3. Netflix and cuddle 🔞.

217 18 0
                                    

cw // kiss.
base on ARUMI universe on twitter.
.

.

.

Bel apartemen Arumi berbunyi.
G

adis itu bergegas membukakan pintu bagi kekasihnya yang benar-benar datang berkunjung dengan membawa sekantung plastik jajanan. Tampaknya benda-benda berukuran mini tersebut adalah asupan makanan dan minuman untuk mereka saat menonton film nanti.

Just for your information, sudah cukup lama putri tunggal keluarga Hakim itu hidup mandiri tanpa rumah mewah milik orangtuanya.
Loh? Bukankah terdengar hampir tidak mungkin Pak Hakim akan mengizinkan?

Memang!

Jawabannya hanya satu, berbekal keras kepala Galang.
Pemuda itu menggantikan posisi Arumi untuk ber-argumen panjang dengan Pak Hakim.

Bertahun-bertahun Galang bekerja keras untuk mengembangkan diri agar diterima oleh keluarga Hakim, meskipun hingga detik ini gambarannya masih abu-abu, tetapi pemuda itu pelan-pelan bisa mengajak diskusi kepala keluarga Hakim yang begitu keras hati.
Dan perihal kepindahan Arumi, butuh waktu dua minggu bagi Galang untuk membuat Pak Hakim luluh, dengan berpuluh syarat sebagai ganti tentu saja, tapi siapa yang peduli? Bisa dipikirkan nanti, yang terpenting keinginan Arumi, sang kekasih, untuk hidup mandiri terpenuhi.

Keputusan Arumi itu bukan semata-mata untuk lepas dari radar sang ayah, namun Ia merasa perlu untuk menghabiskan waktu hanya dengan diri sendiri, selama ini segala sesuatunya selalu diatur, selalu ada dan selalu bisa. Arumi ingin mencoba bagaimana mendapatkan sesuatu dengan tangannya sendiri, mengurus masalah dengan jalan pikirnya sendiri. Dan lagi, Ia juga butuh waktu untuk berdua dengan Galang setelah terpisah jarak yang cukup lama.

Anyways… for God knows how many times, malam ini mereka akan netflix and chill lagi, lagi dan lagi.
Well, it can’t be helped! That’s the risk of having a lazy ass girlfriend.
Dan yahh… sudah rahasia umum jika menonton bukan satu-satunya hal yang akan terjadi. If you know you know!

Arumi mendengus sebal. “Katanya gak mau dateng?” Ucapnya, raut wajah Arumi tampak merajuk, dengan bibir sedikit manyun, gadis itu berbalik, kembali menyisiri ruangan, meninggalkan Galang tanpa sambutan pelukan layaknya gadis itu berikan setiap kali bertemu sang kekasih.
Sementara Galang masih membatu di belakang pintu, ia berhenti sebentar untuk menggantung jaket jeans hitam yang tadi tengah dipakai. Pemuda itu kemudian meletakkan kantung belanjaan di atas meja nakas kecil, lalu merebahkan diri di sisi kanan ranjang.

Galang tersenyum, “Bercanda… Emang aku bisa nolak?” ucapnya sembari menepuk-nepuk pelan sisi ranjang yang satunya, meminta Arumi ikut berbaring.
Arumi tak membalas, sebaliknya, tangan kecil Arumi kini sibuk mengotak-atik daftar film yang tertampil dilayar.

“Nonton Harry Potter ya?” Ucapnya begitu menemukan film yang ingin Ia tonton ulang.

“Aku gak ngerti yang,” Galang menopang dagu, mulutnya tampak mengunyah sebuah permen karet. Sejak kapan pula pemuda itu mencurinya dari laci Arumi?!

“Nanti bakalan aku spoil dikit-dikit…BY THE WAYYY?! KAMU GAK BELI SPICY MAKARONI, KAN?!?” manik Arumi melotot begitu menyadari perihal cemilan paling menyebalkan yang pernah membuatnya kesal. Ia suka cemilan itu, tapi tidak untuk momen-momen seperti ini.

“gapapalah yang, biar tambah hot!”

HOT APAAN?!? KAMU GAK INGET KEJADIAN TEMPO LALU!!? YANG ADA KITA SIBUK MINUM SAKING PEDESNYA!”

Galang mengambil satu cemilan dari dalam kantung… MAKARONI PEDAS LEVEL 10!!?! Melihat cemilan itu berhasil membuat manik Arumi membola.

“Level rendah doang yang sekarang,” ucap Galang sembari memperlihatkan bungkus cemilan yang mereka bicarakan.

Flowerystar's Oneshot CollectionsWhere stories live. Discover now