1. Reka Adegan 🔞.

282 20 8
                                    


cw // kiss
18+
konteks video: 'Hot Kiss Scene in Business Proposal Drama.'
---
.

.

.

Harap-harap cemas Arumi menunggu kedatangan Galang yang 'katanya' sudah tiba di kota New York.

Memang, jika dari postingan media sosialnya, Galang telah memberitahu perihal tersebut beberapa menit yang lalu, bahkan pria itu dengan sengaja menautkan nama pengguna sosial media Arumi disebelah caption-nya.

40 menit terasa berlalu begitu cepat. Jika Galang tidak membual, harusnya bel pintu apartemen Arumi akan berbunyi sebentar lagi.

Dan benar saja, bertepatan dengan sahutan bel, sosok Galang juga ikut muncul-- tertampil di dalam layar intercom.

Panik? Ya, panik.
Campur aduk--lebih tepatnya.
Bahagia, kangen, panik, deg-degan bercampur menjadi satu.

Arumi menghirup nafas dalam-dalam, sebelum akhirnya satu tarikan pada gagang pintu membuka apartemen yang tadinya terkunci rapat.

"Welcomeeee," Sambut Arumi sembari membentang tangan, menyambut sebuah pelukan dari Galang.

Galang memeluk erat, "Mana welcome kiss yang kamu mau tadi?" Tanyanya. Satu alis Galang terangkat, pun dengan senyum jahil tercetak pada bibirnya. Jelas, pria itu sedang menggoda Arumi yang tengah malu.

Arumi tak tahan untuk menepuk kesal punggung Galang.

"Bercandaaaaa, kan tadi udah dibilangin kalau itu dare dari temen. Baru juga nyampe udah aneh-aneh."

Kemudian Arumi beranjak meninggalkan Galang di depan pintu. Ia duduk di sofa hitam panjang yang ada tak berapa jauh dari posisi awal mereka berdiri.

Galang masuk, koper Ia tinggalkan di sebelah pintu, lalu Ikut duduk di samping Arumi. Kedua tangannya menangkup pipi Arumi yang membulat kesal. Wajahnya mendekat, berbisik pelan ditelinga Arumi.

"Kalo bercanda itu aku-nya ketawa yang, tapi kalo aku-nya jadi 'mau', tandanya bukan bercanda."

Tepat setelah berbisik, tangan Galang berpindah ke tengkuk Arumi, mendorong kedua-nya untuk lebih mendekat. "Been very long time, I miss you."

"I'm fckin miss you too."

Respon Arumi membuat Galang terkekeh kecil.
Hanya sebentar... karena setelahnya fokus pria itu sepenuhnya jatuh pada bibir kecil Arumi. The stares is full of love.

Sepersekian detik berlalu hanya dengan Galang terdiam dan menatap dalam, sampai Arumi semakin salah tingkah--dalam hati bertanya-tanya.

"Kenapa?" Ujar Arumi pelan.

"Boleh?"

That's FREAKIN CUTE!
Ternyata kekasihnya tak 'seberani' itu.

Arumi balas tersenyum menggoda, "Should I do it first? Sure."

Tanpa jeda, setelahnya kedua lengan Arumi pun mengalung pada leher Galang.

Bibir kecilnya mengecup bibir Galang.

1 kali...

2 kali...

3 kali...

Rasanya manis. Tapi Galang tak puas. 'Naluri' lelakinya menguar--memaksa untuk meminta lebih.

"Cukup?"

Yang benar saja?!

Galang mendorong tubuh Arumi hingga terlentang di atas sofa. Tangannya membuang sembarang jaket kulit yang sedari tadi masih dikenakan.

"Ciuman yang di video gak kayak gitu yang...," Bisik Galang sembari merapikan surai Arumi yang berantakan. "I'll take the lead."

Galang menarik dagu Arumi, menyesap bibir bawah perempuan itu, melumatnya dengan kasar beberapa kali, lidah Galang ikut andil, melesakkan pagutan kuat, hingga lenguhan tanpa sadar keluar dari bibir keduanya.

Arumi juga ingin lebih, dorongan saat Ia meremas surai Galang menjadi sinyal lampu hijau yang bisa dimengerti dengan mudah.

Tangan Galang beralih pada kancing cardigan Arumi, melepas satu persatu manik yang tengah mengatup rapat, menyisakan hanya sebilah tanktop tipis.

Ciuman Galang turun ke dagu, lalu ke leher, hingga berhenti pada tulang selangka.

He's teasing one of her sensitive spots.

"Please, besok aku ada kelas yang...,"

"Hm, terus?"

"Jangan ditand--AW!"

Arumi meringis sembari menepuk pelan bahu Galang.

Galang hanya balas terkekeh kecil.

Arumi lupa, bukan Galang namanya kalo tidak 'usil'.

"Kamu punya syal-kan."

"Itu pertanyaan?"

"Pernyataan! Karna setelah ini kita bakalan 'main' lebih lama."

"I think...no," Arumi meragu. Bibirnya tersenyum, namun kepalanya menggeleng pelan.

Lantas, apa Galang peduli?

"Kamar kamu dimana?"

Sudah jelas, tidak.

Pria itu menggendong Arumi ala bridal style setelah menemukan sendiri satu buah pintu yang dirasa adalah jalan masuk menuju kamar kekasihnya.

"Mau ngapain dikamar?!" Protes Arumi, matanya membelalak.

"Reka adegan video ciuman yang kamu kirim, we goin to the next leveuhl."

Galang menggerling genit.

"Be ready...,"

Dua kata itu terbisik hanya sesat sebelum Galang kembali memagut bibir Arumi.

Ya sudahlah...

Toh,

Arumi juga suka... semua 'milik' Galang.

---




---
Hy~~
Please kindly leave a feedback, thankyou^^

Flowerystar's Oneshot CollectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang