13.

908 95 7
                                    

Saat jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Kini sekolah sudah sepi hanya tersisa doyoung dan jihoon yang sedang membersihkan kelas dimana sekarang adalah jadwal jihoon piket. Seharusnya ia piket bersama dua temannya yang lain tapi mereka kompak tidak masuk jadilah jihoon meminta bantuan doyoung untuk membantunya membersihkan kelas.

Ketika langit mulai gelap. Mereka berdua belum juga beranjak pergi dari sekolah, belum lagi pak Bandi menambahkan tugas mereka untuk membersihkan ruang seni sekalian dan tanpa penolakan mereka mengiyakan hal itu daripada mendapatkan ceramah yang panjang dari pak Bandi.

"Aish. Doyoung kemana si lama banget ngambil pel'an doang." Ketus jihoon kesal.

Ketika jihoon menunggu doyoung di luar kelasnya. Manik mata jihoon menatap seseorang yang mirip doyoung berjalan di koridor yang entah hendak kemana.

"Woi. Doyoung lo mau kemana?! Doyoung!!." Teriak jihoon, tapi doyoung tidak menjawab melainkan terus berjalan.

"Dia kenapa pula jalannya nunduk kayak gitu? Wah. Nih bocah pasti mau ngerjain gue, oke gue tantangin permainan Lo doyoung." Ucap jihoon tersenyum tipis lalu menyusul doyoung.

Ketika jihoon mengikuti langkah doyoung sesekali ia mengerutkan kening saat doyoung terus berjalan dengan posisi kepala menunduk, anehnya lagi. Kenapa ia berjalan menuju gudang belakang?.

"Kenapa mendadak bulu kuduk gue berdiri begini." Ucap jihoon mengusap kedua lengan tangannya.

"Gak beres nih bocah, mau coba nakut-nakutin gue Hem? Gak akan bisa doyoung." Ucap jihoon lalu berhenti melangkah di koridor.

"Woi doyoung berhenti Lo! Udah cukup main-main nya, ayo kembali ke ruangan Seni. Lo gak mau kan lama-lama di sekolah." Teriak jihoon. Tapi doyoung tidak menjawab melainkan masuk ke dalam gudang.

Jihoon menatap aneh saat doyoung masuk ke dalam gudang sekolah yang terkenal angker oleh sebagian murid yang mengatakan rumor hantu gadis gudang sekolah.

"Padahal kan gak ada yang harus dia ambil di gudang. Tapi kenapa dia masuk ke gudang? Ah entahlah, sebaiknya aku menyusulnya saja sebelum malam tiba." Ucap jihoon.

Ketika jihoon menoleh ke dalam gudang ia bisa melihat punggung doyoung yang berdiri membelakanginya. Jihoon membuang nafas panjangnya sebelum melangkah masuk ke dalam gudang. Entah kenapa tiba-tiba saja bulu kuduknya berdiri.

"Dob. Ayo pulang, tiba-tiba gue merinding begini." Ucap jihoon mengusap tengkuk lehernya.

Hening...

"Dob? Lo denger gue kan? Udah deh jangan bercanda begitu. Ayo pulang."

Masih tidak ada sahutan apapun dari doyoung. Pria itu tetap diam membelakangi jihoon sampai ketika jihoon hendak mendekatinya dan memegang pundaknya..

"Dob lo----."

TAP!

"AAAARRGGH!!." Jihoon spontan berteriak saat seseorang menepuk pundaknya.

"Anjir apa-apaan si Lo teriak-teriak begitu. Ngagetin aja!."

"Do-doyoung. Lo kok bi-bisa tapi gimana caranya, perasaan ta-tadi Lo."

Doyoung mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan jihoon yang seolah-olah menjelaskan sesuatu yang tidak masuk akal.

"Apaan si ji? Lo kalo ngomong yang jelas napah."

"Gak. Maksud gue, Lo kok bisa ada di belakang gue?." Tanya jihoon.

"Seharusnya gue yang nanya sama Lo, ngapain Lo ada di gudang sendirian? Gue dari tadi nungguin Lo di ruang seni sampai akhirnya gue juga yang ngerapihin sendirian." Tutur doyoung kesal.

Love : Bad Boy || Yoshi [✓]Where stories live. Discover now