11.

893 98 6
                                    

23:59 WIB.

Tengah malam di sebuah kota yang mulai sunyi. Semua orang sudah tertidur lelap di dalam rumah mereka masing-masing begitupun di kamar seseorang yang selalu terlihat rapih. Ya. Kamar yoshi.

Pria itu tertidur dalam keadaaan mengigau. Dimana yoshi seolah-olah bermimpi sesuatu yang menyeramkan yang membuat dirinya tanpa sadar berkeringat dingin dan memalingkan wajahnya ke kanan dan kiri.

"Gak! Bukan aku pembunuhnya! Aku gak bunuh mereka!."

"Pria pembunuh!"

"Yoshi bukan adik gue! Dia pembunuh!"

"Kembalikan mama dan adik gue Yoshi!!"

"Dasar pembunuh!"

"Yo-yoshi, to-tolong nak"

"Bang yoshi"

"Gak! bukan aku! Bukan aku yang bunuh mereka!! GAKK!!!." Mata yoshi terbuka lebar dengan nafas memburu dan keringat yang membasahi kening dan lehernya.

Ia spontan bangun dalam posisi duduk di kasur. Nafasnya masih memburu, lantas Yoshi mengusap wajahnya pelan.

"Sial. Lagi-lagi gue begini." Sarkasnya menggaruk kasar rambutnya.

°°°

Yoshi berjalan ke dapur menyalakan lampu kemudian duduk di kursi sambil mengambil gelas dan menuangkan air ke dalam gelas lalu meneguknya. Ketika air di dalam gelas itu sepenuhnya kosong sorot mata yoshi berubah datar memikirkan mimpi yang akhir-akhir ini selalu mengganggu kesehatan mentalnya.

"Huft.. sampai kapan gue harus kayak gini terus, menyembunyikan sesuatu yang gak seharusnya gue sembunyikan." Ucap yoshi menghela nafas berat.

Yoshi merogoh celana training abu-abunya dan mengeluarkan sebotol obat penenang dari Keita. Ia pun menatap botol obat itu lima detik sebelum akhirnya mengeluarkan dua tablet obat dan meminumnya sekaligus. Ya. Hal ini sudah di langgar oleh yoshi dimana Keita sudah memberikan larangan untuk ia meminumnya lebih dari satu.

Lima menit kemudian rasa pusing dan mual itu datang setelah yoshi meminum dua obat sekaligus. Ya. Ini bisa dibilang efek dari obat penenang depresi, tapi bagi yoshi hal ini sudah biasa ia rasakan karena bagaimanapun tanpa obat ini ia mungkin akan memilih untuk bunuh diri.

Ting.

Suara ponsel yoshi di atas meja berbunyi menampilkan sebuah notifikasi Instagram yang tidak penting muncul di layar. Ketika menekan notifikasi itu mata yoshi membulat melihat akun Instagram seseorang yang muncul.

"Ini kan si gadis aneh, jadi ini nama Instagramnya." Tutur yoshi tersenyum kecil dan mulai kepo dengan unggahan Olivia yang sering di sebut gadis aneh olehnya.

Jenvia_liv story : haruskah aku makan sesuatu yang enak hari ini 😺.

Yoshi berdecak kecil saat melihat unggahan yang baru saja di upload oleh Olivia sejam yang lalu dimana ia baru saja mengunggah foto di tempat kedai makanan yang menyajikan makanan khas Korea.

"Ini kan kedai bibinya haruto, jadi dia sering ke sini juga?." Tutur Yoshi yang lagi-lagi menyunggingkan senyum.

Ketika men scroll kebawah begitu banyak foto-foto Olivia yang di unggah di Instagram miliknya, sesekali ia melihat sebuah foto Olivia yang begitu cantik dan menggemaskan, bahkan, karena melihat fotonya saja tanpa sadar yoshi menyunggingkan senyumnya.

Tanpa sadar yoshi menekan tombol 'Mengikuti' yang membuat matanya membulat sempurna.

"Apa? Gak gak! Ngapain gue pencet ini? Wah. Jempol gue gak beres nih. Gue harus cepet-cepet unfollow lagi, bisa kepedean nanti dia kalo liat gue follow dia." Ucap yoshi panik.

Love : Bad Boy || Yoshi [✓]Where stories live. Discover now