Chapter 20

5.8K 281 2
                                    

Teman baik, pegang erat!

Imam Asy Syafi'i rahimahullah mengatakan:

إذا كان لك صديق فشد يديك به، فإن اتخاذ الصديق صعب ومفارقته سهل

“Jika engkau mempunyai teman yang membantumu dalam ketaatan, maka peganglah ia erat-erat. Karena mendapatkan teman baik itu sulit, sedangkan berpisah darinya sangat mudah”

(Hilyatul Auliya', 4/99)

Bismillah...
❥Jangan lupa vote diawal bab biar ngak lupa! Jangan jadi silent reader!!
❥Don't forget to reading Qur'an today
.
.
.
Happy Reading 🖤

20| Meisya

Berdiri mematung di tempatnya itulah yang di lakukan Gus ahnan saat ini, saat ia melihat seorang perempuan yang sedang duduk manis tepat di depan istrinya. Dia adalah sosok perempuan yang dulu mengisi hatinya di waktu kecil. Namun itu hanyalah sebatas cinta monyet, itu saja, tidak lebih. Lagipula ia sudah mempunyai Kiara yang menurutnya sudah sangat sempurna dari siapapun.

"Gus ahnan?" Panggil seorang gadis berhijab segiempat warna tosca sedang menatap gus ahnan dengan senyum lebarnya. Sudah lama ia tidak bertemu dengan teman kecilnya ini, tentu saja ada rasa rindu yang teramat dihatinya untuk laki-laki yang berada di hadapannya saat ini.

Nama lengkapnya Meisya Syam dia adalah Ning dari salah satu pondok yang juga tak kalah terkenal dari pesantren milik gus ahnan, dia juga sahabat gus ahnan dulu

Gus ahnan yang merasa terpanggil mendongak menatapnya Meisya lalu  kembali menundukkan pandangannya. Ia hanya diam tak bergeming

Melihat kedatangan seseorang yang ditunggunya, Meisya segera berdiri "Halo gus apa kabar? Udah lama ya syaya nggak main kesini udah banyak yang berubah ternyata" Meisya menatap sekelilingnya yang delapan puluh derajat sangat berbeda saat ia terakhir berkunjung kemari.

"Baik" Balasnya sangat singkat. Ia sangat malas meladeni perempuan yang berdiri jauh darinya, bukannya memberi salam malah mengatakan 'halo'. Gus ahnan tau Meisya adalah teman kecilnya, hanya saja sebagai seseorang yang paham sudah seharusnya menjaga batasan dengan seseorang yang bukan mahramnya.

Kiara merasa sangat bingung mengapa gadis didepannya ini terlihat seperti akrab dengan suaminya ah ralat lebih tepatnya sok akrab pada suaminya ini. Namun karna ingin menghormati tamu yang mengaku sahabat kecil gus ahnan ia pun pamit ke dapur untuk membuatkan minuman untuk menjamunya 

Setelah beberapa saat dia pun kembali dengan membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan lalu meletakkannya di atas meja.

"Eh duduk ayo kenapa malah masih berdiri semuanya" Kiara menarik tangan gus ahnan untuk duduk di kursi, ia menatap suaminya itu meminta penjelasan tentang tamu mereka

Gadis yang dipikirnya sok akrab itu langsung saja menjawab rasa penasarannya setelah melihat alis Kiara yang naik sebelah "Haloo, aku sahabat kecilnya gus ahnan sekaligus teman dekatnya. Oh ya, pasti kamu adiknya yah?" Meisya antusias mengulurkan tangannya kearah Kiara dengan senyum yang tak juga pudar dari wajahnya

Kiara menatap curiga kepada Meisya  'Duh bibit-bibit pelakor nih bau-bau nya, baru juga tiga hari nikah udah ada yang semacam ini. Abang juga sih kenapa malah ganteng banget kan jadi banyak yang suka!' Batin Kiara tersenyum masam

Lauhul Mahfudz Kiara (Completed)Where stories live. Discover now