10

3.2K 317 3
                                    


Jiel terbangun dari tidurnya ia mengernyit heran saat menemukan dirinya berada di tempat asing.

Pikiran negatif mulai bermunculan di otak Jiel. Apakah ia di culik oleh orang jahat atau mungkin ia di jual oleh Jeongwoo karena sudah marah-marah tadi? Pikir Jiel.

Sibuk bergelut dengan pikirannya sampai tak menyadari jika pintu kamar yang dominan hitam ini terbuka menampilkan sang pemilik kamar sambil berdiri diambang pintu.

"Lo bukan diculik ataupun di jual sama Jeongwoo"

Jiel menoleh pada sumber suara dan menemukan seseorang yang sedang berdiri diambang pintu sambil menyilangkan tangannya didepan dada dan bersandar pada pintu.

"Kamu siapa?" Tanya Jiel pada Jaemin.

Jaemin mendekat kearah Jiel, duduk di ujung kasur dengan menatap Jiel, masih dengan tangan yang menyilang didepan dada.

"Gue Na Jaemin, ketua OSIS di sekolahan kita"

Jiel memandang Jaemin takut-takut karena nada bicara Jaemin yang datar. Terkesan tak menyukai dirinya.

"Gak usah takut, gue orangnya emang gini" ucap Jaemin seakan mengerti dengan pemikiran Jiel.

"Nana bisa baca pikiran orang ya?" Tanya Jiel pelan.

Jaemin terkekeh kemudian mengangguk pelan. Membuat Jiel berdecak kagum.

"Lo laper kan? Ayo kita makan, kebetulan nyokap gue baru selesai masak" ajak Jaemin yang langsung mendapat anggukan semangat dari Jiel.

Keduanya turun ke lantai satu tepatnya menuju ruang makan untuk makan malam. Disana sudah terdapat kedua orang tua Jaemin dan adik perempuan Jaemin yang bernama Minji.

Bukan Minji secret number ya

"Waah ada kakak manis!" seru Minji antusia.

Jiel ikut tersenyum saat Minji dan kedua orang tua Jaemin tersenyum kepadanya.

"Halo om ganteng Halo tante cantik Halo adek manis" sapa Jiel disertai dengan pujian pada mereka.

Mereka yang mendapatkan pujian dari Jiel lantas membalas dengan kekehan gemas.

"Lo mau sampe kapan berdiri terus gitu? Sini duduk cepet" Jaemin memberi gestur pada Jiel untuk mendekat.

Jiel yang melihatnya lantas mendekat pada Jaemin dan duduk disamping pria tampan tersebut. Ia memandang binar pada berbagai macam makanan yang terhidang didepannya.

Yang mana hal tersebut mengundang tatapan gemas dari kedua orang tua Jaemin terlebih pada adiknya yang sudah menggigit gigi gemas.

"Ambil aja" ucap Jaemin membuat Jiel menoleh.

"Boleh?" tanya Jiel ragu. Dan dibalas anggukan dari Jaemin.

Jiel tersenyum senang. Setelah mengucap terimakasih ia menyendokan tumis kentang balado dan ayam tepung ke piringnya.

"Baiklah sebelum makan, kita lebih baik berdoa terlebih dahulu" ujar sang kepala keluarga. Empat orang lain disana sama-sama menundukkan kepala dengan tangan terkepal didepan dada untuk berdo'a sebelum makan.

"Selesai"

Selesai berdoa sebelum makan, mereka lantas menyantap makan malam mereka dengan tenang. Tak ada pembicaraan sama sekali, hanya sesekali terdengar decakan kagum dari Jiel yang merasa kagum dengan rasa masakan Nyonya Na.

Minji yang sedari tadi memperhatikan Jiel yang makan, hanya bisa menggigit sendok menahan gemas. Tak bisa ia jika sudah disuguhi dengan yang gemas-genas seperti ini.

Transmigration Cute Boy || Park Jihoon Treasure ✔️Where stories live. Discover now