Chapter 11

1.3K 193 14
                                    

Btw si Y/n author ganti dah namanya jadi si Rin, biar readers nya ga nambah halu; v




[NAME] POV

Benar-benar memalukan... Aku benar-benar malu....

Aakkkhhh shibal!

Kok bisa-bisanya aku nangis di depan Nanami?! Kan malu anj

Matahari mulai tenggelam digantikan oleh Rembulan yang bukat secara sempurna Bintang bertaburan diatas sana. Menambah kesan tenang dan dingin secara bersamaan.

Saat ini aku berada dikamarku, setelah aku menangis aku dibawa pulang dan makan malam diluar pun tidak jadi

Hahh kenapa coba aku harus percaya pada wanita yang menyebut dirinya ibu itu?

Aku merasa bahwa ada yang menyuruhku untuk pergi kearahnya. Tubuhku berjalan dengan sendirinya

Ini aneh...

Sangat-sangat aneh…

Apa jangan-jangan ntar aku kena santet lagi!?

Tok tok tok

"[Name]?.." Ucap Ayah, membuatku membalikkan badannya dan langsung merentangkan tangan.

Senyuman manis muncul dibibir Ayah, wahh aura duda anak satu bukan maenn 😎🤟

"Ayah mau ngomong sebentar sama [Name]." wajahnya berubah menjadi serius, waduh ada apa ni pack?

Ayah menarik pelan anak rambutku dan menaruhnya dibelakang daun telinga. Tangan kekarnya memegang tanganku.

"Nanti [Name] tinggal dirumah Nenek bisa?.." ucapan Ayah mampu membuatku tersentak kaget, aku menggeleng cepat.

"Gak! [Name] mau tinggal sama Ayah aja! [Name] gak mau tinggal sama yang lain!" bentakku padanya, Ayah hanya terdiam ketika aku membentaknya.

Dia malah tidak membentakku kembali, hanya saja terlihat raut syok dari wajahnya.

"[Name]..., nanti Ayah akan sering menengok [Name] kok"

Aku tetap menggeleng, maksudku heyy aku itu baru merasakan rasanya mempunyai ayah tau. Jadi aku dan Ayah tidak mau dipisahkan.

Dan kenapa malah dipisahkan?

Tercetak raut kecewa di wajahku, Ayah tampaknya sama kecewanya denganku.

Ia menaruh tangannya dikepalaku, sebuah senyuman kecil yang mampu membuat lidahku terasa kelu dan sesak secara bersamaan.

"[Name]... Ayah mohon..? Boleh ya..." ucapnya yang mulai memelukku erat.

Aku tak membalas pelukannya, kenapa?...

Kenapa saat aku bahagia ada saja halangannya?

Apa karna aku anak terkutuk?

Bahuku basah, Ayah menangis dalam diam

"A-aku cuma mau Ayah ada sisiku" gumamku pelan sambil meremas selimut yang kupegang.

"[NAME] CUMA MAU AYAH ADA DISISI [NAME]!! BUKAN ORANG LAIN!.." teriakku tanpa sadar sambil memukul Ayah.

"[Name] pengen seperti anak-anak lain! [Name] pengen di jemput sama Ayah dan Ibu! [Name] cuma mau dapat keluarga yang lengkap!"

"[Name]... Ayah minta maaf, Ayah minta maaf kalau Ayah tidak bisa memberikan kasih sayang dan keluarga yang lengkap"

"[Name] cuma mau Ayah! [Name] gak mau yang lain!"

"[Name], Ayah minta maaf"

[NAME] POV OFF


Malam itu terasa sangat panjang bagi Ayah dan Anak, mau tak mau [Name] tinggal dengan Nenek, Ibunya Kento.

Seorang wanita paruh baya dengan rambut cepol kebawah dan memakai dress selutut berwarna navy elegant, lalu disebelahnya seorang pria bertubuh gagah memakai jas berwarna navy.

Kedua pasangan Suami-istri itu memandang seorang pria yang memegang tangan anak kecil disampingnya.

"Kento" panggil pria paruh baya.

"Ya"

Wanita paruh hanya diam memperhatikan Ayah dan Anak yang sedang berbicara, matanya melirik kebawah, anak perempuan yang memakai rok pendek selutut berwarna pink dan rambut yang dikepang dua.

Wanita itu berlutut, menyamakan tingginya dengan anak perempuan. Senyuman tipis muncul di wajah keriput itu.

Ia menyodorkan tangannya.

"Halo [Name]"

Gadis kecil itu dengan cepat bersembunyi dibalik kaki panjang milik sang Ayah.

"Hey, tidak usah takut, aku Nenekmu" tuturnya lembut sambil mengelus-elus kepala [Name].

".... Halo,,, nek" sapa [Name] malu malu kucing.

Eleh bisanya malu-maluin kok 🗿🗿










Tbc...

Helo ged sorry author ngilang 😅😅





The Daughter Nanami Jujutsu KaisenWhere stories live. Discover now