08

3.3K 382 13
                                    


"AARGH"



Jiel jatuh terduduk sembari memegangi perutnya yang terasa sangat perih dan sakit.

Mimisan nya sudah berhenti tapi ia belum sempat membasuh nya. Kini Jiel mulai mencoba berdiri dengan perlahan, air mata tak henti-henti nya keluar dari mata indah Jiel.

'Buna, tolong Jiel Buna. Perut Jiel sakit Buna'

Jiel membatin dengan satu tangan ia gunakan untuk memegangi perutnya dan satu tangan lagi ia gunakan untuk membasuh sisa darah di hidungnya.

Setelah bersih, Jiel keluar dari toilet dan berniat pergi ke UKS untuk meminta obat maag dan obat sakit kepala. Peduli setan dengan pelajaran, kini yang lebih penting adalah dirinya.

Jiel harus sehat kembali agar bisa mengikuti pembelajaran lagi.

Tapi, baru saja ia berjalan di koridor. Jiel sudah pingsan terlebih dahulu, karena tak kuat harus menahan diri di perut juga kepalanya.

"PARK JIHOON!!"

Sebelum benar-benar pingsan, Jiel dapat melihat seseorang yang meneriaki namanya dan berlari menghampiri dirinya.

'To.. long'

Hanya itu yang bisa Jiel ucapkan dengan suara kecil sebelum gelap merenggut kesadarannya.




Bau obat dan ruangan putih, menandakan bahwa ia sedang berada di ruang kesehatan sekolah.

Jiel memandang sekitar, merasa asing dengan tempat ini. Tapi ketika melihat tanda palang merah di dinding atas pintu, seketika Jiel tau kalau dirinya sedang berada di UKS.

Tapi yang menjadi pertanyaan, siapa yang membawanya kemari.

Saking sibuknya berpikir, Jiel sampai tak menyadari ada seseorang yang masuk kedalam ruang UKS dan sedang memandang datar kearahnya.

"Udah bangun lo?"

Jiel ter lonjak kaget saat seseorang tiba-tiba bertanya padanya, ia menoleh pada sumber suara dan mengernyit bingung.

"Siapa?" bukannya menjawab pertanyaan orang tersebut, Jiel malah balik bertanya pada orang tersebut.

"Ck!"

Orang tersebut mendecak kesal kemudian berjalan mendekat kearah Jiel. Ia meletakkan sebungkus roti dan air mineral di nakas samping Jiel.

"Shin Ryujin"

Ryujin, seseorang tersebut mengulurkan tangannya berniat untuk mengajak Jiel berkenalan.

Awalnya Jiel hanya memandang tangan Ryujin yang terulur tapi sedetik kemudian ia menjabat tangan tersebut.

"Gak usah kasih tau nama lo, gue udah tahu. Gue juga tau lo amnesia kan? Makanya gak inget gue?" ujar Ryujin dan diangguki oleh Jiel.

Setelahnya hening, keduanya sama-sama diam kehabisan topik. Tapi seketika Jiel mengingat sesuatu dan menanyakannya pada Ryujin.

"Jadi yang bawa Ji kesini itu Ryu?" tanya Jiel ragu.

Ryujin terlihat mengangguk. Jiel tentu terkejut, seorang perempuan bisa membawa nya yang notabene nya seorang lelaki ke ruang UKS. Padahal yang Jiel tahu, ruang UKS dengan koridor dimana Jiel pingsan itu letaknya cukup jauh.

"Memang Ryu kuat? Emang Ji gak berat?"

Pertanyaan polos dari Jiel mengundang tatapan sinis dari Ryujin.

"Gue kuat ya, asal lo tau lo sama boneka beruang aja masih berat boneka beruangnya" jawab Ryujin.

"Heran gue, lo dirumah dikasih makan apa sih sama si Jeo? Kok bisa jadi enteng banget begitu" lanjutnya.

Transmigration Cute Boy || Park Jihoon Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang