Flowerystar's Oneshot Collections

4. Boyfriend Day.

.

.

.

"So as long as I live I love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight"

di momen ketika bait-bait lirik dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Shane Filan berjudul 'Beautiful in White' mengalun, ketika itu pula sorot obsidian milik pemuda yang kini tengah berbalut kaos putih, memakai celana bahan berwarna abu-abu, menangkap pergerakan wanitanya, berdiri anggun di antara lautan manusia, tersenyum pun melambaikan tangan. Manis, bak Sang Dewi.

Cemburu bukan lagi kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati. Lebih dari sekedar rasa itu, Ia telah kalah, kalah pada ratusan mata yang mampu mencuri pandang kecantikan wanitanya dalam jarak yang begitu dekat. Sementara dirinya? Hanya bisa termangu di depan sebuah layar televisi. Kalah telak.

Paris dan Indonesia.
Ya, jarak tengah memisahkan raga mereka. Arumi kini sedang berada di Paris, melakukan urusan bisnis menemani sang Ayah, belajar guna mempersiapkan diri untuk menjadi penerus perusahaan.

Sudah hampir seminggu wanita itu meninggalkan kekasihnya, Galang. Berjumpa terakhir kali di ambang pintu bandara kala akan berangkat meninggalkan bumi pertiwi. Hanya video call, pesan singkat dan update sosial media yang kini menjadi penghubung komunikasi. Meski begitu, tak ada keluh pernah terucap, saling memahami menjadi sebuah kesepakatan besar dalam hubungan yang telah mereka bangun hampir selama 7 tahun.

Acara bisnis yang tengah dihadiri Arumi dan Ayahnya disiarkan oleh banyak stasiun televisi, termasuk salah satu stasiun nasional di Indonesia. Dari layar itulah Galang menatap lamat-lamat paras cantik wanitanya.

Bangga dan Rindu--begitu pikir Galang.

Galang mengambil ponsel lalu membuka ruang obrolan pribadinya dengan Arumi.

'Kirim aja, ntar juga dibaca.' Berulang kali untaian kalimat itu menggema di benak Galang. Sulit sekali setiap kali harus menunggu untuk bertukar kabar.

'I miss You.'
Hanya tiga kata namun mampu melepas lega dari dadanya.

Lama pesan itu tak terbalas.
Waktu menunggu kabar dari Arumi, Ia habiskan untuk menyimpan foto-foto bidikan wartawan yang menyebar di internet.

'Cantik.'

'Cantik.'

'Cantik.'

Mungkin ada puluhan kata itu terucap setiap jemarinya menyimpan foto Arumi.

'Sedang apa?' Begitu balasan pesan dari Arumi setelah beberapa jam lamanya Galang menunggu.

Tertarik senyum kecil disudut bibir Galang, 'Udah selesai?' Balasnya.

'Baru aja. Btw I miss you too:('

'Makanya buruan balik:'('

'Besok aku masih harus ketemu client... anyway yang, today is your day!!'

Galang bisa membayangkan raut Arumi dalam setiap balasan yang wanita itu kirimkan, pasti lucu! Dengan bibir manyun dan pipi mengembang akibat merajuk akan perbedaan waktu dan jarak. Galang bayangkan, saat ini Arumi pasti sedang mendengus kesal.

Namun disamping itu,  ada satu hal lain yang mengganggu pikiran Galang, untuk balasan terakhir Arumi, pria itu meragu, kenapa kekasihnya terdengar sangat bahagia saat salah mengira hari ulang tahunnya?

'My day? Belum, masih oktober, aku ultahnya masih lama, yang.'

'No, bukan ultah, liat postingan aku yaaa... Sorry, thank you, and...'

'and?'
'Arumi?'
'Kok gak dibales lagi?'
'Kamu ketiduran?'

Lama tak ada balasan lagi dari kekasihnya, Galangpun memutuskan untuk membuka social media, mengingat sebelum Arumi menghilang, wanita itu memberikan sebuah 'hint' yang jujur, cukup membingungkan bagi Galang.

Tak butuh waktu lama sampai Galang mengerti maksud kekasihnya. Hanya dengan melihat satu postingan paling atas milik wanita itu, Galang langsung paham.

Ya, hari ini adalah hari yang diperuntukkan untuk dirinya, dan pacar-pacar pria lain diluar sana.

__

Hi hiii~~~
Ada yang udah pernah baca cerita ini? ini sebenernya author repost dari twitter hehe^^
semoga suka...
Kindly leave feedback yaa❤