Adelphie Gaby Lovanka.
Seorang gadis cuek dan dingin namun pengamat yang baik.
Di malam Prom Night nya ia melihat Seseorang yang dia sukai dalam diam datang bergandengan tangan bersama seseorang yang paling Ia benci.
Namun sebelum berakhirnya Pesta...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Setelah kejadian di Kantin. Dimana Gavriel menghampiri Vissela.
Kini keduanya berada di taman belakang sekolah karena paksaan seseorang Gavriel yang katanya ingin berbicara Empat mata dengan sang tunangan.
Tapi sudah sekian menit, Orang yang katanya mau ngomong itu malah diem dan memperhatikan Vissela.
"Mau sampe kapan liatin gue, hah?!"
"Sampai puas" Jawab nya enteng.
"Lo ya, Waktu gue tuh bukan buat Lo doang ya Gavriel. Kalau Lo gak mau ngomong yaudah gue pergi."
Gavriel menarik tangan vissel untuk kembali duduk saat gadis itu mencoba untuk berdiri.
"Aku mau nanya sama kamu"
"Idih gak usah sok aku-kamu ya, Gav!"
"Apa maksud kamu gak ada rasa sama aku?"
Mendengar itu, Vissel benar-benar ingin tertawa. Apa itu harus di pertanyakan?!
"Denger baik-baik ya Gavriel, Sayang. Gue Vissela emang gak ada rasa sama Lo"
"Sedikit pun?"
"Gue aja gak peduli sama Lo yang pacaran Kemarin. Udah jelas kan itu menunjukkan kalau gue gak ada rasa sama Lo."
Gavriel menggelengkan kepalanya pelan. Terlalu sulit untuk nya menerima Fakta itu.
"Gak, Jawab jujur kamu ada rasa kan?"
"Kurang jujur apa gue, hah?!"
Laki-laki itu menarik tangan vissel lalu memeluk Gadis itu. Vissel yang di tarik dan di dekap oleh Gavriel jelas Kaget.
"Kenapa?" Tanya nya dengan nada lirih.
Vissel ingin melepaskan diri dari dekapan laki-laki itu pun tidak bisa. Karena laki-laki itu mengeratkan dekapannya.
Gadis itu menghembuskan nafas nya dengan kasar, "Kenapa apanya sih? Lepasin gue."
"Kenapa hanya aku yang ada rasa"
Jika sedang minum sesuatu, Gadis itu pasti sudah tersedak mendengar ucapan Gavriel.
"Makanya jadi orang jangan baperan"
"Kamu berubah"
Gadis itu mendorong Gavriel dada Gavriel dengan seluruh tenaga yang ia punya. Ia ingin protes dengan apa yang di katakan laki-laki itu. "Apa-apaan gue berubah?!"
"Lo tuh ya gak bisa liat apa nih gue masih vissela yang cantik jelita bukan Irene red Velvet."
Gavriel menangkup wajah Vissela, "Kamu berubah Vissela. Kamu yang sekarang itu beda dengan kamu yang dulu."
'Ya kan emang gue Vissela kw, Begok! Vissela yang asli gak tau kemana ngumpet'
Vissel menyingkirkan tangan Gavriel yang masih di wajahnya, "Terserah Lo mau bilang gue berubah kek.. Atau apa. Yang jelas gue sekarang males ngomong sama Lo!"
