Sicantik dan Sibaik hati

12 0 0
                                    

Namanya Karina Aurelia, tinggi sekitar 170 beda 10 cm dari Rafa yang tingginya 180

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Namanya Karina Aurelia, tinggi sekitar 170 beda 10 cm dari Rafa yang tingginya 180. Warna kulit eksotis namun bersih dengan rambut hitan serta mata bulat belok dan wajah sedikit bule, karena memang ada darah amerika mengalir didarahnya meskipun sudah terputus sejak neneknya menikah dengan lelaki Indonesia biasa. Mereka, yaitu Rafa dan Karin sdh berteman sejak Sekolah menengah atas. Mereka terpisah ketika Karina memilih fakultas kedokteran dan Rafa memilih fakultas teologi. Namun mereka tetap saling bertemu seskali dan menjalin komunikasi. Ketika memasuki kelas perkuliahan semester 4 mereka memutuskan untuk berpacaran, Rafa sangat merasa beruntung memiliki perempuan itu sebagai kekasih, begitu pula karina. Karena Rafa adalah incaran gadis-gadis dari zaman sekolah karena ketampanan ditambah badan dan tingginya yang profosional. Mereka adalah pasangan serasi, dan bayangan keserasian itu meresap masuk di kepla Rafa ketika nanti mereka bersanding dengan mesra dipelaminan.

Rafa bingung memikirkan hadiah apa yang akan diberikan pada Karin. Bunga, boneka apalagi coklat sudah sangat biasa. Akhirnya dia menuju ke toko perhiasan di mall tengah kota. Selama sekitar setengah jam berkeliling toko itu, Rafa akhirnya memilih sebuah liontin emas putih dengan mata berbentuk tetesan air. Sederhana namun cantik fikirnya, tapi kemudian dia ingat, Karin bukanlah perempuan yang simple, dia menyukai sesuatu yang unik. Akhirnya matanya kembali tertuju pada cincin dengan taburan permata-permata kecil berwarna biru malam. Final cincin dengan taburan permata navy itulah yang dipilihnya. karena tujuannya malam ini adalah untuk melamar karin, jadi tidak perlu basa-basi dengan perkara hadiah ujarnya "ini sudah cukup" monolognya

Besok malam dia akan mengajak Karina untuk makan bersama dirumah, karena ibunya juga ingin memasak maskan kesukaan Karin. Membayangkan senyum manis Karin saja membuat Rafa tersenyum senang.

Kemudian dia melajutkan untuk mencari beberapa kemeja baru untuk dipakai saat mengajar dan untuk bertemu Karin besok malam.

Setelah selesai dia merasa lapar hingga akhirnya berhentilah dia didepan foodcourt makanan turkey, tiba-tibadia ingin makan kebab, dan diapun memesan kebab ori daging sapi, semoga saja rasanya sama seperti di turkey batinnya bertutur.

Karena malam ini adalah malam minggu, sejak sore hari macetnya sudah terasa. Padahal waktu berangkat Rafa hanya menghabiskan waktu 35 menit dari rumah untuk sampai ke mall, berbeda waktu pulang. 2 jam berlalu tapi dia masih berada di jalan menanti setiap lampu merah yang ada.

Karena merasa bosan dia mencoba untuk memvideo Karin, karena sejak pagi mereka belum ada melakukan panggilan telepon ataupun video call. Mereka hanya saling berkirim chat. Rafa pun memahami situasinya karena memang Karin pasti sibuk di rs fikirnya. Namun saat melakukan video call tidak ada jawaban dari Karin. Rafa hanya ber oh ria tidak ingin melakukan panggilan ulang.

Kemudian tidak berselang lama bunyi klakson saling beriringan. Ternyata lampu hijau sudah menyala tapi kendaraan di depan masih belum bisa berjalan karena rupanya ada kakek-kakek yang berjalan menggunakan tongkat sehingga beliau berjalan dengan sangat lamban. Beginilah kebiasaan orang Indonesia sudah yan menyeberang jalan itu adalah orang tua, tidak ada yang mau bersabar, bahkan tidak ada yang turun untuk membantu, Rafa sudah melepas sabuk pengaman ingin keluar untuk membantu kakek di jalan tersebut. Tapi ketika memegang handle pintu mobil dia terpaku, diseberang sudah ada seorang perempuan yang menuntun kakek tersebut, sambil sesekali memberi kode untuk pengguna jalan untuk berhenti. Dan ketika sudah sampai seberang Rafa baru sadar dia seperti mengenal perempuan itu.

Kendaraan sudah mulai berjalan Rafa mau tidak mau harus melajukan mobil nya juga. Namun karena macet mobilnya pun melaju lambat Dilihatnya kearah kakek dan perempuan tadi, perempuan itu bahkan memberi minuman pada kakek tersebut, dia masih mengingat-ngingat dimana dia bertemu perempuan itu. Dia lupa tapi dia yakin bahwa dirinya mengenal wanita itu. Lalu gadis itu seperti mencari sesuatu di kantong tas nya, dan ternyata itu adalah kacamata, kemudian perempuan itu memakai kacamatanya, akhirnya dia menemukan apa yang berputar di otaknya dari tadi. Dia memang benar-kenal perempuan itu. Gadis cupu yang dikenalnya dengan kacamata bulat bingkai hitam. Perempuan yang baru-baru ini saja dikenalnya yaitu Intan, Intan anak pak usman.

Tapi ada yang berbeda, intan yang disini berbeda dengan intan yang dirumah, perempuan tadi penampilannya tidak sekuno Intan tetangga sebelah rumahnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Tapi ada yang berbeda, intan yang disini berbeda dengan intan yang dirumah, perempuan tadi penampilannya tidak sekuno Intan tetangga sebelah rumahnya. meskipun masih bergamis tapi khimar yang syar'i tapi gayanya seperti perempuan trendi tanpa kacamata pula. dia bukan perempuan gadis cupu rupanya. Dan info penting adalah kejadian barusan menambah satu koleksi perbuatan baik gadis itu lagi. seperti tidak habis-habis kebaikan yang ada pada gadis itu ucap Rafa dalam hati. Tapi lagi-lagi batinnya berucap paling gadis itu sengaja seperti itu, supaya orang-orang yang melihatnya memujinya karena kebaikan yang dilakukannya.

Panik NikahDonde viven las historias. Descúbrelo ahora