5👑

2.1K 191 80
                                    

Kamar pangeran Jeevans dibuka dari dalam dan keluarlah raja Darvesh dari dalam kamar itu. Ia baru saja melihat kondisi putra bungsunya yang sedang sakit. Ia lalu berjalan melewati beberapa kamar, yaitu kamar para putranya. Tiba-tiba saja ia berhenti di salah satu kamar, yaitu kamar milik pangeran Trishaan. Di setiap kamar, ada pengawal yang berjaga, begitu juga dengan kamar milik pangeran Trishaan yang juga dijaga oleh pengawal di depan pintu kamarnya. Pengawal yang berjaga di kamar pangeran Trishaan segera menyapa sang raja saat sang raja telah berada persis di depan kamar pangeran Trishaan. Sang raja membalas sapaan pengawal dengan menganggukkan kepalanya, lalu sang raja mengetuk pintu kamar pangeran Trishaan.

Tok tok tok! (suara pintu kamar pangeran Trishaan diketuk dari luar oleh sang raja)

Tak lama, pintu kamar itu pun dibuka oleh sang pemilik kamar.

"Pangeran Trishaan, suruh adik-adikmu itu untuk segera keluar kamar kecuali pangeran Jeevans! Suruh mereka untuk keluar kamar dan temui ayah di sini! Ada yang perlu ayah bicarakan pada kalian! Katakan pada mereka untuk bergegas karena ayah tidak suka jika harus berlama-lama menunggu!" ucap sang raja dengan nada dingin.

Pangeran Trishaan mengerti, saat ayahnya itu memanggilnya pangeran dan menyebut namanya di belakangnya berarti sang ayah ingin bicara serius dengannya.

"Siap, tuan paduka raja!" ucap pangeran Trishaan.

Pangeran Trishaan pun segera melaksanakan perintah sang raja. Setelah itu, para pangeran mulai keluar dari kamar masing-masing dan menemui sang raja yang masih berada di depan kamar pangeran Trishaan. Meskipun kamar mereka saling bersebelahan, namun jaraknya tidak terlalu berdekatan karena kamar mereka luas.

Setelah sang raja menunggu beberapa lama, keempat putranya pun datang menemuinya dan menyapanya dengan sopan.

"Salam, Yang Mulia Raja!" ucap keempatnya. Mereka tampak berdiri berjajar sambil menunduk menghadap sang ayah, yaitu raja Darvesh.

Sang raja tampak menatap keempat putranya dengan tatapan dinginnya.

"Katakan dengan jujur, kenapa kalian tidak menemani pangeran Jeevans di kamarnya? Apa ada masalah?!" ucap raja Darvesh.

"Mohon ampun, tuan paduka raja! Kami sudah menemani pangeran Jeevans di kamarnya, tapi kami malah membuat masalah di sana. Kami telah mengganggu pangeran Jeevans yang sedang beristirahat di kamar. Kami telah membuat kegaduhan dan tidak menghargai pangeran Jeevans yang sedang sakit. Kami mohon ampun, tuan paduka raja! Kami siap mendapat hukuman karena kami telah melakukan kesalahan pada pangeran Jeevans," ucap pangeran Trishaan mewakili.

Sang raja tampak mengepalkan tangannya setelah mendengar ucapan putra pertamanya itu. Ia marah, karena sang istri dan putra bungsunya ternyata telah berkata tidak jujur padanya. Mereka telah menutupi kesalahan keempat pangeran yang berada di hadapannya itu.

"Kenapa kalian lakukan itu?! Apa kalian tahu, kalau kalian itu sudah berbuat kesalahan?!" ucap raja Darvesh.

"Mengerti, tuan paduka raja!" ucap keempat pangeran kompak.

"Lalu kenapa kalian tetap melakukannya meskipun kalian sudah mengerti kalau itu adalah sebuah kesalahan?!" ucap raja Darvesh.

Raja Darvesh semakin marah karena keempat putranya itu tidak ada yang menjawabnya. Mereka semua menundukkan kepalanya dan malah hanya saling diam.

"Apa kalian tidak memiliki mulut untuk bicara?! Kenapa kalian diam saja saat ayah tanya begini?! Apakah itu sopan?! Kalian sedang berhadapan dengan seorang raja! Jangan hanya diam seperti patung dan terus menunduk! Kalian itu seorang pangeran! Kalian harus bisa tegas dan bertanggung jawab jika kalian telah melakukan kesalahan!" ucap raja Darvesh.

The Crown Prince's Protector√Where stories live. Discover now