Jalan Sendiri?

4 1 0
                                    

"Aku sudah memberitahu Lucy kalau dikomunikasikan saja maksudnya"

"Benar, Lucy. Dalam sebuah hubungan komunikasi penting. Meskipun kita tinggal satu atap dan mungkin sudah tahu semua sikap dan sifat satu sama lain tapi tidak tahu isi hati yang sesungguhnya, bukan?"

Nadia mendengarkan dengan sesekali melihat Vera dan Shella main bersama di karpet.

"Apalagi menurut para suami kadang istri susah ditebak"

Lucy berpikir.

"Aku coba memikirkan kembali"

Nadia mengangguk.

"Lalu Meli gimana? Kemarin kamu ke sana, bukan?"

"Kemarin aku ke sana dan sepertinya aku sudah mulai bisa mengatakan aman"

Lion hanya mendengarkan dan Nadia merasa ingin tahu.

"Meli sudah berubah" kata Lucy dengan tersenyum.

"Jadi benar ada lelaki yang dekat dengan Meli?" tanya Nadia.

Lucy mulai menceritakan tentang Grow. Semua hal yang didengarkan tentang Grow dari Meli bahkan ketika pertemuan langsung dengan Grow dan Nadia mendengarkan dengan seksama.

"Kemarin ketika aku datang ternyata ada Grow di sana"

"Apa begitu?"

"...tapi aku belum mau langsung menembak Meli dengan berbagai pertanyaan tentang perasaannya"

"Kenapa memangnya?"

"Aku melihat Meli belum menyadari perasaannya sendiri" kata Lucy mulai sedih.

Lion merasa prihatin dan Nadia berpikir.

"Apa begitu? Apa ada orang yang begitu?" kata Nadia bingung.

"Memang ada yang begitu. Meli belum menyadari karena terlalu menganggap bahwa Dio tidak tergantikan" kata Lucy sedih.

Saling diam agak lama akhirnya terdengar suara Lion.

"Kita tetap harus berharap untuk Meli" kata Lion.

Lucy mengangguk pelan.

"Kamu jangan sedih. Semoga lelaki yang bernama Grow bisa sabar menghadapi Meli" kata Lion.

"Aku lihat dia lelaki yang tulus tapi kesabaran lelaki ada batasnya, bukan?" kata Lucy.

"Ya. Memang benar. Tidak bisa terus diuji oleh lawannya" kata Lion pelan.

"Jadi kamu tidak bisa membantu Meli, Lucy?" kata Nadia pelan.

Nadia berpikir.

"Saat ini yang tahu tentang Meli adalah kamu. Terasa aneh kalau seketika Tante ikut ada di dalamnya. Tante ingin kamu mendorong Meli secara perlahan hingga akhirnya dia sadar" lanjut Nadia berharap.

Lucy berpikir keras.

"Aku coba" kata Lucy dengan mengangguk.

"Kalau begitu sebenarnya Grow dan Meli sudah cukup lama dekat ya?"

"Sepertinya..."

Lucy berpikir.

"...kurang lebih dua tahun ya?" kata Lucy pelan.

"Selama itu" kata Nadia pelan.

Nadia melihat Lion dengan merasa gelisah.

"Kamu juga harus terus berharap untuk Meli" kata Lion menenangkan.

Nadia mengangguk pelan dan melihat Lucy.

"Kalau begitu kamu harus bertindak cepat. Tante khawatir akhirnya Grow menyerah" kata Nadia cemas.

Painting Love (21+)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum