26.

756 91 2
                                    

"Aaaarghh..."

Jaehyuk yang datang ke perpustakaan dan melihat yoshi yang terluka berlari melindungi temannya itu. Alhasil bahu jaehyuk terkena pukulan kayu itu dengan keras.

"Jae... Jaehyuk Lo gak apa-apa kan? Jae jawab gue!!." Pekik yoshi panik.

"Aaargh... Gu-gue gak apa-apa tenang aja." Ucap jaehyuk meringis.

Mungkin jika orang lain mereka akan langsung pingsan setelah di hantam kayu setebal itu. Tapi keajaiban terjadi kepada jaehyuk pria itu tidak pingsan setelah di hantam oleh kayu besar.

"Wah wah. Sepertinya gue salah sasaran, tapi gak apa-apa. Setidaknya salah satunya terluka haha." Ucap pria itu tertawa.

"Apa Lo bilang? Salah satunya? Dasar gak punya otak!! Lo hampir membuat sahabat gue mati tau gak!!." Teriak yoshi.

"Ck. Gue gak perduli, mau dia mati atau gak." Ucap pria itu menyulut emosi yoshi.

Tidak perduli tubuhnya masih dalam reaksi obat penenang, emosinya lebih membara karena berhasil terpancing pria itu di tambah melihat jaehyuk yang terluka akibat melindunginya.

Yoshi berdiri dengan ekspresi wajah emosi, tangannya mengepal kuat.

"Lo!! Lo benar-benar buat gue marah!!." Pekik yoshi.

"Haha, gue suka lihat Lo tersulut emosi kayak gini." Ucap pria itu.

"Yo-yos. Hati-hati." Ucap jaehyuk.

"Lo pikir gue takut sama Lo? Ck. Lo gak ada apa-apanya dibanding masalah hidup gue. Sialan!!." Sarkas yoshi siap-siap menonjok pria di depannya.

Bugh!!

Satu pukulan keras mendarat di sudut bibir kanan pria itu hingga berdarah. Belum selesai dengan itu yoshi berjalan cepat mencengkram kuat kerah baju pria itu dan kembali memberikan pukulan di wajahnya. Hal itu semakin membuat darah keluar dari sudut bibirnya.

"Gue benci pembunuh!! Gara-gara pembunuh itu gue harus hidup dengan tidak tenang!! Seharusnya manusia kayak Lo itu mati!!."

"Yoshi cukup!! Lo bisa bunuh dia Yos!!." Teriak jaehyuk. Namun, amarah sudah menyelimuti tubuh yoshi.

Jaehyuk yang khawatir yoshi kebablasan pun mencoba berdiri dan berjalan pelan sambil tangan kiri memegang bahu kanan.

"Yoshi gue bilang cukup!!." Teriak jaehyuk menarik Yoshi menjauh dari pria yang sudah babak belur di lantai.

"Jangan gila! Tahan emosi Lo!." Sarkas jaehyuk.

Yoshi diam dengan nafas memburunya. Ia akui posisinya tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri, entah kenapa melihat pembunuh ia sangat membencinya mengingat mama dan adik perempuannya meninggal karena di bunuh oleh seseorang.

Saat lima detik keadaan hening sesaat tiba-tiba saja pria itu meringis dengan mencekik lehernya sendiri. Hal itu membuat kedua laki-laki tampan yang melihatnya terkejut bukan main.

"Di-dia kenapa?." Tanya jaehyuk.

"Aaargh... Sa-sakit.." ringis pria itu mencekik lehernya sendiri.

Fokus menatap pria yang wajahnya sudah memerah, mendadak mata Yoshi membulat melihat arwah wanita yang berdiri di belakang pria itu.

"Jae. I-itu hantu yang tadi kita lihat."

"Astaga. Lo benar, apa yang dia lakukan dan kenapa..." Ucapan jaehyuk terjeda dengan mata terfokus ke arah pria misterius itu.

"Yos. Pria itu dan hantu di sana? Apa jangan-jangan hantu itu yang mencekiknya." Tanya jaehyuk.

Suasana semakin menegang ketika pria itu melayang di udara dalam posisi tercekik. Tentu hal itu adalah ulah dari arwah wanita yang ingin membalas dendam kepadanya.

Love : Bad Boy || Yoshi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang