62. Kekacauan

13.4K 1.7K 35
                                    

Keesokan harinya, berita tentang kejadian di pengadilan Istana tersebar luas di seluruh Kerajaan Wang.

Seperti perintah dari Wang Yibo, Jiang Mu dan Bai Li menyuruh orang untuk memberitahu kepada keluarga dari para istri dan selir para Pangeran tentang perbuatan Putri Mahkota terhadap anaknya di Istana. Mereka juga menyuruh orang itu memberitahukan bahwa Kaisar hanya menghukum ringan Putri Mahkota dan Jenderal Qian dibandingkan dengan tabib Huo yang hanya seorang kaki tangan Putri Mahkota.

Keluarga Gao dan Keluarga Xia menjadi murka terhadap keluarga Qian. Mereka mengutuk keras perbuatan kedua anak dari Keluarga Qian itu.

Mereka berdua juga sangat kecewa dan marah kepada Kaisar Wang yang sudah tidak adil kepada anak mereka yang sudah mendapatkan kerugian yang sangat besar akibat perbuatan Putri Mahkota.

Kedua keluarga itu tahu bahwa mencari keadilan ke Istana hanya membuang waktu saja. Jadi, kedua keluarga itu beramai-ramai pergi ke mansion keluarga Qian.

Dengan wajah penuh amarah kedua keluarga itu memaksa masuk untuk bertemu dengan kepala keluarga Qian. Mereka ingin membuat perhitungan dengan keluarga mereka.

Sesampainya kedua keluarga itu di mansion Qian, mereka mendapati pemandangan yang tidak biasa. Mereka melihat seluruh pelayan sibuk mondar-mandir dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Wajah pera pelayan itu sangat panik sehingga tidak menyadari kedatangan mereka.

Tuan Xia menghadang salah satu pelayan yang sedang berjalan terburu-buru, "Apa yang sedang terjadi?" Tanyanya dengan bingung.

Pelayan itu terkejut sekaligus panik melihat sekumpulan orang berada di halaman mansion Qian. Kenapa orang-orang bisa masuk ke dalam mansion? Ah, sepertinya pelayan itu lupa jika penjaga pintu di mansion Qian sedang terluka akibat sayatan pedang di kakinya oleh orang asing tadi malam.

"Maaf, jika boleh pelayan ini tahu, Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya ini ada kepentingan apa di mansion Qian?" Tanya Pelayan itu dengan pelan dan sedikit ragu-ragu.

"Kami semua ada kepentingan dengan Tuan Qian dan Jenderal Qian. Laporkan kepada tuanmu, bahwa keluarga Xia dan Gao ingin bertemu dengannya." Jawab Tuan Xia dengan tegas. Kedua tangannya dia sembunyikan di belakang punggungnya.

Wajah pelayan itu semakin ragu-ragu untuk mengatakan sesuatu, tetapi setelah melihat seluruh orang ini, dia akhirnya mengatakan tentang situasi yang saat ini sedang terjadi di mansion Qian.

"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, maafkan pelayan ini. Saat ini situasi di mansion Qian sedang tidak baik-baik saja. Jenderal Qian tiba-tiba tidak bisa menggerakkan tubuhnya sehingga membuat Tuan dan Nyonya Qian panik dan menyuruh para pelayan untuk segera memanggil tabib."

Wajah kedua keluarga itu terkejut, mereka saling memandang satu sama lainnya.

Tuan Gao yang berambut putih menatap tajam ke arah pelayan itu dan berkata dengan tajam, "Tunjukkan dimana tuanmu berada."

Pelayan itu menundukkan kepalanya, dia sangat ketakutan dengan tatapan tajam itu. Jadi, tanpa banyak bicara lagi, dia memimpin jalan untuk kedua keluarga itu ke tempat tuannya berada.

Di dalam kamar Qian Yu, Nyonya Qian sudah menangis tersedu-sedu melihat keadaan putra tertuanya. Tubuh putranya tidak bisa bergerak bahkan putranya juga tidak bisa berbicara, putranya hanya bisa menggerakkan matanya saja.

Tuan Qian menatap sedih melihat kedua orang ini, hatinya sangat rumit. Tadi malam dia dan istrinya sangat kelelahan sehingga tertidur lebih awal. Hanya saja tadi malam tidur mereka sangat nyenyak sehingga mereka tidak merasakan apapun yang aneh di sekitar mereka.

Pagi harinya mereka berdua mendapatkan kabar dari pelayan tentang kejadian aneh yang tadi malam terjadi di mansion mereka. Penjaga pintu mansion tiba-tiba terluka oleh pedang dari orang asing. Sedangkan para pelayan tiba-tiba tertidur pulas tanpa sebab.

Be A Good Wife? No, Thank You! [Tamat]Where stories live. Discover now