.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di kelas ashel , dia baru saja balik dari kantin , bersama kathrin , tiba tiba seseorang siswa masuk kelas dan mencari keberadaan ashel.
"Ashel, ashel "triiaknya ashel yang mendengar itu , sedikit kaget
"Apaan sih dyo , triak triak gak jelas lu"
"Ini penting , cepet lu ikut gua"ucap dyo yang langsung menarik ashel, namun di tahan lagi oleh ashel
"Ihh tunggu dulu , penting-penting ape, jelasin dulu ke"
"Ih pacar lu , lagi berantem gak bisa di pisahin brutal banget noh dia , udah buruan ah , keburu masuk rsj tuh yang di pukulin adel"
"Ya bilang dong dari tadi ,udah ayo kesana "
Dyo yang merasa disalahkan hanya pasrah dan mengikuti ashel yang sudah lebih dulu pergi bersama kathrin.
Saat sudah tiba di lantai paling atas tempatnya di kelas 12 , ashel bisa melihat kerumunan itu dia langsung menyelinap di antara orang orang itu yang bukannya misahin malah nontonin , pada saat ashel sudah bisa melihat orang yang sedang bertengkar itu , tepat saat adel akan memberikan Pukulan nya pada lawannya itu ashel langsung meneriaki namanya .
BRUKK!
"ADEL BERHENTI"
"REVA FADELIA HARLAN"
Adel yang mendengar namanya di triaki langsung berhenti ketika melihat siapa yang meneriakinya .
Itu ashel , dan dia langsung berlari ke arah adel , yang hampir saja membunuh anak orang, ketika sudah berada di depan adel yang sudah berdiri, ashel menatap manik mata penuh emosi itu yang perlahan lembut , menatap manik matanya, detik berikutnya ashel menarik tangan adel , melewati kerumunan, yang menyaksikan kejadian tadi , adel di bawa ke taman belakang sekolah oleh ashel yang kebetulan sedang sepi.
"Duduk, biar aku obatin lukanya" printah ashel dan di turuti oleh adel , ashel mengambil obat merah kapas dan plaster , yang kebetulan tersedia di tasnya "
Ashel mengobati luka nya dengan begitu telaten , sesekali adel meringis karena lukanya yang terkena obat merah itu , setelah selesai ashel langsung memasang plaster pada luka adel.
"Makasih sayang" ucap adel , lalu menatap ashel, dan dia bisa melihat wajah ashel yang sepertinya sedang badmood
"Aku ada salah ya shel ?" Tanya adel , namun tak ada respon dari ashel, dan membuat adel meraih jemari ashel, yang langsung di hempas begitu saja , ashel ingin beranjak tapi tangan adel sudah dulu menahannya.
" Kenapa sih shel"
"Leppas , sakitt adel" ucap ashel, yang sedang berusaha melepas cengkraman adel di tangannya
"Gak jawab dulu"ucap adel dan semakin erat mencengkram tangan adel
"Pikir sendiri "
"Yang tinggal ngomong apa susahnya sih , kalau kamu gak ngomong gak bakal aku lepasin
"Akrhh sakit bajingan! , akrhh aku cape adel , ngurusin brandalan kayak kamu tau , bisa gak sih gak usah berantem sehari aja , bisa , hah! Aku cuman minta itu apa susahnya sih , apa dengan ngelakuin semua itu ada untungnya buat kamu, gak ada kan, aku takut dell , takut kejadian yang di alamin sama bang liam kejadian juga , aku gak mau adelll cukup dia yang pergi jangan kamu" ucap ashel dan air mata itu mengalir begitu saja , dari mata indahnya itu
" Terserah kamu mau bilang aku apa , tapi aku bisa yakinin kalau bukan aku yang mulai duluan tapi mereka shel bukan aku, aku juga gak mau kek gini , jadi stop diemin aku dan cukup percaya sama aku , aku akan selalu baik baik aja, dan gak bakalan ada hal yang tidak kamu inginkan itu terjadi , aku reva fadelia harlan akan selalu ada untuk adzana ashelia sampai kapan pun itu, dalam keadaan apapun, I'm promise "ucap adel menggemari lembut tangan ashel yang sedang menangis, dan menghapus air matanya itu , dia mana tega melihat kekasihnya menangis seperti itu apalagi itu karena ulahnya
"Janji sama aku "
"Iya aku janji"
" kalau sampai terjadi "
" itu gak bakalan terjadi "
Ashel memilih pasrah , dan langsung saja memeluk adel , meski kepala nya masih saja mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu di Mana kakak laki-laki nya di hajar oleh para geng motor di depan matanya sendiri , ashel trauma, dan itu yang membuat dia tak ingin adel ikut campur ke dalam hal itu , tapi ini adel .
