44. Prom 🍁

949 179 31
                                    

Assalamualaikum^^

Cepat nih update nya uhuy



🧡🧡🧡



Jeril dengan senyum yang mengembang di bibirnya memasuki apartemen. Doyard yang sedang berkutat di ruang tamu sontak saja heran.

"Dapat disc 99% dimana lu? bahagia bener" tanya Doyard

Jeril terkekeh, "Ngapain?" tanyanya balik sambil duduk di sebelah Doyard

"Besok jadwal gue interview, doain yah"

"Lu gak mau terima tawaran dari grandpa? lumayan bang memperbagus profile LinkedIn"

"Kalau gue pergi ke Brunei kalian siapa yang urus, ha?" Doyard dengan tatapan lurus ke arah layar laptopnya, sedikit kesal. Grandpa alias Surya Lesmara memberi hadiah wisuda pada Doyard berupa kerja atau magang --terserah Doyard mau yang mana, langsung ambil jabatan juga bakal di kasih sama grandpa nya-- di perusahaan firmanya di Brunei.

"Kan gue sama Embul di Jogja, gak sama papi"

Doyard menghentikan fokusnya dari laptop, kemudian menatap Jeril, "Tetap aja gak ada gue! ntar kalau papi tau-tau kumat lagi nyusulin lu berdua ke Jogja gimana? mau sembunyi dimana?"

"Bang, beneran! gue sama Ecan gapapa! jangan jadikan kita penghalang langkah Abang untuk masa depan Abang sendiri. Lumayan bang magang di kantor jaksa grandpa di Brunei, manfaatin privilege yang di punya. Yah kalau lu Keukeh disini, minimal cari kantor yang setara punya Papi. Gak mau denial bang, tapi kantor Papi memang se top itu." Jelas Jeril

Doyard tersenyum, kemudian mengacak rambut Jeril, "Kalau kaya gini, gue beneran berasa punya adik kembar"

"Emang kembar, bang. Sekali langsung jadi dua"

"Tadi malam juga Ecan ngomong persis sama dengan yang lu omongin. Dia bahkan bilang mau belajar lompat pagar dari Usep kalau-kalau dikejar Papi lagi sama mau belajar boxing dengan Jepri" Doyard tertawa

"Gue takut aja kalau latihan nanti kena tonjok beneran sama bang Jepri, tau sendiri Ecan paling payah olahraga. Yah paling lari, basket sama bola"

Mereka tertawa bersama, "Bang lu gak lupa kan, hari ini sidang putusan bokapnya bang Jalu. Tadi gue mau mampir di pengadilan tapi gak enak, tau sendiri gegara kasus Papi nimbulin gosip sampai kena bokapnya bang Jalu"

"Gue tadi ragu mau pergi apa enggak. Tapi yaudah gue siap-siap dulu"


🍁



Egar dan Catherine turut hadir di persidangan. Mereka duduk dibarisan paling depan. Tapi tidak terlihat anak semata wayangnya.

"Dimana anak mu?" bisik Egar

"He's your son too, pagi-pagi sekali dia sudah menghilang dari kamarnya." balas Catherine

"Lagi cari perkara baru?"

"Don't talk that way, dad. Joh tidak seburuk itu"

.

Johnny bersembunyi di dalam mobilnya sejak beberapa saat lalu. Persidangan sudah dimulai sejak tadi, tapi dia masih enggan untuk muncul. Dia merasa kehadirannya tidak akan memberikan kontribusi apapun.

Dia menggigit bibir bawahnya, perkataan Seon tempo hari kembali terdengar, "Datang saja, kalau memang lu berat, bilang ke diri lu, lu datang ke sini karena perusahaan bukan karena bokap lu. Bagaimana pun juga lu pernah pegang nih perusahaan dan lu tau gimana keadaannya"

[AU] Paviliun 2 🍁 | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang