2. Terlahir Kembali Karena Sistem Kehidupan

22.8K 2.3K 98
                                    

"Xiao Zhan!" Teriakan itu kembali terdengar oleh Xiao Zhan. Lambat laun suara teriakan itu semakin jelas terdengar olehnya.

Siapa yang begitu keras meneriakkan namaku?

Rasa sesak yang ada di dadanya kembali dia rasakan setelah beberapa saat yang lalu menghilang. Dia juga mulai merasakan dadanya ditekan berulang kali yang membuatnya tersadar, lalu memuntahkan air yang telah masuk kedalam tubuhnya.

Berulang kali Xiao Zhan terbatuk akibat memuntahkan air itu. Matanya merah, kulitnya pucat,dan seluruh tubuhnya basah. Nafasnya masih tidak beraturan, namun setidaknya dia tersadar bahwa dia akhirnya tidak mati tenggelam.

"Apakah kau benar-benar bodoh?! Jika kau mau bunuh diri jangan di area Istana! Pergi saja sana ke hutan!" Teriakan keras itu membuat suasana disekitarnya menjadi hening. Xiao Zhan yang terkejut karena teriakan itu segera mencari orang yang tersebut.

Dengan nafas yang mulai kembali teratur, Xiao Zhan menatap orang yang berdiri di depannya. Dia yakin orang yang berteriak itu adalah orang yang ada di depannya ini.

Seorang pria dengan tinggi 187 cm, memakai jubah biru bermotif burung pheonix dan seluruh tubuh pria itu sama basahnya dengan diri Xiao Zhan. Pria itu memakai topeng hitam di bagian wajah kirinya, menutupi sebagian wajah itu.

Xiao Zhan menatap bingung pria itu. Mengapa pria ini menatapku begitu tajam? Mengapa pria ini berteriak padaku? Dan apa itu? Mengapa dia sangat marah padaku? Berbagai pertanyaan pria itu muncul dibenaknya.

Disaat Xiao Zhan bingung dengan keadaan disekitarnya, sebuah suara lain yang entah dari mana asalnya kembali dia dengar. Bedanya suara itu adalah suara perempuan.

"Selamat, kontrak sistem kehidupan baru dimulai!"

Apa yang baru saja dia dengar? Kontrak sistem kehidupan baru apa? Kenapa semenjak dia tersadar, segalanya menjadi sangat membingungkan.

Xiao Zhan semakin mengerutkan dahinya, bingung dengan semua yang baru saja terjadi padanya.

"Bawa kembali Wangfei ke kamarnya, dan segera panggil tabib kerajaan ke kamar Wangfei." Perintah Wang Yibo, pria yang menggunakan topeng hitam itu. Segera semua orang yang ada disana mematuhi semua perintahnya.

Dua orang perempuan langsung menghampiri Xiao Zhan yang masih terduduk bingung di tanah. Masing-masing dari mereka mengambil tangan Xiao Zhan, lalu meletakkannya di bahu mereka. Mencoba mengangkat tubuh Xiao Zhan, agar segera kembali ke kamarnya.

Xiao Zhan yang menyadari bahwa dua orang perempuan sedang mencoba membawanya, segera menarik tangannya kembali, mencoba melepaskan diri dari dua perempuan itu.

Entah karena tubuhnya baru saja tenggelam atau karena kehabisan tenaganya, kakinya menjadi lemas. Sebelum tubuhnya jatuh ke tanah, sebuah tangan melingkar di bahunya, menyangga tubuhnya agar tidak jatuh. Sedetik kemudian, tangan lain menyentuh kakinya, lalu mengangkatnya seperti seorang putri.

"Tetap diam atau aku lemparkan kembali ke danau." Suara dingin kembali membuat Xiao Zhan terdiam. Ah, ternyata yang menggendongnya ini adalah pria bertopeng itu.

Perjalanan kembali dari danau tempat Xiao Zhan tenggelam ke kamarnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Selama perjalanan tersebut, Xiao Zhan tetap diam tidak bertingkah aneh ataupun yang mengundang perhatian. Apalagi sekarang dia berada di bawah kendali pria ini. Dan selama itu pula dia memikirkan situasi yang tengah terjadi padanya.

Lima belas menit kemudian, mereka sampai di kamar Xiao Zhan. Kamar Xiao Zhan terletak di dalam kediaman Istana Yue. Istana yang diberikan oleh Kaisar kepada putra ketiganya, Wang Yibo. Hanya ada dua kamar, kamar milik Xiao Zhan dan kamar milik Wang Yibo. Kamar milik Xiao Zhan terletak paling dalam di Istana Yue. Sedangkan kamar milik Wang Yibo berada di depan pintu masuk kediaman Istana Yue. Karena adanya jarak yang cukup jauh antara kamar satu dengan yang lainnya, tiga bulan yang lalu Kaisar Wang memberikan perintah untuk membangun gazebo kecil di tengah kediaman Istana Yue, berharap mereka dapat memiliki waktu santai untuk bersama.

Be A Good Wife? No, Thank You! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang