PROLOG

605 42 0
                                    

Terlihat kapal angkasa di suatu hutan yang lapang.

"Jadi balik ke TAPOPS?" tanya seorang laki-laki pada gadis bersurai ungu didepannya.

Gadis yang tengah melihat tabletnya itu menjawab, "yaa begitulah."

"Okok, byebye." Laki-laki tersebut hendak pergi.

Saat hendak berlari, tangannya di cekal oleh gadis tersebut dengan kuat.

"Heh! Kau juga ikut!"

Laki-laki itu celingukan ke kanan kiri lalu menunjuk ke arahnya sendiri, "Eh, gue?"

"Ya iyalah, kau kira siapa? Kambing si Tasya?" Jawab gadis itu.

"Buat apa elahh, kalian aja gue mah ga usah." Balas sang laki-laki sembari berusaha menarik lagi tangannya. Tetapi percuma karena yang ada ia terseret karena di tarik oleh gadis itu.

"Eitt, kekuatan siluman mu itu menguntungkan. Ya kali ga dimanfaatkan, xixixi." tawa jahat gadis surai ungu tersebut.

Lelaki itu menghela nafas pasrah, "Nasib..."

"Yang sabar ya." ucap gadis surai coklat yang sedari tadi melihat kedua sahabatnya.

"Ho'oh."

•••

"Kapten, saya dalam perjalanan menuju Stesyen TAPOPS."

"bagus, di sana kau akan jumpa Pang. Aku tak boleh tengok engkau, sebab Ade misi penyamaran."

"Tak pe Kapten, misi utamakan. Saya lanjut perjalanan dahulu."

"Baik, hati-hati."

"Siap Kapten."

Gadis bersurai ungu itu menutup panggilan telfon dan melihat pemandangan angkasa lepas.

"Tak sabar nak bertemu Abang."

•••

to be continued

seblackhiks

• F A N G  T W I N S • | SLOW UPDATE |Where stories live. Discover now