00. Prologue

251 23 6
                                    

"Can, serius ini jalannya?" Tanya seorang pemuda yang duduk di samping pengemudi, dia nampak ragu karena jalanan yang mereka lewati semakin lama semakin mengecil dan gelap.

Di belakang, di sebuah mobil 2 orang tengah berdebat karena jalanan yang mereka lewati seperti tidak pernah di jamah oleh manusia.

"Kalian pilih diem, atau gue turunin disini?" Tanya pemuda berdarah Jepang yang terkesan mengancam itu.

Seketika suasana berubah menjadi sunyi saat dia membuka suara, dan 2 orang yang tadi berdebat langsung kicep dalam sekejap.

"Mampus, salah siapa gelut." Ujar seorang pemuda yang duduk di samping kursi pengemudi.

"Udah diem. Ini mau magrib, jangan banyak omong." Tegur pemuda yang duduk di antara dua orang yang tadi berdebat.

"Cih! Gak seru kalian," ucap pemuda dengan surai coklat muda lalu mengalihkan pandangannya pada jendela mobil.

"Yee ... lu duluan yang mulai ya!"

"Ekhem!" Pemuda berdarah Jepang itu berdehem lagi, dan membuat mereka yang hendak berdebat lagi langsung diam di tempat.

Padahal tenggorokannya gatal, maksudnya gatal ingin memaki kedua sahabatnya itu. Dia sudah lelah dengan mereka, sejak awal perjalanan mereka tak henti-hentinya berdebat.

"Ini juga kita ngikutin mobil Candra, bukan asal jalan." Ucap pemuda berdarah Jepang itu sambil memperhatikan jalan dan mobil yang berada di depan mereka.

Biar aku perkenalkan dulu 5 orang yang ada di dalam mobil ini. Di mulai dari yang mengemudi mobil, namanya Yoshua. Yang duduk di samping kursi pengemudi namanya, Rafael.

Kalau yang duduk dibelakang Rafael, namanya Calvin. Lalu, yang duduk di tengah namanya Gilang. Dan yang terakhir, yang duduk di belakang Yoshua namanya Yahya.

Yang berdebat tadi, Calvin dan Yahya. Beruntung ada Gilang yang duduk di tengah-tengah mereka berdua, jika tidak mungkin ada adegan baku hantam.

Calvin menatap jendela mobil, tapi dia langsung buru-buru mengalihkan pandangannya kedepan. Dia tidak salah lihat 'kan?

"Bocah gelo," celetuk Yahya saat melihat tingkah aneh Calvin.

Ckitt!

"Eh, buset!"

Yahya dan keduanya terhuyung kedepan, saat Yoshua menghentikan mobil mendadak. Hendak protes, namun teman mereka yang ada di mobil belakang protes karena mereka menghentikan mobil secara mendadak.

"Kalo berhenti jangan dadak dong! Untung mobil kita gak nyungsep!" Protes seorang pemuda dengan headphone yang menggantung di lehernya.

"Kalo mau protes mending di depan!" Ucap Calvin lalu keluar dari mobil.

Tidak semua yang keluar, hanya Calvin, Yoshua dan dua orang dari mobil belakang saja yang menghampiri mobil depan.

"Ya 'kan si Yoshua berhenti karena mereka berhenti duluan," ucap Calvin lalu mengusap tengkuknya, karena dia merasa hawanya berbeda.

Memang keadaan sekitar mulai gelap, beruntung ada lampu dari mobil yang menerangi jalan mereka.

"Kenapa sih? Bannya perasaan am----"

Pemuda yang membawa headphone di lehernya langsung menghentikan kalimatnya, saat melihat keadaan di depan.

"K-kalian ..." Yoshua menggantung kalimatnya, dia shock berat saat melihat keadaan saat ini.

LIE or DIE | 00 Line Where stories live. Discover now