Chap 9. Hilang dan Sulit Kembali

836 82 2
                                    

~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~

11 Juli 2021, Surabaya.

Dear Dylan.

Kebenaran sudah terungkap pada hari ini. Tidak ada lagi kesalahan. Tidak ada lagi kebohongan.

Seharusnya, aku bersyukur mendengar kabar itu. Seharusnya, aku tertawa bahagia. Karena kabar itu, memang kabar yang selalu aku tunggu-tunggu selama 10 tahun lamanya. Tapi, air mata ini tetap tak bisa ku bendung.

Pantas saja kamu menganggapku gila. Pantas saja kamu menganggapku aneh. Karena memang kenyataannya seperti itu.

Ah, apa yang aku tulis disini? Benar-benar surat yang tidak enak dibaca. Isinya hanya curhatan gila dari seorang gadis yang menangis deras tanpa suara.

~~

"PERGI DARI SINI SEKARANG!! PERGI!!"

Ella tersentak di tempatnya. Terkejut setengah mati. Ia terdiam sekarang, menatap wajah wanita itu dengan tatapan tak percaya.

"Tante, ini aku Rynella," ucapnya pelan.

Degup jantung Arisha makin bertambah cepat. Dengan langkah lebar seakan tidak peduli dengan kehadiran remaja di depannya. Dia langsung berjalan keluar dari halaman rumahnya, melewati Ella begitu saja.

Tapi, Rynella tentu tidak ingin menyerah hanya sampai disini. Gadis itu mengikuti langkah kaki Arisha. Menahan tangan kanan wanita itu.

"Tante! Aku mau ngomong sama tante," pinta Ella.

Arisha yang sadar pun langsung menepis kasar tangan gadis itu dengan raut muka jijik.

"Apa-apaan kamu?! Beraninya kamu menyentuh saya!!" teriak Arisha marah.

"T-tante, aku--"

"Saya peringatkan kamu. Jangan pernah datang kesini lagi. Jangan pernah menemui saya lagi. Dan jangan pernah kamu mengurusi keluarga saya lagi!! Saya sudah muak, Rynella!" tegas Arisha dengan jari telunjuk yang ia acungkan ke wajah Ella.

Arisha kembali berjalan cepat menuju mobilnya. Namun, lagi-lagi Ella berdiri menghadang. "Tante, ada yang mau aku tanyain ke tante soal Dylan. Aku mohon tante, sebentar saja."

Arisha berhenti. Membuang muka. Enggan untuk melihat kembali wajah Rynella. Dia sudah muak dengan kehadiran gadis pembawa sial yang baginya sangatlah membuang-buang waktu.

"Tante, aku--"

"Dylan sudah meninggal." potong Arisha. "Itu, kan, yang mau kamu dengar? Puas?"

Rynella menggeleng. Tidak percaya atas apa yang Arisha katakan.

"Tante bohong. Aku yakin, Dylan masih hidup." kata Ella berani.

Arisha tertawa remeh. "Gak usah ngelantur. Bangun dari mimpi indah kamu, dan lihat kenyataan yang sebenarnya!"

RYNELLA : Seconds Full of PainWhere stories live. Discover now