───────────────────
#21 ; Festival Malam Bersalju II, start.
───────────────────Di garis akhir, seorang miko juga telah menunggu. Ia pikir masih lama hingga seseorang sampai ke garis akhir, jadi miko itu duduk sejenak menikmati pemandangan di malam hari.
"Apa aku pertama?"
Terkejut, seorang gadis berambut nasionalisme ada di hadapannya. Cepat sekali?
"Benar, kamu yang pertama. Selamat telah mencapai garis akhir, kamu adalah pemenang utama."
Sudah Kazuya duga, kemampuan berlari dari kejar-kejaran ini ada gunanya juga.
"Hah..., hah... kamu cepat sekali, Kazuya." Aether berkomentar, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk sampai, namun hanya mendapat tempat kedua.
"Sebenarnya Pengembara, kamu hanya tidak beruntung karena mantan buronan yang selalu lolos ikut." Akuma yang diam-diam sebenarnya sudah sampai mengomentari Aether, Aether tertawa canggung. Ya gimana, mereka semua sebenarnya mantan buronan kok.
"Aku kalah ya," kata Kazuha yang datang-datang memasang wajah sedih. Membuat beberapa orang tidak tega ketika melihatnya.
"Jangan sedih, Kazuha! Lain kali kamu bisa, kok!" Aether menyemangati, Kazuha tersenyum membalasnya.
"Terima kasih, Pengembara."
"Wah, wah, kita sudah dapat pemenang nih. Hey, umumkan untuk para penonton di bawah. Segeralah mulai persiapan tarian Izumi." Yae Miko datang menyuruh bawahannya untuk mengurus beberapa hal, sementara dirinya kembali fokus pada peserta yang sudah menginjakkan kaki di Kuil Agung Narukami.
"Fufu, penulis kesayanganku. Akan kukabulkan permintaanmu jika yang kamu minta adalah bekerja di Yae Publishing House." Aether dan Kazuha melirik curiga, apa katanya? Penulis?
Yae tentu saja tidak akan melepaskan seorang penulis berbakat, yang dilahirkan dari keluarga bangsawan, memiliki ilmu menulis puisi yang tinggi dan tata bahasa yang berbeda dari rakyat biasa, 'kan? Kapan lagi seorang mantan bangsawan mau menulis novel.
"Tidak mau, sudah aku bilang berkali-kali. Permintaanku akan aku simpan untuk nanti."
"Hah, sayang sekali."
"Heh, apanih kalian sudah ada di sini!?" Itto yang baru saja sampai bersama bawahannya tercengang, padahal ia sudah yakin bahwa dirinya sampai duluan karena tidak ada seorang pun di depannya. Maaf ya bang, lain kali...
Yae Miko tertawa kecil, melirik kembali ke belakang Itto dan kawan-kawan. Sang Archon dan Panglima tercinta, berjalan santai dari bawah menuju Kuil Agung Narukami.
"Ara, tamu VIP sudah sampai. Kalian semua, ayo ikut aku. Persembahan tarinya akan segera dimulai." Yae Miko memimpin jalan, tarian akan diselenggarakan di depan pohon Sacred Sakura, jadi beberapa orang yang sudah datang dapat menduduki tempat sesuka hati, asal tidak mengganggu tarian nanti.
Ei dan [Name] mendapatkan kursi VIP bersama Yae, mereka berada persis di depan Sacred Sakura dan menatap langsung ke tempat Izumi akan menarikan tarian tanpa terhalang orang lain.
Langit malam terlihat jernih dan bintang-bintang berhamburan menghiasi langit, orang-orang berkumpul di Kuil Agung Narukami, kemudian mulai berjalan mengikuti lentera yang membawa mereka ke depan pohon Sacred Sakura. Seperti sebelumnya, seseorang membuka acara terlebih dahulu. Kali ini yang berbicara adalah Yae Miko.
"Selamat datang, dalam persembahan tari yang akan dilakukan Sho Guuji baru kami, Izumi. Dalam festival spesial yang ditonton oleh Raiden Shogun sendiri, kami dapat menjamin bahwa kalian tidak akan kecewa. Namun sebelum itu, biarkan [Name] selaku Cahaya Inazuma memberikan sepatah kata untuk membuka acara ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lightning's Glow || Genshin Impact ft.Reader ✓
FanfictionLahir dari sisa kekuatan Raiden Makoto dan bantuan kecil dari Dewa Waktu, Istaroth, [Name] ditemukan saat bayi oleh Yae Guuji yang membawanya kepada Raiden Ei. Tumbuh dan berkembang di dalam Plane of Euthymia membuat [Name] memiliki rasa penasaran...