Matahari mulai beraksi untuk mengundurkan dirinya dari langit sore Hari ini. Walaupun sorot jingga di arah barat masih terlihat, hanya sekedar mengingatkan saat ini jam sudah menunjukkan pukul 16.00 yang itu artinya pembelajaran para siswa sudah usai sejak satu jam lalu terkecuali siswa yang menjalani Ekstrakulikuler Badminton yang masih ada di area lapangan dengan riuh berisiknya.
Tapi siapa sangka cowok berwajah tampan, sekaligus pemilik tubuh kekar, masih pada posisi tidur di atas tiga buah kursi kayu siswa yang terlihat sudah sedikit rapuh itu. Bahkan suara riuh di Lapangan sepertinya tak mengganggu sama sekali tidur cowok itu. Entah karena terlalu capek, atau terlalu nyaman untuk tiduran di sana hingga Sampai terlewat dari jam yang ia tentukan tadi sebelum tidur.
Mata cowok itu sedikit mengercap ketika mendengar beberapa teriak siswa dari arah lapangan di lantai dasar sekolah. Tubuhnya mengeliat dengan tubuh yang segera di tegakkan untuk duduk, pandangannya beralih ke lengan kirinya yang terdapat jam tangan mahalnya.
Mulai bangkit dan beralih untuk menuju ke pintu rooftop dan keluar dari tempat itu memuruni tangga dan berakhir pada lorong lorong kelas 11 dan 10 dan akhirnya keluar dari area sekolah. Dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada dengan hoodie hitam yang di kenakan cowok itu dengan santai berjalan kearea lapangan. Walaupun banyak pasang mata siswa yang menatap ke arahnya tetap saja tak cowok itu pedulikan.
Bugh ...
“Akhh.” cowok itu sedikit meringis ketika sebuah kok badminton tiba tiba melayang tepat di dahinya. Dengan wajah garang cowok itu menatap tajam ke arah dua orang gadis berwajah serupa berdiri di sampingnya dengan wajah memelas sekaligus takut itu.
“Rion, sorry gue gak sengaja.” ucap salah satu gadis tadi yang kedua rambutnya terkepang kebelakang hingga hanya menyisakan poni di depan yang memperlihatkan wajah cantik gadis, Keira Vabio Azalea. Sedangkan gadis yang satunya lagi yang merupakan kembaran gadis tadi, Keisya Vabio Azalea. Gadis itu menatap kedua orang tadi bergantian.
“KEIRAA!!?” teriak cowok itu yang mengundang banyak atensi para siswa yang ada di lapangan sana.
“Rion sorry.” jawab gadis itu sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan wajahnya.
“Bener bener tau gak.”
“Maaf, gua ga sengaja lagian lo juga kenapa sih tiba tiba lewat sini bukannya dari tadi pulang juga.” ucap Keira dengan sedikit kesal .
“Bukan urusan lo.”
“Kok jadi lo yang marah sih?”
Sedangkan di lapangan sana terdapat beberpa siswa lainnya yang mentap kejadian itu, Bahkan gadis dengan rambut terikat satu dengan poni tipis di sebelah dahi kanan kirinya, menatap kejadian itu dengan mata yang memincing.
‘Arion.’ gadis itu bergumam dalam hati.
“Samperin aja lah Na, dari pada cuman di liatin doang.” celetuk seorang gadis di sampingnya.
“Enggak Ah, buat apa lagian juga kita udah ga ada apa apa.” jawab Reyna santai menanggapi ucapan sahabatnya itu, Meira Cassandria atau orang sering memanggilnya Meira.
“Udah ga ada apa apa bukan berarti harus asing kaya gini dong Na, gimana pun juga kalian juga pernah bareng bareng.”
“Itu udah masa lalu dan gua ga akan pernah mau kembali ke masa lalu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HADES : [ END ] ✔
Teen Fiction[ Zegama Gang Series 1 ] □□□ "ZEGAMA, akan jadi nama besar kita suatu hari nanti." ucap Areska yakin. □□□ VEGABOS Sebuah geng motor besar yang di bentuk pada tahun 1998 , yang pada saat ini sudah memasuki ke generasi ketiga begitu juga dengan para a...