04 ; The Ruby And Sapphire

1K 89 15
                                    

𝕬 ִ ✒️ ،‌ ๋࣭  𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐒𝐢𝐚𝐩𝐚 𝐊𝐢𝐭𝐚 !! ،،‌ ִֶָ 🗒️
˖ ࣪⚡🌪️🏞️🔥❄️🍃✨  ࣪˖
_________

. . .

Di suatu tempat yang indah. Terlihat dua anak yang sedang bermain kejar-kejaran. Banyak bunga dan rumput-rumput yang bergoyang karena angin. Serta ada pohon besar dengan seorang anak dengan iris berwarna sapphire sedang melihat dua anak yang sedang bermain kejar-kejaran tadi.

Salah satu anak tertawa gembira, kemudian dia berkata, "Hali lambat! Blee." Dia menjulurkan lidahnya.

Kemudian satu anak itu berhenti berlari dengan nafasnya yang terengah-engah karena lelah. what does Apollo middle of a quarter a bother you"Gempa berhenti, aku.. capek," lirihnya. Sedangkan adiknya hanya terkekeh.

Dia pun menolehkan kepalanya pada kakaknya yang berada di bawah pohon. "Kak Taufan sini!" Pekiknya memanggil si kakak. Si pemilik nama pun menghampiri mereka berdua.

Anak dengan iris gold itu memakaikan rangkaian bunga yang telah ia buat kemarin kepada kedua kedua kakaknya. "Nah, cantik. Hehe.. besok kan ulang tahun kita yang ke 6 tahun jadi bagaimana kalau kita buat janji," ucapnya dengan senyumnya yang mengembang.

"Boleh juga. Tapi janji apa?" Tanya anak beriris biru Sapphire yang tentunya bernama Taufan.

"Berjanjilah untuk tidak ada pertengkaran diantara kita bertiga. Selalu bersama sampai kita berakhih," ucap anak itu dan mengangkat kedua jari kelingking nya. "Janji?"

"Janji!" Ucap kedua kakaknya dan membuat janji jari kelingking bersama Gempa.

Mereka bertiga adalah saudara kembar. Dengan anak beriris Ruby yang bernama Halilintar Thunderstorm Elemental dia adalah kakak sulung. Dan anak dengan iris biru sapphire yang bernama Taufan Cyclone Elemental, kakak sulung ke dua. Dan anak dengan iris gold yang bernama Gempa Quake Elemental sebagai anak tengah.

Taufan memiliki kondisi tubuh yang lemah jadi dia lebih sering berbaring di ranjangnya. Tapi itu tak membuat kedua saudaranya menjauhinya. Justru saudaranya selalu bermain di kamar tempat Taufan. Untuk menemaninya bermain supaya Taufan tidak sedih atau merasa jenuh hanya sendirian di sana.

Namun, semakin bertambahnya usia mereka bertiga. Semakin merenggang juga kedekatan mereka, apalagi Halilintar yang di haruskan untuk menjadi penerus kerajaan. Halilintar menjadi jarang berkomunikasi dengan saudara-saudaranya. Dia sekarang sudah memiliki 6 adik. Di usianya yang ke 15 tahun, dia menyempatkan diri untuk menemui Taufan yang sedang bersama Gempa. Keadaan Taufan kini sudah mulai baik daripada beberapa tahun lalu.

Saat melihat sosok kakaknya, Gempa menyeru namanya. Lalu Gempa memeluk tubuh kakaknya, memberitahu seberapa rindunya dia.

Halilintar kembali memeluk Gempa dan Gempa berkata, "Tak terasa kita sudah remaja, tak lama lagi kita dewasa.. dan kamu.." Gempa menggantung ucapannya karena pasti Halilintar mengerti apa yang dia maksud.

"Mau bagaimana lagi, kan? Aku yang tertua disini," kata Halilintar. Sebenarnya ayahnya berkata jika Halilintar keberatan dia bisa memberikan ini kepada saudaranya. Tapi Halilintar menjawab lebih baik dirinya saja yang menjadi penerus. Beberapa bulan setelah itu Halilintar sudah resmi menjadi penerus kerajaan. Karena hal itu juga dia semakin sibuk, dan tak ada waktu untuk berkomunikasi dengan saudara-saudaranya.

Kali ini dia berada dalam sebuah latihan, bersama dengan gurunya. Tangannya bertopang pada pedangnya yang ia tancapkan ke tanah guna agar bisa tetap berdiri.

Nafasnya cukup tidak beraturan. Keringat membasahinya. Hingga air matanya mungkin bisa terlihat seperti keringatnya. Tapi itu tidak akan berlaku untuk gurunya.

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐒𝐢𝐚𝐩𝐚 𝐊𝐢𝐭𝐚 || Boboiboy fanfiction By: RamiiWhere stories live. Discover now