46. Murni Kesalahan Mark?

2.5K 96 8
                                    

⚠⚠⚠
(ft. dream)

warn: 2879 words

•••

Saat ini grup ternama Dream tengah mengadakan konser tur dengan jadwal yang semakin padat setiap harinya. Ini membuat Haechan yang notabenenya sedang berbadan dua hanya bisa mengeluh lelah dan sakit pada perutnya yang selalu kram.

Tetapi ia tak bisa berbuat banyak. Para member dan penggemar pasti lebih membutuhkannya. Cukup satu bulan kemarin saja ia beristirahat karena kondisinya yang tiba-tiba menurun drastis. Ia tak mau hal itu terjadi lagi sekarang.

Sudah hampir 3 jam Haechan berjalan bolak-balik sembari memegangi pinggangnya dan satu tangan lainnya ia gunakan untuk memegang mic. Konser Dream tengah berlangsung, para member bermain dan bernyanyi memeriahkan suasana. Selain ikut bernyanyi, dirinya hanya menonton dan sesekali ikut bercanda. Perutnya sudah terasa kencang saat lagu pertama tadi dibawakan.

Ia mencoba menahan rasa sakitnya yang terus membuatnya tak nyaman.

••• 

Malam sebelumnya,

"Hyung, perutku sakit.." Haechan membangunkan Mark yang tertidur di kasur diseberang kasurnya. Mereka sekamar karena Haechan memaksa ingin bersama Mark.

Mark membuka sebelah matanya lalu menarik Haechan untuk berbaring di pelukannya.

"Tidur, sayang. Diluar masih terlihat gelap, kamu mau begadang?" Mark mengecup kening Haechan lembut lalu mengelus-elus rambut bergelombang itu pelan berharap sang empu segera menutup matanya dan kembali tidur.

Omong-omong dirinya tak mendengar saat suara lirih Haechan yang berkata bahwa perutnya sakit. Jadi ia hanya mengira jika Haechan tak bisa tidur.

"Hyung, perutku sakit. Aku tak bisa tidur.." Bisik Haechan. Mark kembali bangun dan mencoba membuka kedua matanya. Kali ini ia bangkit lalu mendudukkannya dirinya menghadap Haechan yang berbaring memeluk perutnya.

"Kenapa?" Tanyanya dengan muka bantal. Pandangannya pun masih terlihat buram.

"Perutku sakit, Hyung. Kram.." Jawab Haechan. Mark pun mendekat, mengulurkan tangannya lalu menempelkannya diatas permukaan perut besar milik Haechan.

"Keras sekali.." Lirihnya dan kembali memejamkan mata.

Mark mengelus-elus perut itu dengan lembut sembari bersenandung kecil membawakan lagu tidur yang membuat Haechan serta bayi dalam perutnya tenang.

"Sudah merasa baikan?" Tanya Mark. Haechan mengangguk kecil.

Mark melakukannya tanpa sadar. Ia masih di alam bawah sadarnya. Haechan hanya bisa tersenyum getir. Mark biasanya tak semudah ini untuk dimintai tolong.

•••

Lagu Dive Into You pun diputar. Para member mulai berada di posisinya masing-masing. Haechan yang sudah duduk di atas sofa merasakan sesuatu merembes keluar dari celana putih yang ia pakai.

"Shh.." Haechan meringis kecil dan sesekali memegangi perut bawahnya. Ia melanjutkan bernyanyi dan berusaha tak memperlihatkan rasa sakitnya dihadapan para penggemar. Jeno yang berdiri saat akan berganti ke posisi kedua, tak sengaja melihat sofa tempat Haechan tadi duduki terlihat basah oleh sesuatu. Mencoba berpikiran positif, ia pun mengacuhkan hal itu.

Satu lagu pun selesai tanpa hambatan. Terkecuali Jeno yang merasakan ada hal yang aneh pada Haechan.

Saat tengah berkeliling mengambil hadiah-hadiah yang berserakan diatas panggung, Renjun menghampiri Haechan yang sedang membungkuk menahan sakit. Ia mengira Haechan sedang kesulitan mengambil barang didepannya. Saat sampai tak ada barang apapun dihadapan Haechan.

Just Torment and Leave I ✓Where stories live. Discover now