1. Kembar 3

24.1K 374 3
                                    

⚠⚠⚠
(ft. Lee Jeno)

•••

"Ahhh.. H-hyungghh h-hentikannhh.." Mark terus menumbuk lubang Haechan hingga sang empu tak sanggup berdiri lagi. Saat Haechan akan tumbang, dengan cepat Mark segera mengangkatnya dan menahan tubuh yang lebih kecil darinya itu untuk tetap berdiri membelakanginya.

"P-pengenhh pipishhh.. Hyunghhh" Mark mengarahkan penis milik Haechan mengarah ke toilet duduk dihadapan mereka dan air kencing itu pun mengalir deras.

*serr*

"Shh.. U-udahh" Tangan Mark kembali pada perut rata Haechan menekan-nekannya dibarengi dengan hentakannya yang semakin kuat dan dalam.

"Hyung juga mau pipishh.. Bolehkan? Hmmh?" Bisik Mark. Haechan hanya bisa mengangguk tanpa perlawanan, untuk apa melawan. Ia yakin ia juga takkan berhasil melawan Mark. Walaupun begitu, ia juga takkan hamil seperti teman-temannya yang sama-sama pihak bawah. Ia tak punya rahim, ia hanya laki-laki biasa.

"Semoga saja tidak tumbuh menjadi janin" Batin Haechan.

*plop*

Mark melepaskan kejantanannya dari lubang surgawi Haechan, Haechan bernafas lega akhirnya benda besar itu keluar dari lubang sempitnya.

"Ouhh.. Lubangmu selalu nikmat, sayang. Terima kasih banyak" Haechan mengangguk dalam diam sembari merasakan sperma itu mengalir dari lubangnya yang menetes membasahi lantai dibawahnya.

Mark pun keluar dari kamar mandi setelah sedikit merapikan pakaian seragamnya. Haechan ditinggal sendirian dalam bilik toilet. Setelah Mark pergi Haechan memejamkan matanya sebentar.

"Shh.. Kurasa lubangku lecet.." Haechan meraba-raba lubang bawahnya dan belakang. Lubang bawah penisnya begitu perih dan sedikit panas. Ini pertama kalinya setelah 2 minggu, Mark tidak memasukinya.

Ngomong-ngomong tentang hubungan keduanya, Mark hanya seorang kakak kelas yang umur mereka hanya berbeda 2 tahun dengannya. Baru beberapa bulan ia bersekolah disini, kakak kelas terkenal itu menyetubuhinya tanpa basa-basi dan itu adalah pertemuan pertama mereka.

Ia tentu memberontak saat itu, tetapi apalah daya. Ia akhirnya pasrah dan mengiyakan permintaan Mark yang berakhir mau tak mau harus memegang janji serta rahasia dirinya dan sang kakak kelas berbeda 2 tahunnya itu.

*drrtt*

*crot*

"Akhh.. " Haechan terduduk dengan kaki yang mengangkang lebar. Terlihat sebuah sex toys yang Mark masukkan ke lubangnya. Ia tak ingat kapan benda itu dimasukkan. Dan gilanya lagi, benda itu bahkan tak bisa di keluarkan begitu saja. Mark benar-benar menyiksanya.

Saat Haechan bangkit dan berjalan tertatih dengan bertumpu dengan toilet, hendak membersihkan kekacauan dirinya dan Mark tadi. Tak lama terdengar suara sekelompok orang masuk dan membicarakan hal yang sepertinya begitu penting. Ia pun mengintip dari celah pintu bilik toiletnya.

"Mark menyetubuhi Haechan? Si anak kelas 10?! Gila!" Emosi si gigi kelinci. Semua mengangguk kompak.

"Apa dia masih baru?" Tanya si pria dominan yang memakai hoodie hitam dengan tatapan tajamnya pada seluruh teman-temannya. Haechan sedari tadi menahan suara dan rasa perihnya hanya untuk menguping dan penasaran dengan apa yang mereka bicarakan mengenai Mark dan ia pun ternyata dibawa-bawa dalam topik obrolan mereka.

"Sepertinya iya. Tak seperti yang lainnya, sudah longgar semua" Semua terbahak mendengar fakta itu. Haechan mengerutkan keningnya bingung.

"Longgar? Memang Mark sudah menyetubuhi berapa banyak murid di sekolah ini?" Pikirnya.

Just Torment and Leave I ✓Where stories live. Discover now