UJIAN KENTAL 1

234 21 0
                                    

Pukul 5.00 Fanny sudah bangun dari tidurnya, ia mandi dan bersiap-siap untuk persiapan Ujian Kental.

Kenapa bangunnya pagi banget? Karena Fanny yang lebih suka belajar kalo udah mendekati waktu ujian. Jadi dia bangun pagi-pagi biar masih bisa belajar.

Setelah mandi, ia berusaha membangunkan bestie nya.

"Tasya! Bangun Lo! Bentar lagi Ujian!"

Mata Tasya berkedip-kedip menoleh ke arah Fanny. Lalu ia kembali membenamkan wajahnya di bantal.

Fanny hanya bisa geleng-geleng. Setelah itu ia berjalan keluar sembari berteriak, "gue ke perpustakaan TAPOPS dulu! Cepet mandi!"

Tasya membalas teriakan sahabatnya itu dengan acungan jempol. Lalu kembali tidur.

Fanny berjalan menuju perpustakaan, saat hendak masuk ia berpapasan dengan duo Y.

"Fanny! Kau buat apa Kat sini?" Tanya Ying sembari mengucek-ucek matanya dan menguap.

Fanny memiringkan kepalanya sedikit, "patut nye aku yang tanya, kalian abis ngapain? tidur di perpustakaan?"

Yaya menguap kecil sembari menganggukkan kepalanya, "iye, kite orang belajar semalam, eh tau-tau tertidur Kat sini." jawabnya.

Fanny menganggukkan kepala, "kalau macam tu, baik Korang mandi. Dah pukul 5 pagi dah ni."

"Oke, bye Fanny."

"Bye."

Duo Y meninggalkan Fanny menuju kamar mereka. Sedangkan Fanny memasuki perpustakaan, dan mulai membaca buku-buku di sana. Yang ia baca tentang Power Sphera, karena menurutnya ujian nanti pasti menanyakan tentang Power Sphera.

Ia hanya membaca di bagian rangkuman, biar ga kelamaan katanya. Udah laper pen mamam.

Tak terasa sudah jam 5.43, Fanny kembali ke kamarnya. Takut-takut bestie nya itu belum bangun dari tidur cantiknya.

Saat membuka kamar, yang ia lihat Tasya sedang mengelus-elus kambing peliharaannya. Iya, kambing. Namanya Dio, mirip nama teman mereka kan? Hanya perlu menambahkan satu huruf.

"Dio.. aku tadi di kabarin bapakku, kalau bapakmu besok mau di jadikan tumbal, gimana? boleh ga?" Tanya Tasya pada hewan peliharaannya sendiri.

"Mbek mbek mbek!"

"Tenang, nanti cari bapak baru. Mau yang kayak gimana? Duda apa perjaka?"

"Mbek!"

"Duda? Ok, kambing Eropa ya? Biar adek-adek mu nanti pirang."

"Mbek mbek!"

Fanny hanya bisa terdiam melihat pembicaraan mereka. 'Sungguh topik pembicaraan yang membagongkan...'

"Sya! Ayo siap-siap."

Tasya yang di panggil oleh Fanny menoleh, menganggukkan kepala dan memasukkan Dio ke kandang.

Mereka berjalan menuju ruang arena, di sana mereka bergibah ria menggibahkan tetangga Drio.

Di sisi lain, Drio tengah ngorok di kasurnya. Ia bermimpi, tetangganya menabok kepala Drio deng wajan. Yang membuatnya terbangun dan jatuh dari kasur.

"Arkh! Sakit my pan-pan! Lagian Napa si mbak Siti nongol di mimpi gue, harusnya kan Tasya." gerutu Drio sembari mengusap-usap pantatnya.

Drio melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 5.50

"Mandi ah! Sambil konser, ya kali engga hehehe."

Langsung saja ia menyambar handuk yang tergantung di bagian atas kasur tingkat yang tak terpakai. Dan berjalan menuju kamar mandi.

• F A N G  T W I N S • | SLOW UPDATE |Onde histórias criam vida. Descubra agora