•15

653 61 9
                                    




Jaehyuk sudah sampai dirumah sakit tempat Leona dirawat dan sekarang sedang perjalanan menuju kamarnya tapi langkah kakinya terhenti melihat afeksi Jeongwoo berada tak jauh darinya, rahangnya mengeras dengan kedua tangan mengepal hingga buku jarinya memutih, menghampiri lelaki berkulit tan itu dengan penuh emosi

bugh.

Satu pukulan mendarat sempurna diwajah tampan Jeongwoo, karena tiba tiba membuatnya langsung jatuh tersungkur  mencium dinginnya lantai Rumah sakit, nafas Jaehyuk terdengar tak beraturan, dia benar benar meluapkan semua amarahnya

"Brengsek. apa masalah mu?!" teriak Jeongwoo

Keduanya menjadi pusat perhatian dan tak ada yang berani memisahkan mereka karena takut kena imbasnya

"Bangun kau." ucap Jaehyuk menarik kasar kerah bajunya

"Kalau kau tidak bisa menjaganya dengan baik, berikan dia pada ku, aku bisa menjaganya lebih baik dari pada diri mu" perkataan Jaehyuk entah kenapa membuat Jeongwoo emosi dan berakhir membalas pukulan Jaehyuk

"Katakan lagi, cari mati kau" Jaehyuk terkekeh pelan

"Kau pikir aku takut, tidak sama sekali, Gadis sebaik dia tidak pantas bersama bajingan tengik seperti mu"

"Bajingan tengik kata mu"

"Kenapa, kau merasa marah. jangan bergurau Park Jeongwoo, kau tidak mencintainya selama ini jadi apa alasan mu untuk marah, kali ini aku tidak akan mengalah lagi pada mu"

Bugh.

"Brengsek!"

Bugh.

"Kau tidak berhak atas dirinya!"

Bugh.

"Oh ya, dan kau pikir kau yang lebih berhak atasnya, sadar Jeongwoo, kalian menikah atas dasar perjodohan. aku ingatkan pada mu Jeo, Leona tidak mencintai mu sama sekali"

Bugh.

"Tutup mulut mu sialan!"

Bugh.

"aku katakan sekali lagi pada mu, Leona,,tidak pantas bersanding dengan laki laki seperti kamu, camkan itu"

Bugh.

"Kalian berdua hentikan!!"

Baik Jaehyuk dan Jeongwoo melepas cengkraman pada kerah baju masing masing saat mendengar suara June, penampilan keduanya benar benar hancur membuat June menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kedua anak muda di depannya ini

"apa kalian pikir membuat keributan dirumah sakit itu keren, dimana otak kalian, apa kalian tidak malu?!"

"Ayah jangan menyalahkan ku, dia yang tiba tiba datang memukul ku bahkan menyebut ku bajingan tengik."

June tersenyum miring lalu beralih menatap Jaehyuk yang membungkuk hormat padanya "Tidak apa apa Jaehyuk, anak ini memang pantas diberi pelajaran, terima kasih"

"Ayah."

"Jaehyuk, kedatangan kamu ke sini ingin bertemu dengan Leona kan?" Jaehyuk menganggukkan kepala

"Kalau begitu ayo tapi kamu ke toilet dulu rapihkan penampilan mu"

"Baik paman, terima kasih dan maafkan aku karena membuat keributan disini"

"Santai saja, Paman mengerti. anak se-pintar diri mu tidak mungkin memukul orang tanpa sebab yang jelas" Jeongwoo menatap Ayahnya dengan tatapan tak percaya

"Kenapa kamu diam, pulang ke rumah dan bersihkan diri mu baru datang ke sini lagi, tidak membalas pesan, tidak mengangkat telepon, apa apaan kelakuan mu itu, pulang!"

Keduanya saling melempar tatapan tajam sebelum akhirnya Jeongwoo memilih pergi dari sana

"Jaehyuk"

"iya Paman.."

"Kamu,,mencintai Leona?"

***

Selama perjalanan tak henti hentinya Jeongwoo memukul setir mobil yang tak bersalah, bahkan nekat membawa mobil dengan kecepatan tinggi

Perkataan Jaehyuk tentang Leo benar benar membuatnya sangat marah, dia merasa tidak suka saat Jaehyuk memintanya memberikan Leona, hatinya tidak terima, Gadis itu bukan barang yang bisa diberikan sana sini sesuka hati tapi Jeongwoo lupa sebajingan apa dirinya sendiri

Jeongwoo menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas berubah menjadi merah, sambil menunggu matanya melihat sekitar

Seorang lelaki bersama kekasihnya tertawa dan saling melempar canda dipinggir jalan, Jeongwoo menggelengkan kepala, seperti tidak ada tempat lain untuk berkencan tapi Jeongwoo kembali menatap Gadis itu karena merasa tidak asing saat melihat pakaian dan rambutnya, memang banyak pakaian apalagi model rambut seperti itu tapi yang ini terasa familiar bagi Jeongwoo, dari ujung kaki sampai kepala, Gadis itu,,mirip sekali dengan Jian atau jangan jangan itu memang..

Jeongwoo segera menepis pikiran jeleknya, tidak mungkin itu Jian. terakhir kali bertukar pesan Jian bilang dia pergi belanja bersama Ibunya

Bunyi klakson mobil dari arah belakang menyadarkan Jeongwoo, beberapa orang berteriak padanya untuk segera menjalankan mobil karena lampu lalu lintas sudah berubah hijau, sambil mengucapkan maaf Jeongwoo menjalankan kembali mobilnya

Masalah Jaehyuk belum selesai dia pikirkan sekarang tambah lagi harus memastikan Gadis tadi Jian kekasihnya atau bukan, Jeongwoo tidak mau merusak hubungannya cuma karena kesalahpahaman yang tidak jelas








Red Flag - END✔ || Jeongwoo TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang