Chap 28. Dandelion

874 75 9
                                    

~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~

"Kamu bilang, bunga kecil dan rapuh itu mirip denganku?"

- Rynella, 2021 -

~~

Waktu terus berjalan. Tanpa memikirkan berbagai macam kejadian tidak mengenakkan yang dialami oleh sebagian besar manusia di jagat raya.

Satu minggu berlalu. Semenjak hari dimana Dylan menampar keras pipi Rynella. Selama satu minggu ini pula, Rynella sudah tidak lagi bertemu dengan Dylan. Karena ia disibukkan dengan ujian, dan membersihkan namanya dari fitnah buruk lelaki brengsek itu.

Dengan bantuan Zara, Alfredo, serta Reza dan Gio, nama baik Rynella sudah hampir bersih dari kotoran. Ya, hampir. Karena faktanya, masih banyak orang yang diam-diam tetap mencibir dan membicarakan Ella di belakang.

Namun, ia tidak terlalu mempermasalahkan itu sekarang. Yang penting, masih ada orang yang mempercayainya. Ella sudah dapat duduk dan bernapas dengan tenang.

"Tada~! Sudah selesai sayaang~!! Gimana, kamu suka, kan?"

Kedua netra coklat Ella menatap lurus ke arah kaca besar yang ada tepat dihadapannya. Ia tersenyum tipis. Seraya menyentuh pelan ujung rambutnya.

"Bagus." jawabnya.

Melalui pantulan kaca. Tampak dengan jelas. Jika rambut panjang Rynella yang mirip dengan putri dunia Disney. Sekarang berubah total. Menjadi rambut pendek seleher, dengan potongan ala bob kekinian.

Ella sendirilah yang ingin memotong rambut panjangnya. Karena suatu alasan. Dan alasannya itu, tidak dapat ia katakan secara gamblang di depan semua orang.

Gadis itu pun bangkit dari duduknya. Mencari dompet yang ada dalam tas kecil yang ia bawa. Mengambil beberapa lembar uang dan menyerahkannya pada salah satu petugas salon yang tadi memotong rambutnya--Bang Hanief--namanya.

"Bang, uangnya pas, ya."

"Oki dokey, sayang~!" Cowok bergaya feminim itu menerima uang dengan centilnya. Lalu mengibas-ngibaskan dua lembar uang berwarna merah itu ke arah mukanya sendiri.

"Rambut kamu gak mau sekalian di rebonding? Atau di curly gitu? Pasti jadi kelihatan lebih cucok~!" tawarnya.

"Enggak, Bang. Begini aja udah cukup kok," balas Ella.

"Eum~ Padahal rambut kamu bagus banget, kenapa malah mau di potong pendek? Gak sayang~?"

Rynella tersenyum. Ini sudah kelima kalinya, lelaki centil itu menanyakan hal serupa. Membuatnya jadi harus sedikit lebih menyabarkan diri. "Enak begini, Bang. Jadi gak gerah. Sekalian, biar kelihatan lebih lebat rambutnya,"

Bang Hanief menaik-turunkan kepalanya. Mengangguk pelan. "Eh, iya. Abang udah lama gak liat Bunda Maya. Gimana kabarnya~?"

"Bunda baik, Bang."

RYNELLA : Seconds Full of PainWhere stories live. Discover now