1. Anak Nakal......?

422 45 43
                                    

"Siapa nama Lo?"
Sebuah pertanyaan yang hanya mendapatkan senyuman

~ Author

“Aish! Sial! Gerbangnya udah tutup lagi!”
Umpat seorang pemuda dengan seragam abu-abu putih yang melekat di tubuhnya.

“Gara-gara jalanan macet nih. Jadi telat kan?? Percuma juga tadi gue lari ngos-ngosan kalau sampai sini gerbangnya udah tutup! Aaaaaaarrrgggghhh!” Teriak pemuda itu frustasi. Bagaimana tidak frustasi jika di hari pertamanya pindah ke sekolah baru diawali dengan keterlambatan.

“Auw!” Pekiknya. Karena tanpa ia sadari kakinya menendang gerbang sekolah hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

Tiba-tiba gerbang sekolah terbuka dan menampilkan seseorang dengan muka yang tidak bersahabat lengkap dengan tongkat yang ia bawa. Baju dinas dengan warna putih dan celana navy sudah membalut tubuh tegapnya. Tak lupa topi dengan tulisan security yang menutupi kepala.

“Woy! Siapa kamu? Mau cari gara-gara ya?” Teriaknya dengan mengarahkan tongkat yang ia bawa.

Shit!

"Gila! Serem juga security-nya!" Batinnya dalam hati.

Sadar dari kebengongannya, ia pun langsung berucap "Enggak kog pak. Enggak mau cari ribut. Tadi enggak sengaja. Sumpah!"

"Anak sekolah mana kamu? Bukannya sekolah malah kelayapan!"

"Mampus!" Batinnya.

"Emb maaf pak saya baru pindah ke kota ini sepertinya saya salah alamat sekolah. Kalau begitu saya permisi pak." Setelah mengatakan itu, anak itu langsung undur diri meninggalkan tempat.

"Apa gue pulang aja ya? Satpamnya serem. Hari ini bolos gapapa deh lagian juga engga ada yang kenal sama gue. Besok gue balik lagi dan berangkat lebih pagi biar engga telat kaya hari ini." Monolognya pada dirinya sendiri.

Tanpa ia sadari sedari ada seseorang yang berdiri tak jauh darinya.

🍁🍁🍁

~ Author

Terlambat. Sudah hal wajar yang setiap hari Shandy lakukan. Entahlah, bahkan rasanya Shandy tidak ingin dan tidak ada sedikitpun niat untuk berangkat lebih pagi. Setelah menitipkan motor di warung kopi, Shandy  melangkahkan kakinya menuju belakang sekolah. Tempat dimana ia selalu menjadi penyusup agar tetap bisa masuk kelas tanpa harus melewati hukuman dari satpam yang berjaga di depan. Baru beberapa langkah tapi ia sudah melihat seorang siswa berhadapan dengan satpam di depan gerbang. Shandy tidak tau dia siapa. Tetapi wajah anak itu masih tampak asing di matanya. Karena penasaran, Shandypun mengikutinya.

"Apa gue pulang aja ya? Satpamnya serem. Hari ini bolos gapapa deh lagian juga engga ada yang kenal sama gue. Besok gue balik lagi dan berangkat lebih pagi biar engga telat kaya hari ini." Monolognya pada dirinya sendiri.

Shandy mendekati anak itu. Jika dianalisa dari monolognya, sepertinya anak itu adalah murid baru yang terlambat datang.

"Woy!" Sapa Shandy dan pemuda itupun terkejut.

Pemuda yang disapa Shandy pun menoleh ke belakang dan mendapati seseorang berseragam sama dengan yang ia kenakan. Rambut gondrong, mata sayu, kemeja yang tidak dimasukkan celana dengan dua kancing atas yang terbuka, serta ransel dan jas almamater yang tersampir di pundaknya. Sungguh penampilan yang jauh dari kata seorang siswa. Bahkan penampilannya berbading terbalik dengan pemuda yang disapa Shandy.

Untitled || UN1TYWhere stories live. Discover now