───────────────────
#08 ; Pertemuan Dua Anak Musim Gugur, start.
───────────────────"Nona [Name]," ujar Kujou Sara ketika melihat [Name] memasuki ruangannya. Ia sudah diberi kabar tentang apa yang terjadi di depan patung Omnipresent God dan perintah Raiden Shogun untuk menangkap pengembara. Ia menebak-nebak alasannya dipanggil kali ini.
"Sara, maaf membuatmu menunggu, duduklah." [Name] berjalan ke arah lemarinya untuk mengecek beberapa laporan.
Sara duduk di atas bantal tatami yang telah disediakan, Izumi menyuguhkan teh hangat di meja, Sara juga tidak sebodoh itu untuk mengetahui alasan [Name] pergi beberapa saat yang lalu. Siapa lagi jika bukan orang yang ada di hadapannya sekarang?
"Izumi, tolong keluar sebentar."
"Iya, Kak."
Izumi. Dalam waktu singkat, [Name] telah mengunjungi Tri-Commission untuk membungkam mulut mereka. Sara sangat kagum dengan cara [Name] bekerja itu.
Setelah Izumi keluar dari ruangan, [Name] duduk di hadapannya sambil menyerahkan gulungan kertas yang entah isinya apa.
"Aku akan melakukan ekspedisi rahasia. Hanya kau dan Yang Mulia Shogun yang tahu. Tidak lama lagi, perang akan memasuki puncaknya, aku ingin kau menanganinya tanpa aku. Bisa?"
Sara menundukkan kepalanya, meski ingin tahu ekspedisi apa yang menyebabkan Panglimanya pergi di tengah-tengah perang, ia tidak memiliki kelancangan untuk menanyakannya. Jika [Name] sudah menyebutkan rahasia, maka ia sekali pun tidak akan bertanya lebih rinci lagi.
"Ya, Nona. Saya akan melakukan yang terbaik."
❖
Bersama Akuma, [Name] menyamar menjadi 'Hikari' untuk mendapatkan informasi tentang Pasukan pemberontak. Dari yang Akuma katakan, Aether si Pengembara bergabung bersama mereka untuk menyelamatkan diri dari pengejaran.
"Berhenti!! Atas nama Shogun Yang Mahakuasa dan Dekrit Perburuan Vision, serahkan Visionmu!!"
[Name] menatap seorang gadis yang berlarian menghindari prajurit tanpa mencoba menyerang. Ia ingat gadis ini, pengembara yang memberitahukannya kondisi Inazuma saat ia melakukan ekspedisi di pulau Seirai.
Akuma sudah ancang-ancang untuk bersembunyi, [Name] berlari untuk menarik sang gadis dan mencari tempat sembunyi yang berbeda.
"Terima kasih," ujar singkat si gadis pengembara. Kini gadis itu menatapnya dari atas ke bawah dan menyadari, "Kamu bukannya yang kemarin-kemarin ada di pulau Seirai?"
Sedikit terkejut, ia menyembunyikan aura dan penampilannya dengan baik. Kenapa orang ini bisa menyadarinya?
"...Apa maksudmu? Ini pertama kalinya kita bertemu," jawab [Name] mengelak dari fakta yang disebutkan sang gadis. Gadis itu berpikir sejenak, tidak ragu dengan perkataannya yang sebelumnya, juga tidak meragukan perkataan [Name].
"Ah, iya. Memang ini pertama kalinya kita bertemu, dengan wujudmu yang seperti ini."
Ketahuan lagi, dia.
"Aku Kaedehara Kazuya, terima kasih sudah menolongku."
Kaedehara, sebuah klan yang telah bubar karena campur tangan seseorang dari dalam Inazuma. [Name] sudah menyelidiki ini kasus ini dan menemukan jawabannya, namun ia tidak dapat menemukan sisa keturunan dari klan ini sehingga tidak dapat melakukan apa-apa.
"...Hikari."
"Baiklah Nona [Name], salam kenal."
Gadis autis satu ini... Sudah jelas [Name] tidak menyebutkan sedikit pun informasi tentang dirinya, tetapi mengapa Kazuya langsung tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lightning's Glow || Genshin Impact ft.Reader ✓
FanfictionLahir dari sisa kekuatan Raiden Makoto dan bantuan kecil dari Dewa Waktu, Istaroth, [Name] ditemukan saat bayi oleh Yae Guuji yang membawanya kepada Raiden Ei. Tumbuh dan berkembang di dalam Plane of Euthymia membuat [Name] memiliki rasa penasaran...