Seniman Komplek

13 0 0
                                    


Sudah sekitar seminggu Rafa di rumah, beberapa harinya dia habiskan untuk mengunjungi karina bertugas di rs dan tadi malam dia menghabiskan malam minggu dengan berkeliling kota dan wisata kuliner. Lalu pagi ini dia terbangun karena ibu dan ayahnya sibuk bersiap-siap entah ingin kemana padahal biasanya dulu waktu hari minggu mereka akan bersantai dirumah saja, karena hari minggu lah hari libur yang ditunggu untuk istirahat setelah seminggu bekerja.

Dia keluar kamar, melihat ayah dan ibunya sudah keluar. Kemudian dia masuk ke kamar azka dan ajaib, bocah gaje itu juga sudah lenyap dari kamarnya. Lalu diapun memilih untuk mandi, karena rencananya hari ini dia ingin mencari hadiah untuk anniversary ke 4 tahun dirinya dan karina.

Setelah mandi diapun membuat sarapan roti selai coklat dan meminum susu uht yang ada di kulkas. Setelah selesai sarapan dia menuju sofa dan rebahan sambil menonton sekitar satu jam lebih dia menonton tv kemudian ada suara ayah dan ibunya sambil tertawa masuk kedalam rumah. Mereka lalu ikut duduk di sofa ruang tengah. Rafa lalu merubah posisinya menjadi duduk untuk menginterogasi ayah dan ibunya.

"bapak sama ibu dari mana sih, kok pagi minggu gini udah keluar" tanya Rafa

"ibu sama bapak tadi senam pagi sama tetangga-tetangga, rame loh, kamu nanti kapan-kapan harus ikut" ucap ayahnya sambil meminum air mineral yang dari tadi sudah ada di tangannya

"loh senam, sejak kapan ada senam bersama disini ?" tanya Rafa

"udah setengah taun loh intan ngajak remaja komplek buat bikin kegiatan untuk kita yang tua-tua ini katanya biar bisa sambil silaturahmi juga" ucap ibunya sambil meluruskan kaki disofa

"oh gitu, emang yang jadi instruktur senam nya siapa buk?" tanya Rafa lagi

"intan lah, tu anak emang multitalent deh"jawab ibunya

"loh senam pake jubbah?" tanya nya lagi

"ish ish pake training lah, keren deh pokoknya,"ibunya berujar memuji Intan.

"ini dia lagi ngajerin azka main gitar noh di depan rumah pak usman" jawab ibunya sambil menunjukkan dagu kearah rumah pak usman

"oh gitu ya, ya udah deh, mmm pak pinjem kunci mobil dong, ai mau nyari sesuatu ke mall buat hadiah aniv ai sama Karin hehe" ucap Rafa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"oh gitu ya, ya udah deh, mmm pak pinjem kunci mobil dong, ai mau nyari sesuatu ke mall buat hadiah aniv ai sama Karin hehe" ucap Rafa

"ambil aja kuncinya di atas kulkas, eh nitip sate padang ya Raf" ucap ayahnya

"oke pak, ibu mau nitip apa?" tanya nya beralih pada ibunya

"ibu beliin manga madu ya 2 kilo, nih uangnya" ucap ibunya sembari memberi uang, dan disambut dengan senyuman oleh Rafa

Diapun beranjak keluar ingin mengeluarkan mobil dari garasi samar-samar terdengar alunan gitar dan suara merdu perempuan dia sudah menduga kalau itu pasti intan anak pak Ibrahim. Dan ternyata benar gadis itu dengan kacamatanya dengan kerudung hitam rabbani nya bermain gitar yang lebih tepatnya ukulele sambil menyanyikan lagu sakura yang pernah dinyanyikan pula oleh rosa dan crisye.

Dia sempat terpaku, keren batinnya. Tapi dia kemudinan terbuyarkan ketika melihat wajah azka yang menonton intan bermain gitar. Azka sepertinya memang cinta mati pada gadis itu, wajahnya melongo sambil bertopang dagu menatap intan dengan sungguh-sungguh. Astaga benar-benar gaje bocah itu fikirnya, dan itu adalah adikknya. Ingin rasanya dia menarik azka dari situ.

Kemudian diapun menjalankan mobilnya menuju arah jalan ketika melewati depan rumah pak usman, terlihat azka melambai padanya dan Intan tersenyum padanya. Gadis cupu batinnya tapi seniman komplek adalah julukan yang lebih tepat diberikan pada gadis itu.

Panik NikahWhere stories live. Discover now