32. Blue eyes

300 60 1
                                    

Dalam rangka tidak merayakan apa-apa, maka saya putuskan up wkwkwk

Harusnya ini tuh kemaren malem di updatenya, tapi karena jaringan dan udara dirumah sangat mendukung untuk tidur lagi jadi ya begitu deh
🥺 👉👈

So, this is the new chapter ⛓️
Happy reading all 💙🖤

...

🦋 Warning 🦋
Cerita ini adalah sebuah karangan fiktif belaka yang kisahnya disesuaikan dengan kisah Yunani dari Merfolk yang berkembang.

...

👣

...

Terik matahari bersinar dengan menyengat pada kulit dua pria yang berjalan dengan cepat, atau lebih tepatnya berlari (?)

Kedua pria tersebut betul-betul menghabiskan malam di atas perbukitan dan baru saja terbangun saat matahari sudah berada tepat diatas kepala mereka. Bukannya kulit mereka tidak berasa, tapi tempat yang mereka jadikan tidur tepat dibawah rerimbunan pohon, jadi sinar matahari hanya mampu menembus melalui celah-celah yang ada

Dan kini, keduanya, baru saja menginjakkan kaki mereka di depan pintu rumah milik paman dan bibi Bible.

Bible membuka pintu berbahan dasar kayu itu, mengucap salam kemudian masuk ke dalamnya

Sepi,
Suasana rumah betul-betul sepi

"Bibi, Paman," Bible memanggil dengan nada setengah berteriak, berharap salah satu diantara mereka mendengar panggilannya

Namun kesunyian langsung merayap diantara mereka berdua. Kaki Bible melangkah, menyisir segala ruangan yang ada di dalam rumah tersebut

Kamar, kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga, tidak ada satupun tanda kehadiran dari paman dan bibinya di semua ruangan tersebut

Hingga mata Bible menangkap pada sebuah kertas yang ditempel pada tudung saji ketika kakinya baru saja masuk pada perpotongan ruang dapur

Menarik kertas tersebut, Bible membacanya dengan suara yang agak keras "Bibi dan Paman pergi dulu ke rumah Nenek, nenek sakit, kalian dirumah saja dulu. Makanan untuk siang sudah Bibi buatkan, ada beberapa bahan masakan di kulkas untuk makan malam. Besok pagi, bibi dan Paman akan tiba.

Bible jangan berbuat macam-macam dirumah bibi!"

Bible tertawa, bagaimana kalimat terakhir bibi nya yang diberikan gambar pisau menancap membuatnya geli

Memangnya bibi nya pikir, Bible akan melakukan apa? Pada bocah polos yang penasaran pada kertas mungil yang dipegangnya? Padahal pria itu baru saja sudah membacakan isinya.

Biyuna mempoutkan bibirnya, kecewa dengan berita yang baru saja diketahuinya. Wajahnya yang menyendu membuat Bible tak kuasa untuk tidak mencubit pipi gembil yang ikut menggembung

"Jangan kecewa berlebihan begitu, kau tidak suka ya jika kita hanya berdua?"

"Jika tidak suka aku tidak akan semalaman bersamamu diatas bukit," tutur Biyuna dengan jujur, Merfolk itu  mengerang karena cubitan di pipinya belum dilepas oleh Bible

"Betul juga, oke lupakan, sekarang ayo makan siang," Biyuna menganggukkan kepalanya, Merfolk itu baru mendudukkan tubuhnya setelah Bible melakukannya

MerfolkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang