83

175 24 30
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










Park Jimin larut dalam kegiatannya menyisir helai rambut sang istri yang kini tengah tidur di atas dadanya. Hal seperti ini yang sangat ia rindukan, ia yang terlampau larut dalam pesona indah wajah sang istri yang begitu menawan. Paras istrinya sangatlah cantik, apalagi jika dilihat dari jarak yang begitu dekat seperti saat ini. Seperti apa yang pernah Jimin katakan pada sang istri, jika saja ia bisa jatuh cinta pada Hyeon hanya dengan pandangan pertama.

"Aku mencintaimu."

Hyeon tersenyum, lantas menatap wajah sang suami yang terlihat begitu tulus ketika mengucapkan hal tersebut kepadanya. Ia tahu jika Jimin sangat mencintainya, Pria itu akan bertahan dengannya meskipun telah banyak sekali masalah yang menghantam rumah tangganya. Pun sama halnya dengan Jimin, perasaan cintanya pada sang suami juga teramat besar. Hingga membuat dirinya terus bertahan meskipun kerapkali mendapatkan rasa sakit yang bertubi-tubi karena masalah rumah tangganya dengan Jimin.

"Aku juga mencintaimu. Tolong selalu percaya jika aku tidak akan mengkhianati cinta ini."

Jimin memandang lekat pada leher sang istri. Ada sesuatu yang aneh yang terasa pada tubuhnya. Ia begitu merindukan sang istrinya, meskipun kini Hyeon telah berada di dekatnya.

"Aku menginginkanmu, Hye-ah."

Hyeon tersenyum, sama halnya dengan sang suami, ia juga begitu menginginkan Jimin malam ini. Lantas Hyeon menatap lekat wajah sang suami, menatap penuh damba wajah tampan milik suaminya tersebut. Tangannya pub terulur untuk menyentuh lembut pipi Pria yang begitu dicintainya tersebut, mengelusnya dengan sangat lembut, memberikan sebuah ketenangan tersendiri untuk Jimin yang merasakan bagaimana sentuhan lembut dari istrinya.

Jimin paham jika saja sang istri adalah sosok yang begitu lembut, ia pun juga berperilaku demikian dalam memperlakukan Hyeon ketika bercinta. Menahan gejolaknya untuk tidak terlalu bermain kasar seperti apa yang pernah ia lakukan dengan Hyemi dulunya. Sebab ia tahu jika istrinya adalah tipe yang begitu mendambakan kelembutan. Meski keinginan mendominasi itu kerapkali muncul dalam benaknya. Menyetubuhi istrinya dengan cara yang pernah ia lakukan pada seseorang di masa lalunya, namun hal itu selalu ia tahan jika bersama dengan Hyeon. Ia tidak ingin menyakiti sang istri dengan gairahnya yang telah meletup-letup.

Jimin mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri, menempelkan kedua ranum hangat tersebut dengan gerakan pelan. Ia melumat pelan bibir sang istri yang begitu ia rindukan. Ia berani bersumpah jika bibir Plum sang istri terasa begitu memabukkan, membuatnya gila dan selalu membuatnya ketagihan.

Hyeon melingkarkan tangannya pada perpotongan leher sang suami. Merasakan bagaimana sensasi memabukkan yang Jimin berikan kepadanya. Menikmati bagaimana sang suami yang kini tengah menggigit-gigit kecil bibirnya, membuatnya merasakan kenikmatan yang tiada tara. Ia ingin merasakan lebih dari ini. Lebih dari apa yang kini Jimin lakukan pada dirinya.

Not Only You (PJM) (END)Where stories live. Discover now