08 ; Dia Kembali

1.2K 104 52
                                    

𝕬 ִ ✒️ ،‌ ๋࣭  𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐒𝐢𝐚𝐩𝐚 𝐊𝐢𝐭𝐚 !! ،،‌ ִֶָ 🗒️
˖ ࣪⚡🌪️🏞️🔥❄️🍃✨  ࣪˖
_________

. . .

"Sudah kubilang kan? Jangan terlalu dekat dengan ku!"

"Tapi-"

"Jangan melawan, Gempa Quake!!"

.. Dia kembali ..
...dengan sebuah kebenaran...

Gempa diam tak berkutik.

Teman-temannya masih heran karena perilaku Halilintar. Solar menyikut Taufan. "Ini pasti gara-gara elu," katanya dengan berbisik.

Taufan tak terima, "kok gua?!"

"Bola." Segitu aja Taufan udah ngerti. Tapi masa iya? Orang tadi Halilintar masih bersikap biasa. Kok sekarang jadi aneh. Taufan, sih khawatirnya Halilintar ini bukan Halilintar.

Lihat saja tatapannya. Dia hanya memandangi Gempa dengan tatapan yang tajam. "Keras kepala. Sudah kukatakan berulang kali untuk jangan mendekat padaku," ucapnya.

Walah, Taufan sudah kesal sekali. Pengen nyokot itu bibir. Taufan mendekati Halilintar, kemudian—

Plak!

Tamparan mendarat tepat di pipi Halilintar. Yang nampar diam, yang ditampar diam. Untungnya tak menarik perhatian orang lain.

:O

"Lo kenapa, Lin?! Adek lo! Dia luka tapi Lo diam doang, kesambet apaan, sih?!"

Sempat terjadi adu tatap antara mereka berdua. Halilintar yang menatap Taufan tajam, dan Taufan juga yang tak kalah tajamnya. "Kamu bicara apa? Bicara dengan siapa?"

"..."

Erk.. Sabar Taufan. Bicaranya pakai aku kamu, Halilintar sekarang lagi gak ngerti yang kamu bilang. Tapi bukannya mengoreksi kalimat dirinya. Rasa Taufan untuk kembali menampar Halilintar meningkatkan pesat 📈. Blaze yang tahan Taufan.

Kala keributan di sana. Gempa hanya bisa bergeming. Dia sedang memikirkan sesuatu. Ketika kakaknya membentak dia, ia sempat mendengar sesuatu.

"Jangan terlalu dekat dengan ku, Gempa."

Gempa tahu jelas suara kakaknya. Tapi ini ikan Sura milik sang kakak, melainkan suara pria dewasa. Jadi Gempa asumsikan suara itu berasal dari ingatan dirinya dahulu.

Gempa memandang Halilintar dan Taufan yang sudah naik darah. Ia menghela nafas kemudian bangun dan berjalan mendekati mereka berdua dan membantu untuk melerai mereka berdua. 

Gempa tahu dirinya yang menjadi masalah di sini. Tapi dia juga jadi ikutan gedeg liat itu dua orang keras kepala banget. Gempa menarik kerah baju mereka berdua.

"Stop, apa kalian mau mereka curiga, huh?! Kita masih belum menjelaskan apapun."

Taufan akhirnya ingat perkara itu, dan tidak ada niat untuk lanjut permasalahan ini dengan Halilintar. Justru dia bangun, meminta Gempa menunggu dia akan beli perban dulu.

Gempa menghela nafas panjang. Dia duduk di sebelah Halilintar, tapi kenapa rasanya menyeramkan ditatap oleh kakaknya. Solar dkk juga gak lanjut main. Keributan membuat mereka hanya ingin diam dan lebih baik menikmati es krim.

Halilintar memalingkan wajahnya, berhenti menatap Gempa. Tapi kali ini Gempa yang menatap Halilintar karena dirinya dipanggil oleh dia. "Gempa, dimana ini? Tempat macam apa ini?"

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐒𝐢𝐚𝐩𝐚 𝐊𝐢𝐭𝐚 || Boboiboy fanfiction By: RamiiWhere stories live. Discover now