek.

Hahaha...

Itu lucu bukan?







Tbc...

Hei... Mau ada beberapa kata dari oc..

"Kamu hebat! Makasih udah berjuang cantik!"- Gojo

"Aku tahu kamu lelah, tapi tetap berjuang yha? Aku juga disini berjuang agar mentalmu ikut pulih"- Yuuta

"Aku tahu kamu kuat. Buktinya kamu bisa hidup sampai sekarang mohon tunggu sebentar lagi"- Maki

"Daddy will always be by your side dear"- Kento

"Kembaranku itu hebat! Ga ada yang larang kamu nangis. Kembaranku itu bukan manusia lemah"- [Name]

"Terima kasih sudah berjuang pembacaku sayang..., ternyata yang baca ini rata-rata punya masalah sama Ayahnya. Sama seperti author"- Author

Berjuanglah sampai akhir oke?

//pelukk

The Daughter Nanami Jujutsu KaisenWhere stories live. Discover now