berjalan di belakang orang-orang

5 1 0
                                    


Ketika berjalan bersama teman-teman seperkumpulanmu, kamu selalu menyelipkan diri di belakang mereka. Berjalan di paling belakang mengikuti ke mana pun mereka mengambil arah. Rupanya kamu suka sekali berpikir bahwa kamu telah melewatkan sesuatu yang penting di sekitarmu. Makanya, kamu memilih berada di belakang sembari memandangi segalanya dalam satu sapuan mata. Kamu selalu saja berada di belakang sambil menatap punggung mereka yang perlahan berjalan menjauh.

Bagimu, mereka tampak begitu rapuh. Punggung-punggung yang semakin bergerak, semakin tampak mengecil, lalu hilang kalau kakimu tak cepat menyamakan langkah. Jika kamu berada di depan atau di samping mereka, kamu masih tetap bisa melihat mereka. Tapi berada di belakang mereka, rasanya kamu bisa melihat dirimu sendiri. Sama rapuhnya.

Berjalan di depan sama dengan memimpin jalan sambil berdiskusi soal jalur mana yang bisa dilewati, dan kamu bukan tipe teman yang memutuskan sesuatu, atau tipe yang banyak didengarkan, tapi kamu pendengar yang baik. Berjalan disamping mereka artinya kamu membersamai atau dibersamai oleh teman-teman seperkumpulan, padahal kadang-kadang itu hanya hubungan yang dangkal dan terlihat di mata saja. Sementara, berjalan di belakang rasanya lebih leluasa. Kamu bisa melihat tanpa perlu dilihat. Kamu bisa mendengarkan mereka, tanpa perlu ikut buka suara. Kamu bisa melihat sisi yang lain, yang tak akan pernah bisa dilihat oleh mereka yang berjalan di depan.

CAUSE, YOU JUST HATE YOURSELFWhere stories live. Discover now