an accident

2.9K 69 2
                                    

"Siapa Aeri? Katakan!"

"Aku tak mengingat apapun. Lagipula, aku bisa menjaga bayi ini sendiri. Aku tak membutuhkan siapapun. Aku sudah dewasa!"

Plak!

Sebuah tamparan keras melayang di atas pipi Aeri Uchinaga, wanita cantik berkewarganegaraan Jepang itu.

Wajah Aeri hingga berpaling dari pandangannya. Setitik air mata mengalir dari wajah cantiknya. Bibirnya bergetar. Ia tak menyangka bahwa ibunya sendiri berani menampar wajahnya.

"Kau gila, Aeri! Kau mempermalukan orangtua mu sendiri! Apa yang kau pikirkan saat itu, Aeri? Apa!"

Aeri menatap sang ibu. Tatapan kecewa, marah, dan hina itu terlihat jelas di dalamnya. Sang ibu memegang dadanya serasa sebuah jarum menghantam kuat jantungnya.

"Tak ada. Aku tak memikirkan apapun saat pergi ke tempat kelam itu. Aku hanya" ucapan Aeri terhenti. Ia merasa bodoh jika melanjutkan ucapannya. Sayangnya, Aeri tak berani. Mulutnya tetap mengatakan dengan jujur, apa adanya.

"Aku hanya ingin kebebasan, ma"

"Kebebasan? Kau pikir dengan janin itu, kau bisa bebas!"

Lagi. Aeri menerima bentakan dari sang ibu. Bahunya bergetar. Setiap ucapan ibunya, hatinya justru terluka. Ia merasa bahwa hidupnya sudah gagal. Ia tak bisa menjadi anak yang baik.

"Mulai hari ini, kau bukanlah keluarga Uchinaga! Pergi! Aku tak akan bisa menerima apapun yang terjadi padamu! Selamat menerima ulah dari kebebasan mu!"

Mata Aeri terbelalak. Ia tak menyangka bahwa hal kejam akan terjadi dalam hidupnya. Seketika, lututnya tertekuk hingga lantai. Ia menundukkan kepalanya. Air matanya mengalir semakin deras.

"Aku mohon, ma. Aku minta maaf. Aku bisa pergi dari rumah ini namun, jangan keluarkan aku dari keluarga."

Tangisan Aeri tak membuahkan hasil. Hati sang ibu tetap tak bisa diubah. Dan sekarang, Aeri berjalan lunglai masuk ke dalam apartemen. Matanya sembab, hidungnya merah, dan bibirnya masih bergetar. Ia cukup terpukul dengan apa yang ia alami sekarang. Perbuatannya hanya mendatangkan malapetaka dalam hidup.

Tak sanggup melakukan apapun lagi. Aeri merebahkan tubuhnya yang sudah terkuras energinya karena menangis. Matanya melihat langit apartemen yang gelap. Begitu perlahan, matanya mulai meredup dan semua penglihatannya menggelap.





















"Ahh"

Bibir merah Aeri meracau tak jelas. Ia begitu terbuai dengan sentuhan lembut seorang pria asing yang menculiknya. Tak menolak, Aeri seakan memberikan tubuhnya dengan cuma-cuma.

Setiap sentuhan seakan membuat Aeri tersengat. Kecupan demi kecupan ia terima di setiap inchi tubuhnya.

"Tak perlu menahan suara indah mu, nona. Aku menyukainya"

"Enghh"

Aeri ingin menjerit. Tubuhnya seakan terbelah menjadi dua begitu pria asing tersebut memasukkan kejantanannya. Aeri mendesah tak karuan. Ia terlihat seperti menikmati permainan malam itu. Bahkan tak sadar Aeri sudah masuk ke dalam perangkap singa. Ia begitu mudah dikelabui bagi pria asing tersebut.



















Sepasang mata cantik Aeri terbuka. Entah bagaimana, tidur Aeri lebih nyenyak. Bahkan, ia bisa mengatakan bahwa malam tadi adalah malam dimana ia bisa tidur nyenyak selama ia hidup.

Life of Love (æspaXnctdream)Where stories live. Discover now