02

5.2K 492 5
                                    

Matanya yang tertutup perlahan terbuka, menampilkan mata bak boneka yang indah.

Bau obat-obatan dan ruangan berwarna putih menandakan bahwa ia berada di salah satu ruangan di rumah sakit.

Jiel memandang sekeliling ruangan dengan bingung. Perasaan ia baru saja tertabrak mobil ketika sedang mengejar seekor kucing. Dan Jiel yakin ia harusnya sudah menghadap Tuhan bukannya berada disini.

Tapi sepertinya ia tak asing dengan ini, rasanya Jiel pernah tau kejadian ini.

Setelah dipikir-pikir, Jiel tahu bahwa ia sedang berada didalam novel yang ia baca saat di perpustakaan. Yang artinya ia sedang berada didalam tubuh pemeran utama.

Tak lama ia mendengar suara seorang perempuan yang memanggil namanya dan dokter juga beberapa suster datang memeriksa keadaannya.

Jujur tubuhnya sangat sangat sakit sekarang, untuk menggerakkan tangannya saja ia harus menahan sakit disana.

"Jihoon kamu bisa dengar suara saya?"

Samar-samar ia mendengar suara dokter yang memeriksanya. Ia mengangguk pelan.

Tapi tunggu

Jihoon?

Siapa dia?

"Bagaimana keadaan anak saya dokter? Apa dia baik-baik saja?" Tanya perempuan tadi yang Jiel yakini ibu dari pemilik tubuh ini.

"Tenang Nyonya Rose, anak anda tidak apa-apa. Luka yang Jihoon dapatkan tak terlalu parah, namun ia butuh banyak istirahat agar lebih cepat pulih" ucap Dokter tersebut dengan ramah.

Rose-perempuan tadi-menghela nafas lega setelah tau anaknya tak apa-apa.

"Terimakasih dokter"

Dokter tersebut tersenyum lalu keluar dari sana bersama para suster. Meninggalkan Rose yang memandang anaknya tajam.

Jiel yang dipandang seperti itu tentu saja bingung. Memang ia mempunyai salah apa dengan orang didepannya ini sampai ditatap seperti itu.

"Harus berapa kali Mommy katakan padamu untuk tidak mengikuti tawuran tak jelas seperti itu!! Lihat, sekarang siapa yang repot?! Kau juga kan!!" Omel Rose pada Jiel yang hanya dianggap angin lalu.

Jiel bukannya mendengarkan, ia malah menatap sekeliling dengan seksama. Meneliti setiap sudut tempat ini, berharap menemukan petunjuk kenapa ia bisa terdampar disini.

Polos-polos begini, Jiel juga bisa memahami keadaan di beberapa situasi seperti sekarang. Walau otak nya kadang suka lemot dulu.

"Jihoon!! Kamu mendengarkan Mommy tidak?!!" Sentak Rose saat dirasa anaknya tak memperhatikannya.

Jiel menoleh lalu menggeleng polos membuat Rose lagi-lagi hanya bisa mengacak rambutnya frustasi.

"Eung? Jiel ada dimana?" Tanya Jiel pada Rose didepannya.

Rose memandang aneh Jihoon-Jiel-yang malah bertanya ia berada dimana. Jelas-jelas mereka sedang berada dirumah sakit, kenapa anak itu masih bertanya.

Lagi, kenapa anak itu malah memanggil dirinya dengan sebutan Jiel? Siapa Jiel? Tatapan polosnya juga semakin membuat Rose bingung.

Dengan tatapan terkunci pada anaknya, tangan Rose menekan tombol diatas brankar untuk memanggil dokter. Memintanya memeriksa kembali apa yang terjadi dengan si sulung Park.

"Dokter, bisa kau periksa kembali keadaan Jihoon? Kenapa dia malah memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Jiel?"

Sang dokter mengangguk kemudian memberikan beberapa pertanyaan kepada Jiel yang hanya dibalas gelengan kepala olehnya.

Transmigration Cute Boy || Park Jihoon Treasure ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora