16 - Sick

3.5K 100 0
                                    

hai hai hai pren!✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
sekarang aku update setiap sabtu aja ya
jangan lupa vote dulu ayok

happy reading!♡

16]. Sick

"Bunda!" panggil Fely pada Bundanya seraya tersenyum ceria. Gadis itu senang bisa bertemu lagi dengan Bundanya.

Bundanya tersenyum lembut lalu mengusap kepala Fely lembut. "Kesini sama Brian, Sayang?"

Fely menggeleng lucu kemudian menyenderkan kepalanya pada pundak sang Bunda, ingin bermanja-manja dengan beliau.

"Loh, kenapa? Kamu marahan sama dia?" tanya Bunda heran.

Fely kembali menggeleng lalu tersenyum senang ke arah Bundanya itu. "Aku kesini sama Yoga, Bun. Yoga udah balik dari Jepang."

Awalnya Bundanya itu sedikit terkejut lalu kemudian ikut tersenyum senang. "Sekarang mana Yoga nya, Fel?" tanya Bunda penasaran seraya celingak-celinguk ke arah pintu.

Yoga pun masuk ke dalam rumah dengan senyuman manis di bibirnya.

"YOGA COMEBACK, BUNDAAA!" Dengan rusuh pemuda itu mendekati Bunda Fely lalu langsung memeluknya erat seperti layaknya orang tuanya sendiri.

Fely yang melihatnya langsung mencibir, beginilah jika sudah ada Yoga pasti Bunda akan sedikit melupakan anak kandungnya.

"Yoga di peluk, kalo Fely enggak." Gadis itu cemberut ke arah Bundanya seperti anak kecil. Bundanya terkekeh lalu memeluk Yoga dan Fely bersamaan.

Seperti teringat sesuatu, Bunda Fely melepas pelukan keduanya lalu beralih menatap anak bungsunya.

"Kamu udah izin sama Brian kalo kesini?" Fely langsung mengangguk cepat menjawab pertanyaan Bundanya.

"Anak pinter." Bunda mengusap kepala Fely lalu mencubit gemas pipi putrinya. "Ya udah sekarang kalian ganti baju dulu, habis itu makan."

Kedua remaja itu langsung mengangguk semangat seraya melakukan hormat, membuat Bunda Fely terkekeh gemas.

***

Brian memasuki rumahnya dengan keadaan basah kuyup, Mamahnya yang semula duduk santai langsung terbangun dan mendekati anaknya dengan wajah khawatir.

"Kamu kok hujan-hujanan? Kenapa gak neduh dulu aja, udah tau kalo kehujanan dikit sakit," omel Mamahnya membuat Brian hanya mendengus kesal tanpa mau membalas.

"Ayo kamu langsung mandi, sekalian Mamah siapin air hangat buat kamu." Mamah Brian menuntun anaknya itu dan hanya bisa Brian ikuti dengan pasrah.

Setelah selesai dengan urusan mandi dan berganti pakaian, Brian sekarang tengah menggigil kedinginan dibawah selimut tebal miliknya.

Mamahnya yang baru saja masuk ke dalam kamar seraya membawa air kompresan langsung berkacak pinggang dengan memasang wajah galak.

"Tuh kan akibatnya gini! Siapa suruh sok-sokan hujan-hujanan gak jelas begitu, hah?" Brian hanya diam karena seluruh badannya lemas, tidak berniat menjawab kembali omelan Mamahnya.

Walaupun mengomel seperti itu Mamahnya itu tetap mengompres tubuhnya dengan telaten kemudian menyuapinya makan sampai habis.

"Sekarang tidur," titah Mamahnya seraya menaikkan selimut agar tubuh Brian tetap hangat.

Sebelum Mamahnya itu keluar dari kamar, Brian lebih dulu menahan tangannya. "Brian mau ditemenin Fely."

Helaan nafas terdengar dari Mamahnya, kemudian melepas tangan Brian yang tadi menahannya.

Musuh tapi kok Pasutri?✓ Where stories live. Discover now