20 : coincidence

47 4 0
                                    

Areum berjalan sambil menghentak-hentak kakinya ke lantai namun masih bergerak mendaki jalan berbukit itu.

Areum baru sahaja balik dari kedai runcit . Puan Bae yang suruh dia belikan barang dapur .

" benci la pakai pembalut ni , tak selesa langsung!! " Areum merengus geram kerana langkahnya lambat .

Dia tundukkan kepala lalu menyepak batu-batu kecil yang berada di tepi jalan itu . Wajahnya sudah masam mencuka sambil memuncungkan bibir ke depan .

" arkh! "  Tiba-tiba ada sebiji bola mainan menhentam tubuh Areum dengan kuat . Areum tertunduk lalu mengerang sakit . Barang-barang yang dia beli tadi habis jatuh berterabur di tepi jalan itu .

Budak lelaki itu menuju ke arah Areum dan memerhatikan lutut,betis dan buku lali Areum yang berbalut . Areum terkaku dengan budak lelaki yang berani mendekatinya itu.

" noona sakit ke?! s-saya minta maaf saya tak sengaja! " Kata budak lelaki itu lalu mengambil semula bola mainannya .

" kenapa kau main kat sini hah budak?! Kau tahu tak kaki aku masih sakit !! "  Marah Areum pada budak lelaki itu . Areum cuba bengkokkan lututnya untuk mencangkung dan kutip barang-barang yang terjatuh tadi .

Tapi disebabkan kulitnya baru nak bercantum semula jadi terlebih sakit bila Areum duduk dalam posisi begitu . Rasa pedih yang mencucuk-cucuk.

Budak lelaki itu tercegat sambil memegang bola mainannya , mata pula berkaca-kaca selepas ditengking Areum tadi .

Tak sempat nak keluarkan air mata seorang lelaki menghampiri Areum dan budak lelaki itu .

" Hann! Penat hyung cari , kamu buat apa kat sini?? " 

Lelaki dewasa itu mengerling ke arah Areum yang baru bangkit . Areum menyapu debu yang melekat dipakaiannya dek kerana bola mainan budak itu .

" Cik tak apa-apa ke? maaflah adik saya ni memang tak dengar kata . Tadi saya suruh dia main sekitar taman je tapi sampai sini pula dia pergi . " Budak lelaki itu di jeling geram lalu ditepuk-tepuk bahunya perlahan seperti memberi amaran.

" Adik encik ni yang dah melambatkan saya tahu ? Tolong pesan kat dia jangan main area tepi jalan . Bahaya tahu tak?! " Areum menyusun rambut tebalnya ke telinga dengan geram sambil memarahi dua orang itu .

Seperti tersedar sesuatu , lelaki dewasa itu memusingkan badan Areum menghadapnya . Kedua tangannya memegang bahu Areum lalu iris mata mereka bertembung.

Kedua-dua manusia itu tekaku .

.

.

.

Areum dan Seonghwa duduk di bangku berdekatan taman sambil berborak-borak . Hann pula sedang bermain gelongsor tak jauh dari mereka .

Seonghwa meneliti pembalut yang berada di lutut dan betis Areum . Disebabkan nak senang cuci luka tu nanti ,Areum kerap pakai seluar pendek paras lutut.

Mata Seonghwa memanas , siapa yang berani mencederakan adik kesayangannya ini?

" siapa buat? " Tanya Seonghwa tegas .

" Areum jatuh longkang-

" sudah-sudah la tipu oppa , beritahu je hal sebenar. Suka betul salahkan longkang ."  Seonghwa memusingkan bola mata ke atas . Sudah muak dengar penipuan Areum .

" yela..semalam, Areum kena kejar dengan pembuli . Areum nak tolong budak-budak tu tapi tak sangka pula terjatuh teruk masa berlari "  Jujur Areum . Seonghwa hanya mampu menggeleng kepala .

" ya tuhan, kenapa tak bagitahu oppa!  Areum report dekat guru disiplin tak? Kalau dia tak ambil tindakan , oppa boleh saman dia dengan pembuli tu sekali "  Balas Seonghwa berani . Geram dia bila pembuli terlepas dari denda .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[𝙎𝙐] 𝐒𝐔𝐑𝐑𝐄𝐍𝐃𝐄𝐑:𝐘𝐔𝐍𝐇𝐎Where stories live. Discover now