[END]✓Kesepakatan Kerajaan

Bab 12

*****

“Nona, bagaimana Anda bisa bermalas-malasan hari ini juga? Tuan sudah mengatakan bahwa ada pesta di istana kekaisaran besok. Mereka telah mengundang semua wanita muda sehingga Anda harus hadir juga. Yang berarti kamu harus mendapatkan pakaianmu dan memilih hak tinggi dan aksesorismu, jadi bagaimana kamu bisa bermalas-malasan seperti itu.”

“Saya bisa memakai gaun apa saja. Lagipula tidak ada yang akan memperhatikan saya. Saya tidak perlu menonjol.” Lalu tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di benak Amethyst dan ekspresinya menjadi cerah. "Yellie, akan ada bangsawan muda lainnya - bangsawan dan ksatria - di sana, kan?"

“Ksatria? Tentu saja. Apakah pria yang kamu sukai mungkin seorang ksatria? ”

"Apa? Tidak. Aku bertanya-tanya apakah aku bisa meyakinkan seseorang untuk mengajariku ilmu pedang.”

“Mengapa kamu perlu belajar ilmu pedang? Anda harus memiliki seorang ksatria yang Anda sukai?

"Kamu tahu apa? lupakan. Bagaimana dengan penyihir?”

“Penyihir sangat langka, nona. Saya belum pernah mendengar ada orang yang mempekerjakannya sebelumnya, tetapi jika Anda bertanya kepada Count…itu mungkin saja. Jadi, apakah laki-laki Anda seorang pesulap?"

"Tidak, tidak seperti itu!"

“Lalu mengapa kamu mencari seorang penyihir? Saya yakin Anda tahu bahwa sihir bukanlah sesuatu yang bisa Anda pelajari?"

"Kamu tidak bisa belajar sihir?"

"Tidak, tentu saja tidak! Hanya mereka yang memiliki darah dewi yang bisa menggunakan sihir. Pria yang Anda pikirkan pasti seorang pesulap. Apakah aku salah?"

Yellie mengedipkan mata pada Amethyst.

"Kamu bisa pergi, Yellie," kata Amethyst tegas.

Amethyst menghela napas.

' Lupakan saja.'

“Oke, nona. Froy akan segera hadir, jadi harap bersiap-siap. Jangan tunda.” Yellie menutup pintu dan meninggalkan ruangan. Dia berhenti secara moneter dan berbalik untuk melihat pintu yang tertutup. Amethyst mengernyit setiap kali Yellie bertanya padanya apakah pria itu seorang ksatria atau pesulap, dan Yellie menganggap itu menarik.

'Ada sesuatu yang berbeda tentang wanita muda itu. Dia dulu sangat menyukai korset, hanya mengenakan gaun yang menonjolkan pinggangnya, mengatakan bahwa itu adalah satu-satunya kekuatannya. Tapi belakangan ini dia hampir tidak berdandan! Dia tiba-tiba berpikir korsetnya pengap, tidak nyaman dan memberatkan dan selalu memakai pakaian yang hanya akan dipakai di kamar tidur. Yah dia selalu ada di kamarnya jadi itu menjelaskan sebagian, tapi di hari-hari seperti ini ketika tutornya berkunjung, akan lebih tepat jika dia mengenakan gaun yang bagus untuknya."

Meskipun demikian, terlepas dari pemikiran ini, Yellie tidak ingin mengomel Amethyst lebih jauh.

Sebaliknya, Amethyst tidak mempedulikan saran Yellie. Dia punya pertimbangan sendiri untuk dipikirkan.

'Hanya mereka yang membawa darah dewi, yang berarti mereka harus berdarah bangsawan. Di sekolah kami belajar bahwa keturunan dewi menjadi raja dan memerintah kerajaan Sehar. Keluarga Lohikin bukanlah keturunan dewi. Mereka tidak bisa belajar sihir. Tapi dari apa yang saya tahu, satu-satunya darah bangsawan adalah kaisar saat ini dan saudara kandung kerajaan. Tidak mungkin hanya ada dua penyihir di negeri ini. Karena darah diturunkan dari para pendahulu, para penyihir akan menjadi putra tertua dari keluarga kerajaan dan saudara ipar mereka, dan seterusnya. Pada akhirnya, itu mungkin orang asing.'

'Kaisar yang merupakan keturunan langsung dengan darah dewi yang paling murni mungkin adalah penyihir terhebat.'

"Sayang sekali. Saya ingin mencoba Wingardium Leviosa! Untuk berpikir bahwa saya tidak punya kesempatan!"

Sementara dia tenggelam dalam pikirannya, gurunya Froy telah tiba dan menetap.

"Benar. Mari belajar tentang pohon dunia hari ini.”

“Pohon dunia? Ah, dewi yang menjadi pohon….”

"Ya itu betul."

'Apakah benar-benar perlu mempelajari pohon? Nah, karena itu adalah bagian dari mitos, akan aneh jika tidak mengetahuinya. Seperti mitos Korea tentang Dangeun. Kira saya bisa bertanya apa yang paling membuat saya penasaran dulu. '

"Apakah itu benar-benar ada?"

"Tentu saja! Itu dirawat dengan hati-hati di sebuah kuil di istana kekaisaran.”

"Maka itu pasti sangat tua."

“Tepatnya, usianya 6193 tahun 5 bulan 20 hari.”

"Apa? Bagaimana Anda tahu itu dengan sangat akurat?"

“Bagaimana mungkin Anda tidak mengetahui hal ini, Nona Lohikin?”

“Ah, aku tahu. Saya hanya bertanya-tanya.”

'Pohon dunia harus setara dengan kalender di sini. Sekarang setelah kupikir-pikir, mereka mengatakan kekaisaran dimulai begitu sang dewi tertidur sebagai pohon dunia.'

'Aku harus belajar dengan giat. Mitos lokal tampaknya sangat penting di sini.'

"Apakah begitu?"

"Ya."

Froy menatapnya dengan tatapan ingin tahu yang tampaknya mempertanyakan kecerdasan mentalnya, tetapi Amethyst tidak menghiraukannya.

Dia bertanya dengan hati-hati, “Bagaimana denganmu Froy? Pernahkah Anda melihatnya sebelumnya?"

"Tidak. Ini bukan pohon yang bisa dilihat orang begitu saja. Tapi sepupu saya di Kuil Besar adalah seorang murid. Kudengar dia merawat pohon itu.”

"Wow. Jika seorang dewi berubah menjadi pohon, saya yakin itu adalah pohon yang sangat indah.”

“Ya, saya mendengar bahwa itu persis seperti yang dijelaskan. Sebuah pohon putih selalu dihiasi dengan daun hijau. Dan ketika matahari bersinar di atasnya, daun-daunnya menjadi keemasan.”

"Keemasan? Itu pasti luar biasa untuk ditonton.”

“Ada sesuatu yang lebih menarik. Walaupun aku tidak yakin itu benar. Itu semacam rumor.”

Amethyst mendorong Froy untuk melanjutkan. Dia tiba-tiba berhati-hati, tidak seperti dirinya yang biasanya.

"Apa itu?"

“Sepupu saya mengatakan bahwa jumlah daun yang jatuh dari pohon setiap hari dan jumlah orang yang dibimbing kepada Tuhan setiap hari adalah sama.”

"Dibimbing ke tuhan?"

“Apakah kamu bahkan tidak tahu apa artinya itu? Itu berarti kematian.”

"Ah!"

Beberapa orang mungkin tidak tahu. Amethyst bergumam dalam hati. Tunggu sebentar, mereka sepertinya merujuk pada pemakaman sebagai orang yang dibimbing menuju tuhan.

“Itu tidak dikonfirmasi, seperti yang saya katakan. Sepupu saya adalah salah satu orang yang mempelajari fenomena tersebut, jadi belum ada yang terbukti.”

*****