Lampu Hijau

2.7K 222 4
                                    

Biasakan memberi vote sebelum membaca!

Happy reading!

🍁🍁🍁

Bagi Nayla, sekecil apapun sebuah kebohongan pada akhirnya akan menciptakan kebohongan-kebohongan lain yang kian waktu kian membesar. Untuk itu sampai saat ini ia tak pernah mau membohongi maupun dibohongi.

Sayangnya kali ini ia harus dihantam rasa kecewa ketika mendapati sosok yang sukses menambat hatinya nyatanya adalah seorang pembohong ulung. Selama ini ia bahkan seluruh karyawan benar-benar tertipu oleh pewaris Arkatama grup tersebut. Siapa yang menyangka jika sosok seorang CEO yang digadang-gadang mengambil alih kekuasaan sang ayah ternyata adalah OB cupu dengan kacamata tebal dan poni yang menutupi dahinya.

Dan OB cupu itulah yang  sukses membuat bunga-bunga di dalam hatinya yang awalnya layu kini kembali bermekaran. Dengan ketulusan dan kebaikannya Nayla tak dapat mengelak pesona salah satu keturunan nabi Adam tersebut.

"Ini benar-benar gila!" pekik Nayla dari dalam selimutnya.

Di satu sisi hati Nayla merasa kesal, benci dan kecewa karena Daven sosok yang ia kenal selama ini sebagai Syamil telah tega mempermainkan hatinya. Namun sisi lain ia tak menampik jika rasa nyaman yang Syamil berikan padanya selama ini membuatnya tak dapat mengusir bayang pria itu dari hati dan pikiran. Untuk itulah ia berharap sosok Syamil kembali meskipun hal itu tak akan pernah terjadi.

Deringan ponsel yang tergeletak pasrah di bawah bantal memupuskan pikiran Nayla tentang Syamil yang membuatnya semakin sakit kepala. Gegas ia mengusap layar ponsel saat nama Cinta tertera di layar.

"Kak Nay sibuk?" tanya cinta disebrang sana setelah menjawab salam yang Nayla ucapkan.

"Enggak! Kenapa, Ta?" tanya Nayla cepat.

"Cinta mau minta tolong." Suara memelas di ujung sana membuat Nayla heran. Tumben sekali gadis ceria itu meminta tolong padanya.

"Apa yang bisa aku bantu?"

"Mama lagi sakit kak. Gak nafsu makan. Katanya cuma mau makan soto Banjar masakan kakak saja. Kebetulan ini papa sudah tiga hari di Kalimantan," jawab Cinta terdengar kebingungan.

"Aku gak sibuk kok. Aku kesana sekarang deh diantar Faris." Nayla secepat kilat menyanggupi permintaan Cinta yang pasti saat ini sedang pusing.

"Ya sudah, Kak. Aku tunggu ya!"

Wajah mama Maryam sumringah saat menyambut kedatangan Nayla ke kamarnya dengan membawa nampan berisi semangkok soto Banjar yang masih mengepulkan asap.

Saat Cinta menelpon ba'da maghrib sebenarnya Nayla tengah lelah luar biasa. Namun kebaikan yang Cinta berikan padanya selama ini membuat Nayla tak ingin menolak apapun bantuan yang Cinta perlukan darinya. Beruntung saat sampai di rumah megah keluarga Arkatama semua bahan untuk membuat makanan khas Kalimantan Selatan itu sudah tersedia. Nayla hanya tinggal eksekusi dibantu oleh Cinta dan ART bermana bi Imah.

"Kata Cinta mama gak mau makan?" tanya Nayla meletakkan nampan tersebut di atas nakas sebelah tempat tidur.

Mama mengangguk sambil mengusap pundak Nayla yang sibuk mengipasi soto Banjar untuk mama agar bisa cepat dinikmati. Dalam hati kecilnya sebenarnya mama hanya ingin bertemu Nayla yang akhir-akhir ini jarang main ke rumah. Melihat Cinta dan Nayla yang akrab membuat mama merasa memiliki dua putri yang bisa diajak ngobrol kesana kesini tentang dunia wanita. Terlebih pembawaan Nayla yang sopan dan cerdas membuat mama merasa menyayangi Nayla layaknya anak sendiri.

"Tapi kata Cinta, mama gak mau makan soto Banjar yang dibelikannya di rumah makan khas Kalimantan."

Mama menggeleng," rasanya tidak seenak buatan kamu,  Nay, " keluh mama membuat Nayla tersipu dan menjawab jika apa mama katakan sungguh sangat berlebihan.

Mas OB, I Love You! (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon